Mohon tunggu...
Khairil Razali
Khairil Razali Mohon Tunggu... Dosen - Explorer

Ngampus di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, suka travelling.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Return and Earn, Model Memulung "Bergengsi" di Kota Newcastle, Australia

26 Maret 2020   02:51 Diperbarui: 27 Maret 2020   09:39 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber photo: sydneywideturf.com.au

Return and Earn secara sederhana bisa diterjemahkan "mengembalikan dan mendapatkan". Dua kata yang biasa-biasa saja namun memiliki pengaruh dalam jangka waktu cepat dan lama. 

Program sosial tapi berbayar yang digalang dan dilaksanakan oleh pemerintah Kota Newcastle dan juga mungkin ada di negara-negara bagian lainnya merupakan program mengumpulkan sampah plastik, botol, dan kaleng dari warga masyarakat. 

Tawaran earn (mendapatkan imbalan/dibayar) menjadi motivasi penting dan benar-benar mengajak warga untuk mengembalikan ketiga jenis benda tersebut.

Dengan model kontainer besi yang ditempatkan di tempat-tempat keramaian tertentu, serta dilengkapi sistem komputerisasi yang digital, dimana warga bisa mengetahui jumlah uang yang akan mereka dapatkan melalui kupon yang akan bisa ditukarkan dalam ke dalam dollar di outlet-outlet yang ditunjuk. 

Dihargai 10 sen per botol plastik atau kaca atau kaleng, tidaklah sesuatu yang sia-sia. Mengumpulkan barang-barang bekas tersebut baik di rumah atau di acara-acara keramaian, bisa memberi kontribusi yang berarti terutama bagi lingkungan di masa mendatang.

Sederhananya memang tidak terlalu besar penghargaan atas setiap benda tersebut, namun tidak berarti Return and Earn kurang peminatnya, setiap sore atau menjelang malam, rame dikunjungi warga yang mengembalikan barang-barang tersebut dan mendapatkan kompensasi yang sesuai. 

Sumber photo: sydneywideturf.com.au
Sumber photo: sydneywideturf.com.au

Dari sisi lingkungan, usaha ini akan mampu merawat lingkungan dari sampah-sampah yang sulit untuk diurai dan merusak pemandangan. Bagi habitat benda-benda tersebut juga sangat berbahaya dan merusak lingkungan dan merusak keindahan sepertinya halnya di pantai-pantai yang kita temui.

Program ini sebenarnya sama halnya dengan model-model lain menggalang sampah dari warga masyarakat, namun dengan adanya earn akan menjadi sangat memotivasi warga untuk terus aktif berpartisipasi. 

Memang tidaklah besar insentif yang akan didapatkan tapi bila itu dikerjakan terus menerus, maka akan cukup untuk mendapatkan impian-impian tertentu. Program ini juga mampu mendidik anak-anak untuk belajar "menabung" dengan mengumpulkan sampah botol atau plastik atau kaca.

Saya tidak sampai mempelajari dari mana sumber anggaran yang disediakan untuk kompensasi dari pengembalian seitan benda [sampah] tersebut. 

Namun dari situs Kota Newcastle tergambarkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan setiap tahunnya untuk mengurus ketiga jenis sampah tersebut yang mencapai hingga 162 juta dollar Australia. 

Sumber photo: epa.nsw.gov.au
Sumber photo: epa.nsw.gov.au

Ini angka yang tidak kecil namun, memilih program seperti Return and Earn karena jauh lebih berdampak jangka pendek atau panjang terutama bagi lingkungan. 

Sekedar untuk membeli kopi atau sarapan pagi atau untuk mengisi bensin, maka program ini akan mampu mendukung tanpa sia-sia. Jadi walau hanya sebagai pemulung, di kota ini akan mampu menghasilkan hingga 50-100 dollar Australia per hari dengan mengumpulkan botol bekas plastik, kaca atau kaleng. 

Program ini tidaklah besar, tapi sangat penting bagi pemeliharaan lingkungan dan keindahan ruang-ruang publik terutama taman-taman umum yang ada di Kota Newcastle. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun