Mohon tunggu...
KKN UNSOED Desa Kalisoka
KKN UNSOED Desa Kalisoka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jenderal Soedirman

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNSOED 2022 Melakukan Identifikasi Potensi Desa Wisata yang Dimiliki Desa Kalisoka

11 Agustus 2022   21:23 Diperbarui: 11 Agustus 2022   21:46 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Mahasiswa KKN Desa Kalisoka/dokpri

“Indonesia tanah air beta

Pusaka abadi nan jaya

Indonesia sejak dulu kala

Tetap di puja-puja bangsa”

(Tegal, 09/08/2022) Potongan lagu tersebut adalah karya Ismail Marzuki untuk menunjukkan kenyataan bagi bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman dari berbagai alam, budaya, masyarakat dan sejarah yang tidak akan pernah hilang. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau disingkat JASMERAH adalah semboyan yang terkenal diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966.

Indonesia dengan iklim tropisnya menyajikan beragam objek wisata baik di desa maupun di kota yang bersumber dari keindahan panorama alam maupun buatan manusia. Keberagaman objek wisata tersebut memiliki unsur nilai-nilai sosial budaya bahkan religi di dalamnya. Terdapat banyak objek wisata di Indonesia yang sudah dikenal oleh masyarakat secara luas bahkan mendunia seperti Candi Borobudur di Magelang, Pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Tua di Jakarta, dan lainnya. Hal tersebut merupakan sebagian kecil dari banyaknya keragaman objek wisata di Indonesia yang sudah terekspos dan dikenali oleh masyarakat Indonesia secara luas. Namun, masih banyak objek wisata yang kurang terekspos dan dikenal oleh masyarakat lokal.

Desa Kalisoka merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. Sejarah berdirinya Kabupaten Tegal tidak terlepas dari Desa Kalisoka yang dahulunya merupakan pusat pemerintahan Kadipaten Tegal. Desa Kalisoka memiliki berbagai potensi yang terbagi ke dalam beberapa sector seperti ekonomi, sosial budaya, dsb. Potensi-potensi yang ada saling berkaitan satu sama lain, oleh karena itu perlu digali, dimanfaatkan, dan dikembangkan oleh Pemerintah Desa Kalisoka bersama elemen-elemen lain. 

 

Gambar 2. Penerimaan sertifikat Desa Wisata dari Kemenparekraf/dokpri
Gambar 2. Penerimaan sertifikat Desa Wisata dari Kemenparekraf/dokpri

Salah satu potensi yang ada di Desa Kalisoka berkaitan langsung dengan sejarah berdirinya Kabupaten Tegal, dimana terdapat beberapa makam pendiri tanah Tegal beserta peninggalannya. Selain itu nuansa religi di Desa Kalisoka terbilang cukup kental, hal ini didukung dengan adanya beberapa pondok pesantren berbasis kearifan lokal. Tentu hal ini mendorong masyarakat dan Pemerintah Desa Kalisoka untuk mendirikan desa wisata berbasis religi.

Desa wisata religi di Desa Kalisoka kurang terekspos secara luas dibandingkan dengan objek wisata lain yang ada di Kabupaten Tegal. Hal ini sangat disayangkan, sudah seharusnya sejarah berdirinya Kabupaten Tegal beserta hal-hal yang terkandung di dalamnya menjadi momok yang dikenal dan diketahui oleh masyarakat Kabupaten Tegal. Oleh karena itu, hal ini menjadi koreksi bagi Pemerintah Kabupaten Tegal bersama elemen-elemen lain untuk menggali, memanfaatkan dan mengembangkan potensi ini termasuk mengeksposnya secara luas. 

Mahasiswa KKN Universitas Jenderal Soedirman Periode 1 Kelompok Desa Kalisoka mengidentifikasi adanya potensi objek wisata di Desa Kalisoka. Identifikassi ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan survei Pra-KKN dan dikonfirmasi langsung oleh Kepala Desa Kalisoka yaitu Bapak Ahmad Dumeri, S.H

Bapak Ahmad Dumeri, S.H  mengatakan "Memang Desa Kalisoka memiliki keunggulan sejarah dari pada desa-desa lain yang ada di Kecamatan Dukuhwaru. Desa Kalisoka memiliki 5 makam pembabat tanah Tegal yaitu makam Pangeran Purbaya, Ki Ageng Anggawana, Nyai Roro Gianti Subalaksana, dan Mbah Sokawelang serta Mbah Bayan yang merupakan sesepuh desa atau sesepuh tanah Tegal. Ini menjadi keunggulan desa karena banyak orang lokal yang berziarah ke makam-makam tersebut secara rutin. Desa Kalisoka juga memiliki 2 patilasan yaitu Tuk Dandang (sumber mata air) dan Kholwat (tempat zikir seperti makam).”

Gambar 3. Masjid Pangeran Purbaya/dokpri
Gambar 3. Masjid Pangeran Purbaya/dokpri

Gambar 4. Masjid Ki Ageng Anggawana/dokpri
Gambar 4. Masjid Ki Ageng Anggawana/dokpri

Mahasiswa KKN mendapatkan temuan bawasanya terdapat tempat wisata yang belum dikelola secara maksimal oleh pemerintah. Potensi tersebut terdiri dari Tuk Dandang (sumber mata air), makam Mbah Sokawelang dan Kholwat untuk zikir dan komoditi lokal yang diproduksi untuk menjadi buah tangan untuk pengunjung wisata religi yang belum cukup untuk dikembangkan oleh pemerintah desa.

"Awal mula kami datang kesini, kami melihat begitu banyak potensi wisata religi yang belum maksimal perkembangannya. Kami berfikir positif, mungkin karena dampak dari pandemi pemerintah desa kewalahan untuk menangani desa wisata religi. Cukup lama pandemi ini berlangsung mudah-mudahan sekarang hingga 5 tahun kedepan Desa Wisata Religi ini dapat berjalan dengan optimal karena Kepala Desa Kalisoka berkomitmen untuk mengembangkannya" tutur Afi Fikri selaku Koordinator Mahasiswa KKN Desa Kalioksa Universitas Jenderal Soedirman 2022 pada 3 Agustus 2022.

Gambar 5. Tuk Dandang/dokpri
Gambar 5. Tuk Dandang/dokpri

Gambar 6. Makam Nyai Roro Gianti Subalaksana/dokpri
Gambar 6. Makam Nyai Roro Gianti Subalaksana/dokpri

Berusaha untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pihak desa, mereka juga aktif melakukan diskusi bersama Kepala Desa Kalisoka dan melakukan pencarian studi di internet untuk pembangunan desa wisata religi. Namun, ada beberapa faktor yang menghambat untuk pembangunan desa wisata di Desa Kalisoka sendiri yaitu kurangnya pendanaan karena dana yang diterima desa fokus kepada bantuan sosial untuk masyarakat yang terkena dampak dari Pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir. Saat ini Pemerintah Desa Kalisoka berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan secara masif ditempat wisata religi yang ada di Desa Kalisoka. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa kalisoka Bapak Ahmad Dumeri S.H, yang menuturkan "Tentu kami pemerintah desa ingin sekali mengebut pembangunan desa wisata religi ini, apalagi setelah pandemi 2 tahun lamanya kami vakum untuk pembangunan Desa Wisata karena kendala terkait pendanaan. Sekarang pandemi sudah mulai mereda, mungkin ini waktu yang tepat untuk membangun ulang infrastruktur atau fasilitas ditempat wisata" Kepala Desa juga menambahkan bahwa "Mungkin dengan kehidaran Mahasiswa KKN dapat memberikan sudut pandang atau bisa membantu pemerintah desa dalam pengembangan Desa Wisata Religi ini. 

Terutama mengharapkan sudut pandang atau ide kreatif mahasiswa dalam memberikan saran dan pendapat untuk kedepannya. Kami juga mengharapkan kegiatan KKN ini tidak berlangsung 1 kali di Desa Kalisoka ini. Kami mengharapkan Univeristas Jenderal Soedirman mengirimkan kembali mahasiswa untuk KKN Periode selanjutnya untuk ada kesinambungan program kerja nantinya."

Dengan adanya kegiatan KKN ini, diharapkan dapat membantu Pemerindah Desa Kalioska dalam mengembangkan ide, memberikan saran terhadap pembangunan serta dapat membuat sebuah terobosan baru dalam usaha promosi destinasi wisata religi yang terdapat di Desa Wisata Religi Kalisoka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun