Mohon tunggu...
Khairina Nazhiifah N
Khairina Nazhiifah N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film Universitas Jember

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Jember Melalui Inovasi dan Kearifan Lokal

8 November 2024   13:39 Diperbarui: 8 November 2024   13:44 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi kreatif adalah salah satu sektor yang semakin popular di berbagai kota di Indonesia, antara lain juga Jember. Jember adalah kota yang terletak di wilayah timur Jawa Timur, yang memiliki potensi yang sangat besar untuk mengarahkan pembangunan ekonomi kreatif di banyak sektor industri yang mencirikan inovasi dan kreativitas ide. Jember membutuhkan sektor ini agar pertumbuhan ekonomi kota lebih stabil, banyaknya lapangan pekerjaan, dan daya saingnya di pasar dunia juga dapat meningkat. Sektor ekonomi kreatif di kota Jember meliputi seni pertunjukan, fashion, kuliner, dan pariwisata.

Di antara keuntungan Jember dalam ekonomi kreatif adalah pariwisata yang memiliki potensi yang kaya dan bervariasi. Jember memiliki banyak pilihan tempat wisata alam, seperti Pantai Papuma, Pantai Watu Ulo, dan kawasan Pegunungan Argopuro. Pemandangan alam yang indah diburu oleh wisatawan nasional maupun mancanegara, dan memberikan kesempatan bagi warga Jember untuk mengembangkan ekonomi kreatif melalui berbagai kegiatan yang memaknai sektor pariwisata. Pengembangan produk souvenir yang unik, misalnya, salah satu bentuk dari ekonomi kreatif yang memberikan nilai tambah untuk daerah. Souvenir misalnya kerajinan tangan, kaos-kaos khas Jember, produk-produk berdasarkan pada kearifan lokal, dan lain-lain.

Pada sektor kuliner, Jember juga memiliki potensi yang cukup besar. Makanan khas seperi tape Jember atau prol tape, dan berbagai produk olahan tape lainnya sudah cukup lama dikenal di seluruh wilayah di Indonesia. Lidah tape khas Jember berbeda dengan tape daerah lainnya karena cara produksinya, sehingga memiliki citarasa tersendiri. Akan tetapi, melalui ekonomi kreatif produk makanan ini bisa dikemas lebih menarik dan dipromosikan luas sehingga menjangkau pasar yang lebih luas. Sebagai contoh, industri kreatif bisa mengembangkan produk turunan dari tape Jember, atau mengemasnya dalam bentuk yang lebih praktis dan modern sehingga dapat memikat pasar dari generasi muda. Selain itu, makanan lokal ini juga bisa dijadikan oleh-oleh khas Jember yang pastinya akan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner khas yang dimiliki.

Seni dan budaya juga merupakan peran kunci dalam ekonomi kreatif Jember. Salah satu ikon seni dari Jember adalah Jember Fashion Carnaval (JFC) yang diselenggarakan sejak tahun 2003. JFC merupakan karnaval internasional yang menggabungkan unsur fashion dan budaya lokal. Dalam JFC tiap peserta karnaval tampil dengan berbagai motif spesifik dalam busana khusus fashion, yang tetap mempertahankan rancangan busana khas Nusantara, namun dikombinasikan dengan elemen- elemen kontemporer. JFC selain menjadi daya tarik turisme juga menjadi sarana bagi desainer di Jember untuk menunjukkan karya-karya kreatifnya di panggung internasional melalui para model karnaval. Hal ini membuka kesempatan bagi industri fashion di Jember untuk dapat lebih berkembang dan juga membuka lapangan pekerjaan dari berbagai bidang mulai dari desainer, pengrajin, serta pekerja budaya dan pariwisata.

Selain itu, seni pertunjukan tradisional seperti tarian, musik, dan teater juga menjadi salah satu barang ekspor yang dicintai masyarakat lokal Jember. Pertunjukan ini tidak hanya menjadi saluran kreativitas bagi penduduk Jember, tetapi juga membuat identitas budaya mereka terkenal di mata masyarakat luar daerah. Karena kreativitas juga termasuk dalam ekonomi, masyarakat dapat mengoptimalkan ini untuk menghasilkan keuntungan ekonomi yang lebih besar. Misalnya, mereka dapat menyampaikan pertunjukan musik lokal mereka kepada wisatawan sebagai atraksi, atau menciptakan video dokumenter tentang hal itu Dengan cara ini, wisata akan tetap ada sebagai warisan budaya, dan masyarakat tetap menjalankannya, sebagai sumber pendapatan.

Di era digital ini, peran teknologi digital dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Jember tidak bisa diabaikan. Platform media sosial dapat menjadi alat promosi yang sangat efisien untuk memperkenalkan produk kreatif lokal kepada audiens yang lebih luas. Para pelaku ekonomi kreatif di Jember dapat memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, atau TikTok untuk memperkenalkan produk mereka, mengedukasi pasar, dan berinteraksi dengan pelanggan. Selain juga, pemasaran digital memungkinkan UMKM di Jember untuk meraih pasar nasional atau internasional tanpa harus punya modal yang besar. Dengan demikian, produk kreatif Jember bisa berkompetisi di pasar global, asalkan dikemas dan dipromosikan dengan strategi yang sangat baik.

Pemerintah Kabupaten Jember turut memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Didalamnya termasuk berbagai pelatihan dan pembinaan bagi pelaku ekonomi kreatif. Pemerintah kabupaten seringkali mengadakan berbagai bentuk workshop, seminar, atau pelatihan untuk meningkatkan dan memperluas keterampilan masyarakat desa maupun kelurahan dalam mengembangkan usaha kreatifnya. Pelatihan yang diselenggaraka bisa bervariasi, mulai dari pembekalan keterampilan teknis hingga strategi pemasaran digital. Sebagai akibat, pelaku usaha kreatif memiliki kemampuan untuk membuat produk-produk berkualitas dan memahami cara memasarkannya dengan lebih efektif. Selain itu, pemerintah juga dapat memudahkan penciptaan ekosistem bisnis yang ramah pengembangan ekonomi kreatif itu sendiri. Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan fasilitas-fasilitas tertentu, seperti ruang pameran, coworking space, atau event-event untuk menciptakan kesempatan perkenalan antar produk lokal.

Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Jember. Salah satunya adalah pembatasan akses modal bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Disebabkan oleh pembatasan akses modal, banyak pelaku ekonomi kreatif yang ide-idenya terbebani oleh kekurangan dana. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, perusahaan swasta, dan lembaga keuangan perlu dirancang agar pelaku ekonomi kreatif memiliki akses terhadap rendah modal. Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau hibah usaha dan lain-lain adalah solusi yang dapat ditawarkan kepada pelaku usaha di Jember buat memperoleh modal.

Sumber daya manusia, di sisi lain, juga menjadi faktor penentu dalam keberhasilan ekonomi kreatif di Jember. Seiring dengan itu perlu juga ditingkatkan kapasitas serta keterampilan berbagai bidang kreatif mulai dari desain, teknologi, dan manajemen bisnis agar ekonomi kreatif di Jember mampu tumbuh dengan optimal. Pendidikan dan pelatihan bidang ekonomi kreatif, baik formal maupun informal, perlu lebih ditingkatkan agar dapat muncul lebih banyak generasi muda yang memiliki keterampilan dan minat di sektor ini. Dengan demikian, Jember memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan mampu berkontribusi dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Secara keseluruhan, ekonomi kreatif di Jember memiliki potensi yang sangat bagus dan kontribusi yang luar biasa terhadap pendapatan perekonomian. Dengan dukungan pemerintah, inovasi dari pelaku usaha, dan peran masyarakat, ekonomi kreatif Jember dapat menjadi industri utama yang mendorong kesejahteraan masyarakat. Tentu, tantangan yang dihadapi tergolong kompleks, namun dengan kerjasama dan kolaborasi sektor-sektor terkait, ekonomi kreatif Jember dapat menjadi sektor unggulan yang berkelanjutan dan bermanfaat untuk jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun