Mohon tunggu...
Inovasi

"Global Warming is a Big Problem" dari Analisis Konservatif Aaron dan Riley

2 Desember 2017   22:36 Diperbarui: 2 Desember 2017   22:40 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya pada tulisan yang telah saya buat membahas mengenai kesehatan, dan untuk kali ini saya akan membahas mengenai lingkungan, masih seputar topik mata kuliah Komunikasi Lingkungan dan Kesehatan, yaitu Challenging Global Warming as a Social Problem: An Analysis of the Conservative Movement's Counter-Claimsyang dibahas oleh Aaron M. McCright dan Riley E. Dunlap dan keduanya berasal dari Washington State University. 

Seperti apa yang kita pernah baca, lihat, atau dengar bahwa globalisasi masih menjadi topik pembicaraan yang hangat dan memang menjadi masalah sosial yang belum menemukan titik akhir. Perubahan iklim global kita sadari atau tidak telah terjadi di hidup kita. Hasil dari efek rumah kaca yang terus dijalani oleh manusia yang berada di bumi ini memberikan dampak kenaikan suhu di udara. 

Hal ini menimbulkan polemik bagi aktivis lingkungan, ilmuwan, dan para pembuat aturan untuk melakukan segala upaya untuk melindungi lingkungan. Literatur yang berisikan ilmu sosial akan pemanasan global telah didominasi oleh pendekatan kontruksi sosial dimana sebagian besar orientasi dari permasalahan sosial menimbulkan claims-makingatau membuat klaim akan sesuatu. Mari kita coba melihat kontroversi pemanasan global yang dijalankan oleh Amerika Serikat.

Legitimation of Global Warming as A Problem

Pada awal tahun 1990an, ilmuwan sosial mulai mempelajari bagaimana sosial dan politik yang telah difasilitasi untuk pembangunan akan pemanasan global menjadi sebuah masalah sosial yang memerlukan suatu tindakan yang bersifat memperbaiki. Pada saat pertama, beberapa jumlah media yang membahas pemanasan global minimal sebelum 1988 (Mazur dan Lee 1993, p. 659; Miller, et al. 1990, p. 29). 

Pembuat klaim mampu memperoleh perhatian yang meningkat akan pemanasan global untuk beberapa alasan, alasan yang pertama adalah melalui koneksi yang memiliki ketepatan waktu untuk mendapatkan isu-isu yang populer seperti musim dingin yang disebabkan oleh nuklir dan ozon yang menipis (Mazur dan Lee, p. 709; Williams dan Frey 1997, p. 297). 

Lalu yang kedua, karena kekeringan yang ekstrim selama musim panas pada tahun 1988 (Mazur dan Lee, p. 709; Ungar 1992, oo. 491-492). Ketiga, karena kesaksian James Hansen yang dramatis pada Juni 1988 yang membahas cuaca panas yang abnormal yang menjurus kepada pemanasan global (Mazur dan Lee, p. 698; Miller, et al., p. 35; Trumbo 1995, p. 25).

Dan pada saat itu para ilmuwan laris menjadi sumber berita yang membahas mengenai pemanasan global, bahkan para ekonomik dan politik specialists juga menyarankan bahwa para ilmuwan merupakan pakar yang dapat dimintai keterangan mengenai pemanasan global. Fokus pemberitaan yang dibuat oleh media berada pada regulasi dan cara penanganan pemanasan global. 

Pada umumnya, dukungan nyata yang diberikan oleh berita yang disajikan media akan pemanasan global lebih tinggi berada di tajuk berita daripada di bagian artikel opini-editorial dimana ide-ide ilmu pengetahuan skeptis dari para ilmuwan terhadap pemanasan global berkembang.

Social Problems and Social Movements

Mauss (1997) memberikan pernyataan bahwa pendekatan pembuat klaim dari teori permasalahan sosial lebih mudah dipahami dari sudut pandangan gerakan sosial. Seringkali perilaku membuat klaim itu umumnya merefleksikan tindakan dari para pelaku gerakan sosial, sedangkan masalah-masalah sosial harus hanya bisa dilihat sebagai jenis gerakan sosial. 

Sementara itu konsep "klaim" berpusat pada orientasi masalah sosial, sedangkan konsep "rangka" berpusat pada orientasi gerakan sosial. Apabila tidak diperdalam, konsep dari klaim dan rangka tampak sama, dimana keduanya sama-sama terlihat sebagai alat-alat diskursif oleh aktor sosial. Keduanya sering dirujuk kepada kegiatan sehari-hari untuk memperjelas akan masalah sosial atau pelaku gerakan sosial. Meskipun begitu, keduanya tetap memiliki perbedaan. 

Klaim, diidentifikasi sebagai produk tertentu yang mana menjadi penjelas dalam suatu masalah sosial dan secara konseptual terintegrasi dengan siklus internal masalah sosial. Konsep klaim juga memerlukan atau bahkn melebih-lebihkan hal seperti oran yang atau aktor individu yang menjalani hal tersebut. Sedangkan rangkamerupakan konsep yang membingkai atau merangka dengan menentukan proses ideologis penamaan budaya. Membingkai konsep dapat menyediakan pemahaman akan struktur yang mendasari kekuasaan yang mana masalah-masalah sosial telah melekat.

The Emergence of a Countermovement

Menurut Brulle (2000) dan Switzer (1997) mengatakan bahwa selalu ada oposisi tehadap gerakan lingkungan dan upaya perlindungan di Amerika Serikat tetapi oposisi ini "lebih beragam" daripada apa yang telah diakui oleh banyak pengamat (Switzer 1997, p. Xiii). Jadi meskipun selalu ada oposisi terhadap gerakan lingkungan dan perlindungan, masalah lingkungan dalam kerangka global akan tetap banyak menimbulkan gerakan konservatif (Beder 1997; Bruner dan Oelschlaeger 1994). 

Sehingga dapat dilihat bahwa rangka dari masalah lingkungan global merupakan "skema interpretasi" yang memberikan kita pemahaman bahwa manusia mengganggu ekosistem global dengan memberikan perubahan atau pengaruh yang berdampak pada "kualitas lingkungan", masa sekarang, dan kesejahteraan spesies kita di masa depan. 

Pemanasan global merupakan permasalah besar yang memberikan ancaman kepada makhluk hidup sehingga mampu membangkitkan negara-negara untuk mengikat perjanjian secara internasional guna mengekang emisi karbon dioksida, yang dilihat sebagai ancaman langsung terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pasar bebas, kedaulatan nasional.

Daftar Pustaka:

McCright, Aaron M., dan Riley E. Dunlap. 2000. Challenging Global Warming as a Social Problem: An Analysis of the Conservative Movement's Counter-Claims.California: University of California Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun