Pada umumnya, laki-laki dan perempuan sama-sama menggunakan logika dan perasaan. Hanya saja, semua itu tergantung pada individu mereka masing-masing. Nah tapi, kenapa dalam kenyataannya kita sering menemui bahwa seorang laki-laki lebih logis dan perempuan lebih memiliki banyak perasaan?
Hal ini bisa terbentuk oleh banyak faktor, namun yang paling penting adalah bagaimana cara mereka, laki-laki dan perempuan, menggunakan kemampuan otaknya.
Otak laki-laki 10% lebih besar jika dibandingkan dengan otak perempuan, tapi itu bukanlah penentu kecerdasan. Karena secara ilmiah sudah terbukti bahwa, Hippocampus atau bagian dari otak yang berperan dalam penyimpanan memori perempuan secara umum jauh lebih besar dari laki-laki. Hal ini membuat perempuan dapat menyimpan memori yang lebih banyak. Selain itu, otak perempuan juga lebih sering memakai pemrosesan yang berkaitan dengan emosional.
Perempuan juga lebih sering memakai area otak yang terdapat Neuron Cermin. Neuron cermin adalah neuron yang mencerminkan gerakan orang lain. Contohnya: saat kita melihat orang lain melakukan sesuatu, neuron cermin berpendar seolah kita juga melakukan hal yang sama. Neuron cermin inilah yang membuat perempuan dapat mengambil sudut pandang orang lain, sehingga perempuan lebih memahami perasaan orang lain.
Sedangkan laki-laki tidak seperti itu. Laki-laki lebih sering memakai otak untuk memahami sesuatu yang mudah dan logis daripada memikirkan tentang kerumitan perasaan atau emosional.
Penilaian umum yang menyebut laki-laki lebih kuat dan tidak mudah jatuh secara emosional juga membuat mereka berkembang dalam memakai sesuatu secara rasional dan tidak lebih banyak dari emosional. Seperti halnya laki-laki tidak lebih banyak menangis dibandingkan perempuan, ini menunjukkan bahwa perempuan lebih dominan dalam mengolah perasaan atau emosi.
Kawan Aji yang anak Psikologi
2022
Tino: "Udah segini doang?"
Aji: "Iya. Kau berharap apa rupanya? Novel?"
Tino: "Gak ada solusinya kalo cuma gini doang kan"