Teruntukmu Orang yang pernah singgah
Kamu apa kabar?
Semoga kabarmu baik ya,
Apakah kamu ingat tempat memulai awal kisah kita?
Setelah kita berpisah,aku kembali datangi
tempat awal kita bertemu
Aku menatap tempat itu,tak ku sangka kita sudah berpisah,
padahal sudah banyak cerita yang kita rangkai bersama.
Terkadang jika rasa rindu ini muncul aku kembali datangi tempat itu
mengingat semua cerita kita dimulai dari hal yang sedih,menyenangkan
pertengkaran dan lain sebagainya.
Disaat mengingat hal itu,tak sengaja air mataku jatuh
kenapa kita yang dulunya sering bersama
tertawa bersama
menghabiskan waktu bersama
bisa merasakan perpisahan?
Seiring berjalannya waktu,
aku perlahan untuk benar-benar melupakanmu
melupakan semua kenangan yang berkaitan denganmu
Bertahun-tahun aku berusaha untuk benar-benar melepasmu dan mencari orang baru
tetapi apa? disaat aku benar-benar ingin melepasmu kau datang kembali padaku
seolah-olah kau ingin meminta ku kembali
dan merangkai kembali cerita yang telah usai
tak tau kenapa,disaat kau kembali
betapa bodohnya aku menerima kehadiranmu kembali
terlintas suatu hal dibenakku dikala itu
Apakah aku adalah rumah bagimu?
Apakah aku tempat pelabuhan yang gampang menerimamu?
setelah kau kembali,kau menghilang lagi seolah-olah
kau hanya sekedar menyapa dan sekedar singgah kepadaku
tetapi aku tidak terlalu memikirkan apakah kau mau kembali lagi atau tidak
aku berpikir seperti itu karena aku tau, jika aku benar-benar rumah bagimu
sejauh apapun kau pergi,sejauh apapun kau berkeliling,kau akan kembali pada rumahmu.
dan jika aku bukan rumah bagimu, jangan kau pergi lalu datang lagi kepadaku
kau seperti itu menjadikanku sebagai tempat pelabuhan sementara
yang singgah lalu pergi.
Teruntukmu wahai masa laluku,
Jika kau menganggap aku adalah rumah bagimu, datang lah jika rumah lain tidak menerimamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H