Mohon tunggu...
Khairatun Hisan
Khairatun Hisan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pencapaian tahun ini yaitu bisa mandiri

Saya gampang berteman dengan orang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi Kecerdasan Emosianal dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Daniel Goleman)

14 November 2024   13:07 Diperbarui: 14 November 2024   13:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kecenderungan ini berimplikasi pada seseorang yang taat mengerjakan shalat tetapi tidak peduli dan tidak tenggang rasa dengan orang lain (kurang memiliki sikap empati). Atau pada orang-orang yang mengatasnamakan ajaran Islam justru bertindak emosional, saling menuduh dan bertindak brutal mengesampingkan nilai-nilai akhlaq Islami yang mengajarkan kecerdasan Emosional. Pembelajaran pendidikan agama Islam jangan hanya bersifat teoritis, akan tetapi lebih ditekankan pada aplikasi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tauhid tidak semata penjelasan tauhid dalam dimensi vertikal, tetapi pengembangan materi tauhid dalam dimensi horisontal/tauhid sosial akan lebih bermanfaat bagi upaya pengembangan kecerdasan emosional.

Mengkaitkan secara langsung materi pendidikan agama Islam pada masalah-masalah aktual yang dialami anak baik di rumah, di sekolah maupun di masyrakat lebih menunjang bagi kecerdasan emosi anak. Mengapa banyak anak jalanan? Mengapa ada perkelahian? Mengapa ada rumah anak yatim? Hal-hal tersebut dapat menjadi topik yang didiskusikan denga anak.

Problem solving yang dikemukakan oleh anak sesuai dengan usia mereka. Argumen anak dapat menggambarkan siapa dirinya (anak mengenal dirinya sendiri) serta memberikan kesadaran bagi mereka tentang pentingnya kebersamaan dan rasa bersyukur. Demikian juga langkah apa yang dilakukan oleh seorang anak untuk menggalang kebersamaan dengan teman- temannya memberikan sikap empati anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun