Sebelumnya pada tulisan yang telah saya buat membahas mengenai kesehatan, dan untuk kali ini saya akan membahas mengenai lingkungan, masih seputar topik mata kuliah Komunikasi Lingkungan dan Kesehatan, yaitu Challenging Global Warming as a Social Problem: An Analysis of the Conservative Movement's Counter-Claimsyang dibahas oleh Aaron M. McCright dan Riley E. Dunlap dan keduanya berasal dari Washington State University.Â
Seperti apa yang kita pernah baca, lihat, atau dengar bahwa globalisasi masih menjadi topik pembicaraan yang hangat dan memang menjadi masalah sosial yang belum menemukan titik akhir. Perubahan iklim global kita sadari atau tidak telah terjadi di hidup kita. Hasil dari efek rumah kaca yang terus dijalani oleh manusia yang berada di bumi ini memberikan dampak kenaikan suhu di udara.Â
Hal ini menimbulkan polemik bagi aktivis lingkungan, ilmuwan, dan para pembuat aturan untuk melakukan segala upaya untuk melindungi lingkungan. Literatur yang berisikan ilmu sosial akan pemanasan global telah didominasi oleh pendekatan kontruksi sosial dimana sebagian besar orientasi dari permasalahan sosial menimbulkan claims-makingatau membuat klaim akan sesuatu. Mari kita coba melihat kontroversi pemanasan global yang dijalankan oleh Amerika Serikat.
Legitimation of Global Warming as A Problem
Pada awal tahun 1990an, ilmuwan sosial mulai mempelajari bagaimana sosial dan politik yang telah difasilitasi untuk pembangunan akan pemanasan global menjadi sebuah masalah sosial yang memerlukan suatu tindakan yang bersifat memperbaiki. Pada saat pertama, beberapa jumlah media yang membahas pemanasan global minimal sebelum 1988 (Mazur dan Lee 1993, p. 659; Miller, et al. 1990, p. 29).Â
Pembuat klaim mampu memperoleh perhatian yang meningkat akan pemanasan global untuk beberapa alasan, alasan yang pertama adalah melalui koneksi yang memiliki ketepatan waktu untuk mendapatkan isu-isu yang populer seperti musim dingin yang disebabkan oleh nuklir dan ozon yang menipis (Mazur dan Lee, p. 709; Williams dan Frey 1997, p. 297).Â
Lalu yang kedua, karena kekeringan yang ekstrim selama musim panas pada tahun 1988 (Mazur dan Lee, p. 709; Ungar 1992, oo. 491-492). Ketiga, karena kesaksian James Hansen yang dramatis pada Juni 1988 yang membahas cuaca panas yang abnormal yang menjurus kepada pemanasan global (Mazur dan Lee, p. 698; Miller, et al., p. 35; Trumbo 1995, p. 25).
Dan pada saat itu para ilmuwan laris menjadi sumber berita yang membahas mengenai pemanasan global, bahkan para ekonomik dan politik specialists juga menyarankan bahwa para ilmuwan merupakan pakar yang dapat dimintai keterangan mengenai pemanasan global. Fokus pemberitaan yang dibuat oleh media berada pada regulasi dan cara penanganan pemanasan global.Â
Pada umumnya, dukungan nyata yang diberikan oleh berita yang disajikan media akan pemanasan global lebih tinggi berada di tajuk berita daripada di bagian artikel opini-editorial dimana ide-ide ilmu pengetahuan skeptis dari para ilmuwan terhadap pemanasan global berkembang.
Social Problems and Social Movements
Mauss (1997) memberikan pernyataan bahwa pendekatan pembuat klaim dari teori permasalahan sosial lebih mudah dipahami dari sudut pandangan gerakan sosial. Seringkali perilaku membuat klaim itu umumnya merefleksikan tindakan dari para pelaku gerakan sosial, sedangkan masalah-masalah sosial harus hanya bisa dilihat sebagai jenis gerakan sosial.Â