Mohon tunggu...
Khairil Hadi
Khairil Hadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen di Universitas Cipta Mandiri. Studi Doktor pada Prodi Ilmu Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Pancasila di Persimpangan Jalan: Sebuah Telaah Filosofis terhadap Kurikulum Merdeka

26 Desember 2024   23:48 Diperbarui: 26 Desember 2024   23:48 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum Merdeka memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran, tetapi nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya diintegrasikan ke dalam platform digital, aplikasi, atau materi pembelajaran daring. Potensi pengembangan: Menciptakan media pembelajaran digital berbasis Pancasila, seperti game edukasi, modul interaktif, atau video pembelajaran.

Pelatihan Guru untuk Mengajarkan Filsafat Pancasila

Belum semua guru dibekali kemampuan untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara kontekstual dan filosofis. Pembelajaran sering kali bersifat hafalan, tanpa mendorong peserta didik untuk memahami nilai-nilai tersebut secara mendalam. Potensi pengembangan: Pelatihan intensif bagi guru untuk mengajarkan filsafat pendidikan Pancasila dengan metode yang kreatif, reflektif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.

Evaluasi Berbasis Nilai Pancasila

Penilaian di Kurikulum Merdeka masih lebih berfokus pada aspek kompetensi kognitif dibandingkan penilaian karakter dan internalisasi nilai-nilai Pancasila secara mendalam. Potensi pengembangan dapat menambahkan instrumen penilaian yang berbasis pada implementasi nilai Pancasila, seperti jurnal refleksi, portofolio kegiatan sosial, atau observasi perilaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun