a. Mendidik dan mengingatkan keluarga agar tidak mempersekutukan Allah SWT
Sebabagimana dalam Q.S al Luqman;
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (Q.S Luqman, 31:13)
Baca juga: Strategi Dakwah di Era New Normal
b. Membuat ta'lim dalam keluarga dengan memberikan pengajaran-pengajaran contoh; menegakkan shalat, mengaji, puasa, berkata jujur, berakhlak mulia, sabar, bersykur dan lain-lain.
Allah berfirman dalam Q.S al Luqman:
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (Q.S Luqman, 31:17)
c. Praktek langsung dr orang karena anak bukanlah pendengar yang baik melainkan peniru yang handal.
d. Mengajarkan bagaimana hubungan baik terhadap sesama, sopan santun, tata krama dalam keluarga.
e. Terpenting pendidikan karakter didalam keluarga.Tau dengan baik posisi atau kedudukan dalam keluarga beserta hak dan tanggung jawabnya masing-masing. Posisi suami sekaligus ayah hak dan tugasnya apa, isteri sekaligus ibu, anak pertama, anak kedua, dst.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H