Mohon tunggu...
Khairina Retnaningtyas
Khairina Retnaningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Humanis: Proses Memanusiakan Manusia

2 November 2020   22:46 Diperbarui: 2 Juni 2021   01:40 4134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori humanis ini muncul karena adanya hasil perpaduan antara teori sebelumnya yaitu teori behavioristik, sebelumnya teori ini sudah dibahas pada artikel sebelumnya (baca disini: Antara Behavioristik dan Kognitif) yang mana teori behavioristik ini adalah teori yang cenderung lebih membuat dan lebih menekankan siswa menjadi pasif, tidak fleksibel dan tidak kreatif, sehingga teori ini jarang dugunakan dalam proses pembelajaran.

Harisah Hanis (2020) berpendapat bahwa, konsep dari teori belajar humanis yaitu proses memanusiakan manusia, dimana seorang individu diharapkan mampu untuk mengekspresikan diri, artinya manusia dapat menggali dan menemukan potensi yang ada dalam dirinya sendiri untuk diterapkan dalam lingkungan. Proses belajar humanistik menitikberatkan kebebasan setiap individu untuk lebih memusatkan perhatian kepada diri peserta didik. 

Teori ini lebih menekankan kognitif dan afektif yang memengaruhi proses. Jika pelajar dapat memahami lingkungan dan dirinya sendiri, maka dapat dikatakan proses belajar tersebut berhasil dilakukan. 

Adanya motivasi yang diberikan agar peserta didik dapat terus menjalani pembelajaran dengan baik adalah karena menggunakan proses belajar humanis. Motivasi ini bisa didapat dari dalam yaitu berasal dari diri sendiri, maupun dari guru sebagai fasilitator.

Pada teori ini terdapat istilah esensi, yaitu cara pendidikan untuk menciptakan bentuk yang tepat sasaran dan cara belajar yang dapat mengembangkan potensi terbesar seorang manusia dengan cara kreatif dan inovatif. Pada penerapannya, teori belajar humanistik ini memfokuskan pada peran kognitif dan afektif. 

Apabila dijabarkan, maka kognitif memiliki arti faktor pemahaman tentang ilmu pengetahuan, sedangkan afektif merupakan faktor kehalusan perasaan dan mental yang harus ditingkatkan dalam membentuk individu.

Baca juga : Pengertian dan Contoh Teori Humanisme

Karakteristik Teori Humanistik (Suprayogi dalam Whendikz, 2015)

- Mementingkan kebulatan pribadi.

- Mementingkan peranan kognitif dan afektif.

- Mengutamakan terjadinya aktualisasi diri dan self concept.

- Mementingkan persepsual subjektif yang dimiliki tiap individu.

- Mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri.

- Mengutamakan pengetahuan dan pemahaman.

- Mementingkan manusia sebagai pribadi.

Seperti yang dikutip dalam Whendikz (2015) bahwa teori humanis memiliki beberapa prinsip, implementasinya terhadap pembelajaran dan juga kelemahan dan kelebihan yang terdapat dalam teori humanis, yaitu sebagai berikut.

Baca juga : Teori Humanistik dan Penerapannya

Prinsip teori Humanistik

  • Manusia memiliki kemampuan alami untuk belajar.
  • Belajar menjadi signifikan apabila apa yang dipelajari memiliki   relevansi dengan keperluan mereka.
  • Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
  • Tugas belajar dapat lebih diterima dan diasimilasikan apabila ancaman dari luar itu semakin kecil.
  • Bila ancaman itu rendah terdapat pengalaman siswa dalam memperoleh cara.
  • Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya.
  • Belajar lancar jia siswa dilibatkan dalam proses belajar.
  • Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam.
  • Kepercayaan pada diri siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri.
  • Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.

Implementasi terhadap Pembelajaran

Dalam teori humanistik ini peran guru adalah sebagai fasilitator, sehingga ada banyak sekali tugas yang dimiliki oleh guru, yaitu sebagai berikut:

  • memberi perhatian dan motivasi
  • membantu memperoleh dan memperjelas tujuan individu dan tujuan kelompok peserta didik saat di dalam kelas yang bersifat umum.
  • memahami karakteristik siswa
  • mengatur dan menyediakan sumber-sumber belajar peserta didik.
  • dapat menyesuaikan dirinya bersama siswanya
  • berkomunikasi dan membaur dengan sangat baik bersama peserta didik
  • dapat memahami dirinya dan tentunya agar dapat memahami siswanya
  • dalam penerapan teori belajar humanistik, teori bejar ini lebih mengutamakan proses daripada hasil dimana proses dari penerapan teori belajar humanistik antara lain :
  • memberi rmusan tentang tujuan belajar yang jelas
  • partisipasi aktif siswa diusahakan oleh guru melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
  • mendorong dan menuntun siswa agar kesanggupan siswa untuk belajar semakin berkembang atas inisiatif sendiri
  • mendorong dan mengarahkan siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri.

Baca juga : Pengertian dan Contoh Teori Humanisme

Kelebihan dan kekurangan Teori Humanistik

Kelebihan :

  • lebih bersifat untuuk membentuk kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap fenomena sosial.
  • siswa memiliki semangat dan inisiatif dalam belajar.
  • guru memahami dan menerima pola pikir siswa, karena setiap siswa memiki pola pikir yang berbeda-beda.
  • siswa mempunyai banyak pengalaman yang berarti.
  • siswa cenderung lebih diajarkan kekreatifan dan mandirian agar pemahaman dalam kegiatan belajar dapat terbantu sehingga menjadi lebih mudah.
  • siswa merasa senang dan bergairah untu belajar karena adanya indikator ini..
  • pola pikir sedikut demi sedikit agan berubah dengan baik.
  • diharapkan peserta didik menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur dirinya sendiri dengan penuh tanggung jawab tanpa mengurangi atau melebihkan hak-hak orang-orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin, atau etika yang berlaku di masyarakat.
  • lebih menuntut siswa untuk berusaha agar suatu saat mampu mencapai aktualisai diri dengan sebaik-baiknya.

Kekurangan :

  • lebih bersifat individual.
  • sangat membutuhkan dan terpaku pada motivasi dan lingkungan belajar untuk mendukung proses pembelajaran bagi peserta didik.
  • bersifat lebih kompleks, sehingga sangat sulit dalam penerapan yang bersifat praktis.
  • potensi yang ada dalam diri mereka akan sangat sulit untuk mereka pahami.
  • proses belajar akan tertinggal apabila peserta didik tidak sebaik mungkin dalam mengeali potensi dirinya.
  • peserta didik yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar.
  • peran guru dalam proses pembentukan dan pendewasaan kepribadian siswa menjadi berkurang.
  • keberhasilan proses belajar lebih banyak ditentukan oleh siswa itu sendiri.

Demikian pemaparan tentang teori belajar humanis. Semoga bermanfaat :)

Sumber:

https://dosenpsikologi.com/teori-belajar-humanistik

http://whendikz.blogspot.com/2013/11/resume-teori-belajar-humanistik.html

https://www.tripven.com/teori-belajar-humanistik/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun