Mohon tunggu...
Khairatun Hisan
Khairatun Hisan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pencapaian tahun ini yaitu bisa mandiri

Saya gampang berteman dengan orang baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu-isu sosial emosional di sekolah dasar, seperti bullying, masalah disiplin, atau interaksi sosial di kelas

20 Januari 2025   08:28 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:28 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu-isu sosial emosional di sekolah dasar memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan mental dan emosional siswa, yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka, serta kemampuan belajar dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Di tingkat sekolah dasar, anak-anak sedang membentuk identitas sosial mereka, belajar keterampilan interaksi, dan mengembangkan kemampuan mengelola emosi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai beberapa isu sosial emosional utama yang sering ditemui di sekolah dasar, termasuk bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial di kelas.

### 1. **Bullying (Perundungan)**
   Bullying atau perundungan adalah bentuk perilaku agresif yang dilakukan oleh satu atau lebih individu terhadap orang lain secara berulang. Bullying di sekolah dasar dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti fisik (misalnya, memukul, menendang), verbal (misalnya, mengejek, menghina), sosial (misalnya, mengucilkan, menyebarkan rumor), atau cyberbullying (misalnya, menghina melalui media sosial atau pesan teks).

   **Dampak Bullying:**
   - **Emosional dan Psikologis:** Anak yang menjadi korban bullying sering mengalami perasaan cemas, depresi, rendah diri, serta kehilangan rasa percaya diri.
   - **Akademik:** Korban bullying mungkin merasa tidak nyaman di sekolah, yang dapat mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar, bahkan menurunkan prestasi akademik.
   - **Sosial:** Korban bullying bisa merasa terisolasi atau tidak diterima dalam kelompok sosial mereka, yang menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat.

   **Pencegahan dan Penanganan:**
   - Mengedukasi siswa dan guru tentang pentingnya sikap saling menghargai dan toleransi.
   - Menerapkan kebijakan anti-bullying yang jelas dan tegas di sekolah.
   - Mengadakan sesi konseling atau mediasi antara korban dan pelaku bullying, jika memungkinkan, untuk memahami akar masalah dan mencari solusi.

### 2. **Masalah Disiplin**
   Masalah disiplin di sekolah dasar melibatkan perilaku siswa yang tidak sesuai dengan aturan dan harapan yang ditetapkan oleh sekolah. Hal ini bisa mencakup perilaku seperti ketidakhadiran, keterlambatan, berbicara saat guru mengajar, mengganggu teman sekelas, atau bahkan perilaku agresif.

   **Penyebab Masalah Disiplin:**
   - **Faktor Keluarga:** Lingkungan keluarga yang kurang mendukung atau pola asuh yang tidak konsisten dapat berkontribusi terhadap masalah disiplin. Anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian atau pengawasan dari orang tua mungkin cenderung menunjukkan perilaku buruk di sekolah.
   - **Kebutuhan Emosional dan Sosial:** Anak yang merasa tidak diperhatikan, tidak diterima, atau tidak memiliki keterampilan sosial yang cukup seringkali mengekspresikan ketidakpuasan mereka melalui perilaku yang buruk.
   - **Kesulitan Belajar:** Anak yang menghadapi kesulitan belajar mungkin merasa frustasi dan, sebagai hasilnya, menunjukkan perilaku yang mengganggu sebagai bentuk pelarian dari tekanan akademik.

   **Dampak Masalah Disiplin:**
   - **Pengaruh Akademik:** Anak yang sering terlibat dalam masalah disiplin mungkin kehilangan kesempatan untuk belajar dengan efektif, yang dapat memengaruhi perkembangan akademik mereka.
   - **Hubungan Sosial:** Masalah disiplin juga dapat memengaruhi hubungan sosial anak dengan teman-temannya, yang mungkin merasa terganggu atau takut oleh perilaku tersebut.
   
   **Pencegahan dan Penanganan:**
   - Membuat dan mengkomunikasikan aturan yang jelas tentang perilaku yang diharapkan di sekolah.
   - Menerapkan pendekatan disiplin yang lebih positif, seperti memberikan pujian dan penghargaan untuk perilaku baik.
   - Menyediakan dukungan tambahan bagi siswa yang menghadapi kesulitan belajar atau masalah emosional, seperti program bimbingan konseling atau pembinaan karakter.

### 3. **Interaksi Sosial di Kelas**
   Anak-anak di sekolah dasar mulai mengembangkan keterampilan sosial yang penting, seperti berbagi, bekerja sama, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik. Namun, mereka juga dapat menghadapi tantangan dalam berinteraksi dengan teman sebaya mereka.

   **Isu Interaksi Sosial:**
   - **Kesulitan Membentuk Persahabatan:** Beberapa anak mungkin kesulitan untuk bergaul atau tidak tahu bagaimana memulai percakapan atau bergabung dalam kelompok. Hal ini bisa mengarah pada perasaan kesepian atau terisolasi.
   - **Perbedaan Sosial:** Anak-anak dengan latar belakang sosial, budaya, atau ekonomi yang berbeda mungkin merasa terpinggirkan atau sulit diterima oleh teman sebaya mereka.
   - **Kesulitan Mengelola Konflik:** Ketika terjadi perbedaan pendapat atau konflik antara teman, anak-anak yang belum memiliki keterampilan resolusi konflik yang baik mungkin menunjukkan perilaku agresif atau pasif-agresif.

   **Dampak Masalah Interaksi Sosial:**
   - **Isolasi Sosial:** Anak yang merasa tidak diterima atau kesulitan berinteraksi dengan teman-temannya dapat mengalami isolasi sosial, yang dapat berdampak pada kesehatan emosional mereka.
   - **Keterampilan Sosial yang Kurang:** Anak yang tidak belajar keterampilan sosial dasar, seperti empati, berbagi, atau mengatur perasaan, dapat mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat di masa depan.

   **Pencegahan dan Penanganan:**
   - Melibatkan anak dalam kegiatan kelompok yang mendukung kolaborasi dan kerja sama, seperti proyek kelompok, permainan, atau kegiatan ekstrakurikuler.
   - Mengajarkan keterampilan sosial, seperti cara berbicara dengan orang lain, cara mendengarkan dengan baik, dan cara menyelesaikan konflik secara damai.
   - Membina lingkungan yang inklusif dan mendukung, di mana perbedaan dihargai dan anak-anak diajarkan untuk saling menghormati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun