Selain itu, menurut Matlin (dalam Julianto et al., 2016) William Schutz juga pernah melakukan self-awareness training dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dirinya. Seseorang yang memiliki kesadaran diri adalah orang yang paling sadar terhadap perasaannya, sudut pandangnya, mimpinya, maupun sadar dengan dunia luar. Model pengendalian diri yang dilakukan oleh William Schutz juga dapat menstimulasi dan meningkatkan perkembangan emosi. Menurut Saputra (dalam Julianto et al., 2016) terdapat 5 komponen yang bisa diterapkan dalam kegiatan anak sebagai langkah-langkah dalam self awareness training, yaitu sebagai berikut.
- Instruksi
- Modelling (pemberian model)
- Role playing (bermain peran)
- Transfer of training (pemberian tugas rumah)
- Feedback
Contohnya dalam konteks konseling yaitu ketika Locke menunjukkan adanya rangkaian terhadap kesadaran antar lintas-budaya yang harus dilewati pembimbing sebelum melakukan bimbingan (Brown dalam Flurentin, n.d.). Rangkaian ini dimulai dari kesadaran pembimbing atas dirinya. Maka, kesadaran diri ini juga akan diikuti oleh kesadaran yang terbentuk atas kebudayaan, peka terhadap ras, seksisme dan kemiskinan didalam masyarakat.
Perlu kita ketahui bahwa rangkaian ini bisa diterapkan kepada anak yaitu dengan cara pembimbing mengajak anak secara bertahap untuk selalu memberikan makna terhadap hal yang dialaminya, menyadari sebagai bagian hidup dan mengajak anak untuk melakukan refleksi terhadap semua hal.
Sumber:
Flurentin, E. (n.d.). Latihan Kesadaran Diri (Self Awareness) dan Kaitannya dengan Pertumbuhan Karakter. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 9--18.
Julianto, B., Wagimin, & Muslim, M. (2016). Keefektifan Self-Awareness Training untuk Meningkatkan. CONSILIUM: Jurnal Program Studi Bimbingan Dan Konseling, 4(1), 0--5. http://jurnal.fkip.uns.ac.id
Nisa, A. R., Patonah, P., & Prihatiningrum, Y. (2021). Perkembangan sosial emosional anak usia 4-5 tahun: tinjauan pada aspek kesadaran diri anak. Jurnal AUDHI, 4(1), 1--7.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H