jepang untuk Indonesia, @jpnambsindonesia
Duta besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji memulai tugasnya sebagai penjaga hubungan bilateral Jepang-Indonesia pada November 2020. Duta besar Kenji ditunjuk untuk menggantikan duta besar sebelumnya, Ishi Masafumi yang telah menyelesaikan masa tugasnya di Indonesia selama 3,5 tahun. “tahun-tahun yang penuh kebahagiaan” seperti digambarkan dalam video perpisahan duta besar Masafumi yang dibagikan melalui akun Instagram resmi kedutaan besarMenarik untuk dilihat bahwa Kenji sepertinya sangat tertarik untuk melanjutkan kebiasaan duta besar sebelumnya yakni berbagi kesehariannya di Indonesia dengan masyarakat melalui Instagram. Sebelumnya, mantan duta besar Ishi Masafumi memiliki kebiasaan mengunggah kesehariannya selama di Indonesia seperti, berfoto saat kunjungan, berolahraga, hingga foto-fotonya saat sedang menyantap makanan khas Indonesia di kantor kedutaan jepang, Jakarta. Saat ini pun, ketika mengunjungi akun Instagram kedutaan besar jepang untuk Indonesia, kita akan diperlihatkan tentang bagaimana duta besar Kenji terlihat senang untuk berbagi pengalaman sehari-harinya selama bertugas di Indonesia.
Hal yang lebih menarik adalah Ketika melihat respon netizen Indonesia melalui komentar-komentar di setiap unggahan akun Instagram kedutaan jepang. Komentar-komentar yang datang cenderung positif berupa pujian atau sekedar emotikon bendera Jepang-Indonesia yang diselipi emotikon hati dan senyum.
Beberapa Netizen bahkan menyelipkan candaan ringan yang ditujukan untuk sang duta besar. Respon masyrakat Indonesia ini memperlihatkan sedikit kesuksesan kedutaan jepang dalam menjalankan strategi diplomasi publik sekaligus diplomasi digitalnya di Indonesia. Sebuah strategi diplomasi yang mengeratkan hubungan bilateral kedua negara melalui interaksi positif dengan masyarakatnya.
Jepang memang terkenal sebagai salah satu negara terdepan bukan hanya dalam pengembangan teknologi, namun juga cara-cara penggunaannya yang terkadang unik dan visioner. Internet, terutama media sosial merupakan penemuan besar yang mengubah kebiasaan hidup masyarakat dunia dan pemerintahan jepang tahu bagaimana memanfaatkan teknologi tersebut untuk kepentingan negara.
Diplomasi Publik memang pada dasarnya tidak mempertemukan langsung kepentingan negara satu dengan negara lainnya secara langsung dalam sebuah pertemuan formal dan persiapan yang matang serta dana yang tinggi. Diplomasi Publik lebih sering memperlihatkan bagaimana sebuah negara menggaet negara lain dengan meraih simpati dari masyarakat negara tersebut. Ketika stereotip positif dapat dibangun sebuah negara kepada masyarakat targetnya, tentunya Kerjasama yang akan dicanangkan kedua negara akan berjalan lebih baik.
Tidak salah jika hal ini merupakan strategi Diplomasi Publik juga, mengingat kebanyakan Diplomasi Publik yang diterapkan dimasa sekarang ini lebih cenderung menggunakan perangkat Digital termasuk Internet dan Media Sosial.
Kita juga seharusnya tidak lupa bahwa belum ditemukan sebuah definisi yang disepakati bersama tentang apa sebenarnya Diplomasi Digital, siapa actor yang paling berperan didalamnya atau bagaimana sebuah upaya diplomasi dikatan Diplomasi Digital.
Hal paling jelas mengenai hal ini adalah penjelasan umum yang melihat Diplomasi Digital sebagai suatu upaya sebuah negara untuk meraih kepentingan nasionalnya dalam kerangka diplomatis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan Komunikasi. Internet dan Media sosial adalah yang paling utama dalam hal ini.
Pemerintah jepang pada faktanya memiliki modal berlebih dalam segala sisi Diplomasi Digital ini. Jepang merupakan negara pelopor teknologi dan manufaktur, menguasai setengah pasar teknologi di Indonesia. Disisi lain, jepang tidak hanya handal dalam produksi teknologi, namun juga improvisasi dalam pemanfaatan teknologi tersebut untuk suatu tujuan yang lebih besar.
Upaya pemerintah jepang menarik minat dan simpati masyarakat Indonesia melalui Instagram pada satu sisi merupakan strategi yang sangat praktis sekaligus diplomatis. Pemerintah jepang sepenuhnya mengerti bahwa menjalin Kerjasama dengan negara demokrasi seperti Indonesia sepenuhnya harus berisikan kepentingan dan pendapat masyarakat. Ketika misalnya duta besar Kenji mendapat sambutan baik dari masyarakat, tentu pemerintah Indonesia juga akan lebih mudah untuk diajak berkompromi dan bekerjasama.
Pengguna Media Sosial di Indonesia pada 2022 mencapai 191 juta pengguna aktif, menurut data yang dikutip dari DataIndonesia.id. Dari jumlah tersebut, 84,8% diantaranya merupakan pengguna aktif Instagram. Ini mungkin menjadi modal awal yang besar bagi pemerintah jepang untuk memulai proyeknya dalam Diplomasi Digital Instagram.
Ketika Duta Besar Kanasugi Kenji mengunggah foto-fotonya sedang menyantap masakan tradisional khas berbagai daerah di Indonesia, Kenji sedang berusaha menumbuhkan stereotip bahwa jepang merupakan negara yang sangat tertarik dan terbuka terhadap budaya-budaya yang ada di Indonesia. Sang duta besar pada dasarnya sudah diberikan pemahaman awal bahwa adanya dukungan dari masyarakat akan mempermudah pekerjaan diplomatisnya dengan pemerintah.
Pada akhirnya, era digital dengan segala kemajuan teknologinya membuka banyak sekali peluang dan ide baru untuk berbagai aktifitas dan pekerjaan manusia, terkhusus dalam Diplomasi. Meskipun metode diplomasi tradisional dengan pengiriman perwakilan masih menjadi metode utama dalam sebuah Kerjasama antar negara, tidak bisa dihindari bahwa negara-negara harus sebisa mungkin melihat prospek dan peluang yang ditawarkan teknologi digital terhadap keuntungan diplomasi.
Jepang telah memulai Strategi Diplomasi Digitalnya di Indonesia. Sudah saatnya Indonesia juga berinvestasi dalam hal ini, dengan modal dasar yang sudah sangat besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H