Mohon tunggu...
Khairani Putri
Khairani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa program studi IPmu kesehatan masyarakat,fakultas kesehatan masyarakat,universitas Islam Sumatera utara

Blog ini saya buat untuk menuangkan sebuah tulisan yang saya rangkum tentang peran wanita karir Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Karier or IRT?

5 Januari 2024   12:32 Diperbarui: 5 Januari 2024   12:58 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berkarir atau Menikah ? Ngejar Karir Dulu atau Langsung Nikah yaa?

HII GIRL,,,Bekerja emang telah menjadi  salah satu bagian dari cita-cita seorang wanita dimulai dari sejak dini sampai tua,,,TRUE kan ya?selain membantu peningkatan perekonomian bisa juga dijadikan sebagai salah satu hobi juga ga siee. Ada beberapa orang yang menjadikan pekerjaaan itu sebagai salah satu hobi disela-sela waktu kosong contohnya membuat usaha sendiri.So Dahulu,pekerjaan merupakan sesuatu yang dilakukan laki-laki sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pencari nafkah atau kepala keluarga di masa depan. Namun seiring berjalannya waktu, partisipasi perempuan dalam kehidupan kerja meningkat dan peluang kerja di luar peran ibu rumah tangga pun meningka,kalo kata aku sih WONDER WOMAN.

BUT,,,Zaman sekarang nih banyak banget kan girl,woman yang memilih merried diusia dini mungkin mental nya uda kuat banget yakan uda matang banget tuh untuk menjadi seorang ibu.UPSS,,tapi ga semua kok masih banyak juga woman yang memilih untuk next to Further Higher Education,dan ada juga yang memilih langsung bekerja.
Di zaman modern sekarang sebagian orang yang mengira bahwa wanita itu ngapain sih kuliah toh juga ujung-ujungnya ke dapur,ngabisin biaya,buang-buang waktu "iya kalo dapet kerja liat itu banyak orang sarjana tapi ujung-ujungnya jualan gorengan" ini versi DIRENDAHIN!!! YA GIRL,,,,,dan ada juga sebagian yang melihat dari TITLE  yang mereka lihat wanita dengan nama yang bersambung gelar itu seperti wanita yang masa depannya akan terjamin sukses,cerah,lurus aja gitu gada belokannya contohnya seperti bakalan mudah dapetin kerjaan YOU KNOW,NO PROBLEM!!!!
 
HELLO!!! Kehidupan manusia itu berbeda-beda dan semuanya uda diatur sesuai takdir. Hidup dan bekerja merupakan hal yang berbeda, dimana mencari nafkah adalah sebuah kewajiban seseorang dan bekerja bukanlah sebuah kewajiban melainkan sebuah hobi. Ada dua kategori, perempuan yang bekerja untuk kebutuhan finansial, dan perempuan yang bekerja untuk motivasi pengembangan karir, dan hal ini biasanya dipengaruhi oleh tingkat kerjanya hanya sebatas membantu keuangan keluarga, sedangkan motif kerja perempuan yang berpendidikan tinggi adalah pengembangan karir.

Mereka menganggap perempuan hanya sebagai ibu rumah tangga. Anggapan tersebut mungkin benar, namun perempuan juga mampu menjalankan peran ganda seperti laki-laki pada umumnya. Perempuan juga mempunyai kekuatan untuk bekerja dan mendapatkan profesi. Di era seperti ini, perempuan tidak lagi menjadi sosok yang terkurung di rumah dan hanya diperbolehkan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan rumah.

Perempuan diberi kebebasan yang sama dengan laki-laki. Perempuan mempunyai kesempatan belajar yang sama dengan laki-laki, begitu pula di tempat kerja. Hanya sedikit perempuan yang mampu melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan laki-laki seperti menyiangi rumput, mengendarai sepeda, dan banyak lagi. Peran wanita ini tidak sia-sia.

Ada banyak alasan yang dapat memotivasi perempuan untuk memanfaatkan kebebasan yang mereka terima. Hal ini tidak berarti bahwa perempuan harus dipisahkan dari tanggung jawab aslinya sebagai ibu dan istri. Kemampuan wanita ini mengharuskannya memainkan peran ganda dalam hidupnya. Hal ini menunjukkan bahwa bukan tidak mungkin perempuan bisa masuk dan menduduki profesi tertentu.

Meski banyak kendala dalam peran ganda ini. Secara implisit, perempuan harus memahami bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki, dan hal ini mungkin terlalu sulit bagi perempuan. Di sisi lain, perempuan tetap perlu mempertimbangkan secara matang dan matang dalam mengambil keputusan untuk memilih peran ganda. Perempuan harus sadar akan beban, hambatan, dan tanggung jawab yang harus dipikulnya ketika memilih peran ganda ini. Namun, semua hambatan tersebut bukanlah alasan mengapa perempuan tidak bisa mendapatkan karir atau pekerjaan.
Perempuan harus secara sadar terus memajukan emansipasinya melalui berbagai cara, termasuk perannya di sektor publik.Beberapa fakta yang terjadi pada perempuan khususnya setelah menikah adalah:
1) perempuan bekerja untuk mewujudkan bakatnya,
2) perempuan bekerja agar ilmunya bermanfaat dan berkah, misalnya: Guru, dosen, dll
3) Keputusan perempuan menjadi ibu rumah tangga merupakan keputusan yang sulit,
4) Karier yang tepat bagi perempuan adalah bisnis, karena istri nabi yaitu Siti Khodijah,
5)Perempuan yang bekerja secara ekonomi tidak mau bergantung pada suami.
Perempuan karir mempunyai peran ganda sebagai ibu rumah tangga sekaligus perempuan pekerja, dan kompleksitas perempuan karir merupakan salah satu dampak dari kesetaraan gender dan feminitas.Peran perempuan di zaman modern tidak lagi berkaitan dengan kodratnya sebagai laki-laki dan ibu dari anak, tetapi telah berkembang sedemikian rupa sehingga perempuan berpartisipasi dalam segala kegiatan masyarakat. Perempuan yang memasuki dunia kerja otomatis terbagi dalam mengurus rumah, dapur, dan anak.
Dalam Islam, perempuan diperintahkan bahwa kewajibannya sebagai istri adalah mengabdi pada suami dan mendidik anak untuk mewujudkan generasi muslim yang kaaffah.Banyak ahli yang berpendapat bahwa tugas dan ibadah terpenting seorang wanita adalah di rumah, sebagai wanita yang menjunjung kehormatan keluarga, mengabdi pada suami dan mendidik anak. Namun bukan berarti haram bagi perempuan untuk bekerja di luar negeri. Rumah. Perempuan dituntut untuk bekerja, seperti yang dilakukan Siti Khodijah pada masanya, istri Rasulullah adalah wanita karir dalam urusan pribadinya, sehingga tidak mengabaikan tugas rumah tangga. Saat ini, banyak perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi, namun mereka sering tertarik dengan keyakinan bahwa setelah menikah, perempuan harus tinggal di rumah dan mengurus suami dan anak-anaknya. Boleh saja berkarier, tapi jangan lupakan karaktermu sebagai seorang wanita. Di sisi lain, emansipasi dan pertumbuhan ekonomi kelas menengah juga berarti perempuan menghadapi tekanan sosial untuk bekerja, berkarir, dan mendapatkan uang. Emansipasi membuat pekerjaan "ibu rumah tangga" menjadi kurang "keren". Pada saat yang sama, terdapat tekanan yang sama besarnya terhadap perempuan karir yang sudah menikah untuk terus menjadi ibu dan istri yang baik. Jadi emansipasi yang seharusnya meringankan beban perempuan, justru menuntut perempuan menjadi perempuan super: ibu yang hebat, istri yang baik, dan perempuan karier yang sukses.
Berdasarkan beberapa fakta, banyak perempuan berpendidikan tinggi yang malu dengan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Faktor sosial mempunyai pengaruh paling besar terhadap peran perempuan sebagai ibu rumah tangga. Dengan demikian, perempuan modern lebih cenderung memilih perempuan karir untuk meningkatkan status sosialnya. Selain itu, perempuan karir sering menghadapi dilema dalam membagi tugas mereka antara pekerjaan di luar dan di rumah. Ada banyak pekerjaan di rumah dan tidak banyak waktu untuk mengerjakan semua pekerjaan sekaligus. Di tempat kerja, mereka juga menghadapi masalah pekerjaan dan bahkan diskriminasi terhadap perempuan, seperti prosedur promosi yang tidak adil dan rekan kerja yang saling bersaing untuk mendapatkan posisi. Partisipasi perempuan dalam pelaksanaan kerja (employment) berbicara dari dua sisi yang berbeda, yaitu GOOD SRORIES AND BAD STORIES tentang peningkatan peran perempuan dalam organisasi.
Dari salah satu publikasi, saya dapat mengambil contoh bahwa Khai adalah seorang Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Sumatera Utara yang berpendapat bahwa selain pertumbuhan kuantitatif, perempuan yang bekerja di organisasi juga dapat menembus posisi kepemimpinan. (walaupun sangat terbatas).dimana laki-laki mendominasi. Namun selain kabar baiknya, ada kabar buruknya, yaitu adanya perlakuan diskriminatif terhadap perempuan dalam politik manajemen,dua pilihan menjadi perempuan karir atau ibu rumah tangga sama-sama problematis, karena sama-sama mempunyai risiko dan risiko masing-masing. Tentu saja. , keuntungan. Sebagai wanita karir, yang terpenting adalah jangan menjadi wanita secara fitrah, sedangkan ibu rumah tangga tidak boleh minder.
Perempuan seharusnya tidak lagi terjadi di masyarakat saat ini. Perempuan mempunyai bakat yang tidak jauh berbeda dengan laki-laki. Perempuan juga mempunyai kemampuan untuk berperan ganda, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan karir sesuai pilihannya, meskipun beban dan hambatan yang mereka hadapi lebih besar dibandingkan laki-laki. karir Anda dan batasi karir Anda di sektor publik.. Banyak industri yang masih cenderung patriarki, dimana laki-laki lebih mendominasi dibandingkan perempuan. Pada saat yang sama, matriarkal, yaitu. industri yang didominasi oleh perempuan masih agak berkembang.
 
1.BEBERAPA PERAN WANITA KARIR YANG HARUS KITA KETAHUI SEBAGAI SEORANG WANITA :
A.Peran Wanita Karir dalam Mewujudkan Keluarga Harmonis
Perempuan yang disebut perempuan dewasa adalah seseorang yang sudah menikah atau belum menikah. Karier adalah pekerjaan yang menawarkan pekerjaan, status, pertumbuhan, kemajuan dalam kehidupan dan harapan untuk kemajuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wanita karir adalah wanita yang melakukan kegiatan profesional (bisnis, perkantoran, dan lain-lain). Wanita karir tidak hanya diartikan sebagai wanita yang bekerja di luar rumah saja, karena keduanya mempunyai arti yang berbeda.Wanita karir adalah wanita yang melakukan satu pekerjaan atau lebih dalam jangka waktu yang cukup lama, yang menyukainya, dan yang terus-menerus melakukan pekerjaan yang sama.
Sebagai wanita karir, tentu saja ia memiliki bakat, keterampilan, dan kemampuan. wanita karir berpendidikan cukup tinggi dan cukup tinggi dalam pekerjaannya serta cukup sukses dalam pekerjaannya. Dalam proses ini, dalam karir ini, perempuan menunjukkan kualitas pencapaian tertentu dan tujuan yang pasti. Jadi dapat disimpulkan bahwa wanita karir adalah wanita yang bekerja di luar rumah, dimana dia bekerja sesuai dengan profesi dan keahliannya.
Semasa bekerja, seorang wanita karir tidak hanya mencari kebutuhan hidupnya saja. Namun ia juga berusaha melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya, agar ia dapat mempertahankan pekerjaannya saat ini atau mendapatkan promosi dari pekerjaan sebelumnya. Sebaliknya perempuan yang bekerja hanya untuk mencari nafkah tidak bisa disebut perempuan karir. Karena dia hanya membutuhkan kompensasi atas apa yang dilakukannya, tanpa mengharapkan promosi atas pekerjaan yang dilakukan.
Keadaan perempuan saat ini sangat berbeda dengan keadaan perempuan di masa lalu. Perempuan harus berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Dengan pesatnya perkembangan zaman , peran perempuan hampir berbeda dengan laki-laki. Perempuan semakin banyak terlihat dalam berbagai pekerjaan.
Hal ini tercermin dari jumlah 4.444 perempuan yang menjadi pemimpin di 4.444 bidang berbeda. Sedangkan perempuan mempunyai tugas dan peran penting, terutama perempuan yang sudah berkeluarga. Sebagai seorang ibu rumah tangga, seorang wanita harus memperhatikan suami dan anak-anaknya. Selain itu juga berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan dan pendidikan anak.
Sebagai wanita karier, ia juga harus bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Kedua ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan . Oleh karena itu, wanita karir yang berkeluarga membutuhkan waktu, tenaga dan perhatian untuk menjalankan kedua peran tersebut dengan baik. Hal ini tidak dapat dilakukan sendiri, namun memerlukan dukungan orang lain, terutama keluarga.
 
B.Peran dan tugas perempuan dalam masyarakat
Peran perempuan dalam masyarakat sama dengan laki-laki sebagai berikut:
1. Perempuan sebagai warga negara dan sumber daya manusia mempunyai hak, tanggung jawab dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam segala bidang dari kehidupan alami dan martabat.
2. Peran perempuan dalam masyarakat dibentuk sesuai dengan tanggung jawab dan perannya dalam keluarga.
3. Meningkatkan kesejahteraan keluarga,. melalui kegiatan PKK.
 
C.Peran perempuan dalam keluarga
Peran perempuan sebagai ibu rumah tangga (istri dan ibu):
1) Tugas ekonomi: Sebagai kegiatan penghidupan, perencanaan, peningkatan penghidupan dan pembagian pendapatan keluarga untuk meningkatkan dan memelihara kesejahteraan keluarga.
2) Tugas pelindung : Untuk menghindarkan anggota keluarga dari situasi atau tindakan yang secara alamiah dapat mengancam atau menghambat kelangsungan hidup, tumbuh kembang, dan perkembangan
3) Tugas pendidikan : Sebagai kegiatan yang meningkatkan keterampilan, sikap dan perilaku anggota keluarga. mendukung terciptanya kehidupan dan penghidupan keluarga yang sejahtera
4) Tugas sosialisasi : sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan nilai-nilai sosial atau kekompakan keluarga untuk menciptakan suasana harmonis dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
5) Tugas keagamaan : suatu kegiatan bertujuan untuk menjalin hubungan antar anggota keluarga dengan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga keluarga menjadi sarana pemerataan nilai-nilai agama, membangun jiwa anggota keluarga yang beriman dan bertakwa
6) Fungsi reproduksi : Sebagai kegiatan meneruskan keturunan menurut rencana. , yang menciptakan kesinambungan keluarga dan kesejahteraan sosial
7) Tugas afektif: Meningkatkan hubungan sosial dan psikologis yang diwariskan melalui cinta, kedamaian, dan kedekatan sebagai suatu kegiatan
 
D.Peran ganda perempuan
Secara umum, peran ganda perempuan didefinisikan sebagai dua peran atau lebih . yang harus dilakukan oleh seorang perempuan secara bersamaan. Peran-peran ini biasanya mencakup peran rumah tangga, peran ibu rumah tangga, dan umumnya peran publik di pasar tenaga kerja. Perempuan yang bekerja di luar rumah, tentunya otomatis harus melakukan tugas ganda ketika pulang kerja. Tugas perempuan bekerja adalah kerja keras, sehingga perempuan harus mengatur jam kerjanya di luar rumah dan rumah tangga serta tanggap terhadap masyarakat sekitar. Peran rangkap tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perannya sebagai pegawai,
2. Sebagai seorang istri untuk memenuhi kebutuhan suami, sebagai ibu dari anak-anak.
3. Sebagai seorang ibu rumah tangga, dimana pengurusan keluarga berada ditangannya.
4. Sebagai anggota masyarakat, seseorang harus menyikapi permasalahan sosial yang muncul.
5. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perempuan diharapkan berperan serta dalam pembangunan secara kodrati sebagaimana perempuan yang selalu memperhatikan dan menunaikan peran dan tanggung jawabnya dalam keluarga.
Dulu, perempuan ganda harus memahami masing-masing perannya baik sebagai istri atau sebagaiwanita karir.Ini  membantu Anda mengatur waktu dan pikiran serta memprioritaskan hal mana yang perlu diselesaikan terlebih dahulu dan diselesaikan. ini memerlukan metode yang harus diketahui dan dilakukan oleh wanita karier dan ibu rumah tangga agar dapat menjalankan peran kembar yang sama pentingnya dengan baik. Dengan demikian wanita berhasil menciptakan keluarga bahagia bagi dan pada gilirannya juga sukses bersama dalam pekerjaan dan kariernya.
 
2.Alasan Perempuan Memilih Karir
Perempuan mempunyai peran sebagai ibu rumah tangga yang merupakan peran mutlak yang tidak bisa dihilangkan, nyatanya setiap perempuan adalah ibu rumah tangga secara bawaan dan mempunyai jiwa keibuan. Namun saat ini banyak perempuan yang bekerja di luar rumah karena berbagai alasan. Secara umum ada dua faktor yang memotivasi perempuan untuk berkarir, yaitu keinginan (internal) dan permintaan (eksternal). Faktor lain yang mendorong perempuan memilih profesi antara lain:
A. Alasan Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang mendorong perempuan untuk berkarir. Kebutuhan keluarga yang tidak dapat dipenuhi oleh laki-laki, secara langsung dan tidak langsung mengharuskan calon perempuan bekerja untuk menghidupi keluarganya. Terlebih lagi, perempuan yang merasa memiliki terlalu banyak kebutuhan tambahan sangat tertarik untuk memajukan karirnya agar kebutuhannya mudah terpenuhi. Perempuan merasa mampu dan perlu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus bergantung sepenuhnya pada orang tua atau suaminya. Alasan inilah yang mendorong perempuan untuk turut serta dalam dunia karir selain kehidupan rumah tangga.
B. Alasan Sosial
Alasan atau faktor sosial yang mendorong perempuan untuk berkarir biasanya mencakup keinginan untuk berpartisipasi dalam lingkungan yang aktif. Kebiasaan seorang wanita yang selalu ingin berada di dekatnya membuatnya memperhatikan apa yang dilakukan lingkarannya. Jika seorang wanita bertemu dengan wanita karir, tidak menutup kemungkinan dia juga akan memiliki karir. Perempuan juga menginginkan status sosial yang tinggi, salah satu pencapaiannya adalah karir. Seorang wanita yang aktif dalam hidupnya merasa tidak lengkap jika tidak memiliki karir atau profesi tertentu. Selain itu, karir dan profesi memperluas lingkungan sosial perempuan yang aktif bersosialisasi
C Alasan Budaya
Budaya atau adat istiadat masyarakat sama sekali tidak mengharuskan laki-laki bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Ada budaya yang justru mengharuskan perempuan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Adat dan budaya seperti ini mengharuskan dan memaksa perempuan untuk secara tidak langsung bekerja dan berkarier sebagai tulang punggung keluarga.
Wanita karir seperti inilah yang menyelesaikan pekerjaannya, mungkin dengan sedikit paksaan. Budaya saat ini memaksa perempuan untuk memainkan peran ganda, yaitu menjadi ibu rumah tangga dan mengurus keluarga. Perempuan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Praktis adalah alat terpenting dalam sebuah organisasi untuk menggunakan (memanfaatkan) sumber daya terpenting. yaitu manusia, secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses inti dari mekanisme manajemen personalia mencakup berbagai macam manajemen, mulai dari perencanaan personalia hingga pemutusan hubungan kerja atau pemecatan. Ruang lingkup pengelolaan SDM Prinsip dasar praktik dan operasional pengelolaan SDM mempertimbangkan 2 (dua) nilai inti organisasi, yaitu etika sosial dan hukum. Nilai etika sosial meliputi pemenuhan tanggung jawab sosial organisasi/perusahaan, keberagaman tenaga kerja dan tindakan positif. Sedangkan nilai hukum berkaitan dengan komitmen organisasi untuk menerapkan prinsip bahwa semua pihak mendapat kesempatan yang sama dalam merekrut dan menempatkan pegawai (equal job opportunity).
Selain itu, organisasi mempunyai kewajiban untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan hubungan pasar tenaga kerja. Biasanya organisasi atau perusahaan di semua negara harus memperlakukan karyawannya secara adil, namun tetap mengevaluasi efisiensi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, namun secara empiris, perempuan yang bekerja di perusahaan atau organisasi di banyak negara menghadapi kendala seperti masalah gaji dan manajemen. karir tingkat.
Kinerja yang terus-menerus dan bahkan kecenderungan untuk menurun secara alami merupakan ancaman bagi setiap karyawan yang menerima gaji yang adil dan setara (Bennet, 1988), terutama di organisasi yang telah memperkenalkan pembayaran kinerja dan pembayaran berdasarkan beban kerja. Bekerja). Dalam situasi ini, perempuan menghadapi "hambatan ganda" berupa terbatasnya akses terhadap pendidikan, yang menghalangi mereka untuk meningkatkan kinerja mereka, sementara pada situasi berikutnya, mereka menghadapi diskriminasi dalam kebijakan gaji yang mengharapkan perempuan memiliki beban kerja lebih rendah dibandingkan yang lain. pekerja (laki-laki).Selain upah yang diskriminatif, hak perempuan untuk sukses berkarir seringkali terabaikan dalam praktik pengelolaan SDM, karena perempuan dianggap tidak memiliki kemampuan beradaptasi dalam mengembangkan bentuk pekerjaan baru, dengan kata lain,perempuan belum siap menghadapi tantangan, tantangan baru di tempat kerja. Fenomena perempuan yang tidak mampu mencapai puncak karirnya disebut dengan langit-langit kaca.
Sementara itu, penyebab utama perempuan selalu tertinggal dibandingkan laki-laki adalah karena adanya blok administratif yang sengaja dibuat untuk mencegah mobilitas vertikal karir perempuan dalam organisasi. Fenomena langit-langit kaca merupakan penghalang tak terlihat dalam organisasi yang menghalangi perempuan untuk maju dalam karir mereka.
Upaya untuk memecahkan kaca harus mencakup kebijakan dan praktik MSDM yang menjamin pemenuhan peran kepemimpinan dan mengadopsi kebijakan yang adil dan merata. Pada saat yang sama, apa yang disebut fenomena blok manajemen adalah bias organisasi laki-laki yang cenderung memandang kompetensi atau keterampilan perempuan lebih rendah dibandingkan kompetensi atau keterampilan laki-laki. Persepsi ini menimbulkan stereotip bahwa kinerja atau prestasi perempuan bukan karena kemampuan melainkan karena kebetulan dan dicapai hanya melalui kerja keras. "Kinerja perempuan berasal dari usaha dan kinerja laki-laki berasal dari kemampuan." Berdasarkan pemahaman tersebut, laki-laki menghambat kariernya.
 
3.Hambatan Wanita Untuk Berkarir
Hambatan ini terkadang datang dari dalam diri wanita atau bahkan dari luar hingga pihak lain. Perempuan umumnya menghadapi lebih banyak hambatan dan tantangan dalam karier mereka dibandingkan laki-laki. Hambatan tersebut antara lain adalah buruknya kesempatan bagi perempuan untuk bekerja dan berusaha, khususnya di sektor formal.Kurangnya dan buruknya akses terhadap sumber daya ekonomi perempuan, seperti teknologi, pengetahuan, pasar, kredit dan modal kerja, juga merupakan hambatan besar bagi karier perempuan. Perempuan yang sudah menikah memiliki akses yang sangat terbatas dan bergantung pada keputusan suaminya. Kendala selanjutnya adalah pembagian kerja yang tidak adil antara laki-laki dan perempuan. Perempuan yang melakukan pekerjaan produksi masih dianggap menanggung beban reproduksi seluruh rumah tangga. Dalam hal ini, suami harus sadar bahwa dirinya membantu istri dalam urusan rumah tangga apabila keduanya sama-sama bekerja di sektor manufaktur.
Kemajuan perempuan juga terhambat oleh status perempuan yang masih dianggap rendah secara sosial dan politik. Pekerjaan perempuan juga diyakini hanya sekedar penghasilan tambahan, meski penghasilan yang mereka peroleh bisa jadi lebih tinggi.
4.Beban Perempuan dalam Kariernya
Perempuan juga mempunyai banyak beban dalam kariernya yang masih harus dipikulnya dalam lingkup kehidupannya. Beban karir perempuan berkaitan dengan tanggung jawab pilihan karir. Wanita karir artinya adalah wanita yang mempunyai peran ganda. Dia memiliki dua tanggung jawab yang harus diberi prioritas yang sama. Wanita karir tetap mempunyai tanggung jawab menjadi ibu rumah tangga dan mengurus segala kebutuhan keluarga yang ada. Dia tetap harus bertanggung jawab terhadap suami dan anak-anaknya jika dia sudah menikah. Wanita karir juga perlu menjaga keharmonisan keluarga dan meluangkan waktu untuk keluarga. Beban keluarga adalah bagaimana seorang perempuan dapat berfungsi dengan baik sebagai perempuan "nyata" bagi keluarganya.
Sedangkan dalam karirnya, beban yang diterima sedikit lebih kompleks. Dalam karirnya, wanita akan menemui lebih banyak konflik dan strata sosial. Hal-hal tersebut akan menimbulkan banyak permasalahan pula yang akhirnya menjadi beban tersendiri bagi wanita karir. Wanita, dimanapun keberadaannya haruslah siap dengan berbagai macam godaan, dari yang kecil hingga yang sangat berbahaya. Oleh karena itu wanita harus mampu menjaga dirinya dengan baik. Sebab, semakin ia terjun ke dunia karir, semakin banyak pula masalah yang ia hadapi. Masalah besarnya adalah ketika seorang wanita terlalu melupakan dirinya sendiri dalam karirnya hingga dia merasa hebat dan menjadi berani terhadapnya. Anda harus berjuang bersama untuk karier dan keluarga.
 
Wanita karir yang sukses adalah pemandangan lumrah di kota besar, meskipun ia adalah seorang ibu rumah tangga. Memang tidak sedikit yang mempunyai tugas ganda, sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga. Bagi mereka yang pandai dalam manajemen waktu, sukses di kedua bidang ini bukanlah hal yang mustahil, namun sukses di kedua bidang itu tidaklah mudah. Seringkali para wanita ini merasa kewalahan dalam mengatur waktunya, tak jarang pula mereka mengalami kegagalan. Kapan perempuan dalam kondisi seperti ini terpaksa memilih: rumah atau karier?
Tidak mudah untuk berperan sebagai wanita karir atau pekerja dan ibu rumah tangga yang baik.Karena kedua dunia tersebut memiliki tuntutan dan konsekuensi yang sama seriusnya. Banyak perusahaan menemukan bahwa pekerja perempuan yang sudah menikah dan mempunyai anak kurang terampil dalam pekerjaan mereka. Seringkali terlambat ke kantor karena berbagai alasan karena mengurus anggota keluarga, suami dan anak.
Namun banyak wanita yang selalu memimpikan kesuksesan.di kedua bidang dan berusaha untuk mencapainya. Memang sulit, namun bukan tidak mungkin untuk dicapai sebagai seorang wanita. bagaimana melakukan
Pertama, kita harus bertanya pada diri sendiri:
Setelah aku menikah atau mempunyai anak, apakah aku masih ingin mengejar karier yang selalu aku impikan? Jika jawabannya "Ya",berarti kita harus mempunyai komitmen dan sikap konsisten terhadap pilihan yang kita ambil. bertanggungjawab penuh atas tugas-tugas yang diberikan kantor atau perusahaan kepada kita, tidak mengabaikan urusan rumah tangga. Dan saya merasa tidak akan pernah tahu beban kantor dan rumah
Jadikan pekerjaan sebagai bagian dari rutinitas hidup Anda dan nikmati peran ganda sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga.
Jika ingin tetap menjadi pekerja profesional harus memperhatikan beberapa hal berikut ini, namun wanita karir mempunyai tanggung jawab yang sangat berat.
Dalam hal ini perempuan harus bisa membagi waktunya antara keluarga dan pekerjaan. Terbentuknya keluarga harmonis sangat dipengaruhi oleh peran wanita karir dalam keluarga. Jika seorang wanita tidak menjalankan perannya dengan baik, maka kehidupan keluarganya tidak akan harmonis.
Perkembangan modern memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perempuan. Baik dari segi penampilan maupun kedudukan perempuan dalam masyarakat. Jaminan keberhasilan ekonomi, pengakuan sosial dan kehidupan mandiri mensyaratkan perempuan mewujudkan impiannya dan menuntut ilmu pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, memperoleh pekerjaan yang layak dan kedudukan yang tinggi dalam dunia kerja.
Hal ini memberi perempuan pekerja 4.444 jabatan. Di Indonesia sudah tidak asing lagi mendengar kata wanita karir. Banyak perempuan Indonesia yang menjadi wanita karir. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa Indonesia mempunyai banyak perempuan yang menempati posisi-posisi penting, ternyata antara tahun 2001 hingga 2004 terdapat perempuan yang memimpin Indonesia. Antara tahun 2014 dan 2019, 4.444 menteri kelautan dan perikanan di Indonesia juga dipimpin oleh perempuan. Berdasarkan bukti tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak perempuan Indonesia yang menjadi wanita karir.
Wanita yang menduduki jabatan wanita karir mempunyai tanggung jawab yang sangat berat. Dalam hal ini, perempuan harus bisa membagi waktunya antara keluarga dan pekerjaan. Sebagai ibu, perempuan wajib mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Karena ibu dan ayah adalah orang tua dari anaknya yang berkewajiban berperan sebagai guru utama anak dan juga bertanggung jawab atas perkembangan fisik dan mental anak. Karir dan rumah tangga adalah hal yang tidak dapat dipisahkan oleh wanita karir.
Meskipun mempunyai banyak pekerjaan, beberapa perempuan profesional masih melakukan pekerjaan rumah tangga. Selama di rumah, mereka tetap bisa menghabiskan waktu bersama keluarga yang berjumlah 4.444 orang. Namun ada juga perempuan karir yang mempekerjakan pembantu rumah tangga untuk mengurus rumah tangganya. Karena mereka lebih mementingkan karir daripada mengurus keluarga. Peran perempuan Karier keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap terbentuknya keluarga yang harmonis. dapat dikatakan harmonis apabila seorang wanita karir dapat memenuhi tanggung jawabnya sebagai karir dan tanggung jawabnya di rumah serta dukungan suami terhadap seorang wanita karir, dan dapat dikatakan harmonis apabila seorang wanita menjadi asal-asalan dalam pekerjaannya di rumah dan hanya peduli pada karirnya serta karena kurangnya pengertian suaminya, yang selalu mengandalkan istrinya di rumah.
Peranan wanita karir dalam perkawinan yang harmonis tidak hanya dinilai dari dirinya yang tahu bagaimana melakukan pekerjaan rumah tangga, tetapi selain dari pekerjaan rumah tangga kemampuan wanita karir dalam mendidik anak-anaknya juga diperlukan. Tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga menurut kepribadian anak.
Jika seorang  wanita karir tidak menjalankan tugasnya dengan baik, maka anak-anaknya akan menjadi korban. Kurangnya komunikasi ibu-anak menyebabkan anak tidak mendapat pendidikan dini yang baik dan hal ini sangat merugikan bagi anak. Karena anak memerlukan pendidikan dari orang tua khususnya ibu. Seorang ibu merupakan madrasah terpenting bagi seorang anak, sehingga peran seorang ibu dalam pendidikan seorang anak sangatlah penting.
Pemahaman suami terhadap pekerjaan isteri juga merupakan faktor penting dalam mewujudkan keluarga harmonis. Jika seorang istri hanya mementingkan keinginannya sendiri dan tidak berdiskusi dengan suaminya apakah ia bisa bekerja atau tidak, ini bukanlah pilihan terbaik dan hanya akan merusak rumah tangga. Meski saat ini kita sudah terbiasa melihat wanita karir, namun keberadaan wanita karir di masyarakat masih menjadi isu yang sangat kontroversial.
Beberapa pihak berpendapat bahwa 4.444 perempuan yang sudah menikah sebaiknya tinggal di rumah dan mengurus keluarga mereka. Bekerja untuk mencari nafkah adalah tugas laki-laki. Di sisi lain, mereka mengatakan bahwa perempuan lanjut usia harus mempunyai penghasilan sendiri, apalagi saat ini hak laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja tidak berbeda.
Jadi Tidak ada salahnya perempuan bekerja di luar rumah seperti laki-laki. Saat ini, banyak perempuan juga memiliki pendidikan tinggi. Jika perempuan yang berpendidikan tinggi bekerja hanya di rumah, masyarakat memandang rendah dirinya, karena ada yang bilang pendidikan tinggi tidak ada gunanya, kalau dia hanya bekerja di rumah dan tidak menerapkan pendidikan yang telah diperolehnya. .
 
Desa Nagari Ganggo Hilia merupakan sebuah desa di kecamatan Bonjoli yang memiliki wanita karir yang berperan aktif dalam merantaukan anggota keluarganya dan menyelesaikan permasalahan keuangan. Jadi sebagian besar ibu di luar sana bekerja sebagai karier, para wanita ini sudah mengenyam pendidikan perguruan tinggi dan mereka ingin mengubah keuangan keluarga mereka. Meskipun banyak terdapat wanita karir di Desa Ganggo Hilia Nagari, namun belum ada yang mengkaji peran wanita karir dalam menciptakan keluarga yang harmonis. Seperti yang kita ketahui, wanita karir mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan keluarga.
Tidak hanya yang bekerja, wanita karir juga harus menjadi ibu dan istri yang baik di rumah. Jika seorang wanita karir tidak dapat menjalankan perannya dengan baik dalam rumah tangga dan hanya peduli pada karirnya saja, hal ini akan berdampak buruk pada kehidupan keluarganya.
 
 
 
Wanita Karir!!
Mengapa banyak wanita Berkarya yang sukses berkarir di industri berbeda. Ada banyak alasan mengapa wanita ingin bekerja, antara lain penerapan ilmu, penghasilan suami tidak mencukupi, aktualisasi diri, kebebasan finansial, gaya..Perempuan mempunyai banyak permasalahan, terutama yang sudah menikah dan yang bekerja di luar rumah. Tentu saja waktu yang dihabiskan bersama keluarga berkurang , sedangkan di sisi lain mereka dituntut bertanggung jawab di kantor, yang mana membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
Perempuan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rumah tangga,oleh karena itu dia harus tahu bagaimana membagi waktu dengan baik  Tugas terpenting seorang wanita sebagai seorang ibu adalah mengurus rumah, menatanya dan berusaha sepenuh hati agar keluarga merasakan kedamaian dan kesejahteraan. Sebagai seorang ibu, ia harus menciptakan suasana persahabatan dengan keluarga lain di sekitarnya.
Untuk menjadi seorang ibu, diperlukan kesabaran dan rasa pengorbanan yang tinggi. Seorang ibu memiliki tugas mulia dan terhormat sehingga sebagai wanita karir, ia jangan melupakan tugas utama dalam keluarga. Sesibuk apa pun dalam urusan kantor, ia jangan mengabaikan urusan rumah tangga antara lain membimbing (mengasuh) anak, mengurus ekonomi rumah tangga, mengatur pakaian suami dan anak-anak, menyiapkan makanan walaupun ada pembantu di rumah, dan mempersiapkan anak sekolah.
 
Hubungan Wanita Karir Dengan Rumah Tangga
Wanita Sebagai Ibu Wanita yang sudah menikah sudah siap untuk memiliki anak. Setiap wanita akan merasa bahagia jika dikaruniai seorang anak. Keluarga akan merasa senang dengan adanya kehadiran seorang anak. Tetapi tidak boleh ada rasa sedih atau pun putus asa bila keluarga tidak memiliki anak.
Untuk menjadi seorang ibu, diperlukan persiapan dan kesabaran untuk mengurus anak. Merawat dan
mendidik anak adalah kewajiban yang penting bagi seorang istri.
Pendidikan yang pertama adalah dalam keluarga. Jika semua ibu benar-benar berhasil dalam mendidik anaknya, maka pendidikan anak akan terus meningkat. Seringkali dikatakan bahwa ibu adalahjantungnya sebuah keluarga.
Kedudukan ibu sebagai figur sentral sangat penting bagi pemenuhan kehidupan. Sebagai landasan suasana kekeluargaan, hendaknya para ibu menyadari peranannya yang sangat penting. Sekitar peran penting ibu dalam rumah tangga terutama untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis anak, membesarkan dan mengurus keluarga dengan sabar, lembut dan konsisten, membimbing dan mengendalikan anak, karena contoh dan teladan yang merupakan pemimpin yang bijaksana, dan
memberikan stimulasi dan pengajaran kepada anak.
Secara umum anak sangat dekat dengan ibunya karena ibu lebih mengetahui cara merawat dan menyayangi anak dibandingkan dengan ayahnya .Anak-anak yang dibesarkan dengan baik oleh orang tuanya tumbuh dewasa dan mengetahui cara menangani kehidupan.
Sarumpaet (1993) mengatakan bahwa seorang ibu mempunyai tanggung jawab dalam keluarga antara lain:
1. membersihkan rumah karena anak bermain di rumah setiap hari.
2. melatih anak untuk bergantung pada orang lain, karena anak perlu mengetahui bahwa dirinya mandiri, bertanggung jawab dalam hal-hal kecil, jujur dan menghormati orang tuanya.
3. mengajar anak untuk menghormati ibu dan ayah.
4. memberikan kasih sayang kepada anak, seperti kasih sayang seorang ibu, tetapi
tidak memanjakan anak.
5. menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan anak (tukar pikiran).
6. memperhatikan pertumbuhan anak.
7. menjadi sahabat yang baik bagi anak.
8. mendengarkan apa yang menjadi keinginan anak, tetapi jika keinginan anak tidak bisa dipenuhi atau tidak seharusnya dibuat, ibu harus tahu menyampaikan alasan-alasan kenapa tidak bisa berikan,dan
9. menggunakan bahasa yang baik, benar, dan lemah lembut karena karakter anak-anak biasanya terbentuk dari apa yang didengar dan dialami. Rotan dan pengajaran mendatangkan akal-budi, tetapi anak yang dibiarkan saja mendatangkan malu bagi ibu bapaknya.
Seorang ibu yang mengutamakan pendidikan anak itu sangat penting untuk masa depan anak. Seorang ibu belum pantas disebut ibu jika belum tahu cara mendidik anak. Yang terbaik adalah mulai mengembangkan karakter anak ketika mereka masih kecil. Anak biasanya meniru apa yang dilakukan orang terdekatnya.
Jika ibu sering memperlihatkan perbuatan baik kepada anaknya, maka anak tersebut tanpa sengaja menuliskan apa yang dilihatnya. sebaliknya. Ketika anak-anak menemukan kata-kata sulit, mereka secara bertahap menirunya. Jadi dibalik kebaikan dan kejahatan yang dilakukan seseorang, semua itu tak luput dari peran ibu yang mendidik mereka.
Ibu yang dapat membuat anaknya selalu berbuat baik, sopan santun, serta ramah kepada orang lain adalah ibu yang dikatakan berhasil---berhasil dalam mendidik dan mengasuh sang anak. Semua ibu pasti menginginkan anaknya berhasil dalam karir, berhasil dalam kategori karakter, pintar dari segi intelektual, dan hebat dalam segi emosional Wanita Sebagai Istri .
Sebagai wanita karir, ia jangan melupakan kodrat sebagai seorang istri. Seorang istri jangan hanya mementingkan diri sendiri. Karena merasa bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri, ia berpikir bahwa suami tidak perlu ikut campur dalam kehidupan. Yang terpenting anak bisa bersekolah, dan kebutuhan anak terpenuhi. pembantu mengurus rumah.
Sebagai istri yang baik, ia harus mengetahui apa yang dibutuhkan suaminya . Jika istri egois, suami tidak merasa nyaman Tinggal serumah berujung pada perceraian. Ketika 4.444 keluarga terpisah, kehidupan dan harapan anak-anak hancur. Ada beberapa hal yang penting yang harus diperhatikan oleh istri agar rumah tangga harmonis seperti :
1. Rela mengalah demi kebahagiaan
bersama. Dalam rumah tangga harus ada yang mengalah. Istri yang tidak rela mengalah demi kebahagiaan bersama akan mengalami kesusahan. Rumah tangga yang dihuni oleh istri yang mau mengalah demi kerukunan bersama sangat beruntung. Jika tidak ada seorang pun di rumah yang mau mengalah, keluarga
dengan sendirinya akan berantakan. Semakin sedikit permusuhan yang ada dalam rumah tangga, semakin baik pula jalan menuju puncak pernikahan. Jika selalu terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, maka anak akan mengalami stres karena berada di rumah.
2. Berbicaralah dengan manis dan lembut.
Suara adalah anugerah Tuhan untuk semua orang normal. Hendaknya setiap wanita ,menjaga suasana rumah tetap tenang dan tenteram serta berusaha untuk tidak mengucapkan kata-kata kasar dan tidak senonoh.ini menyampaikan setiap pujian atau makna dengan suara lembut. Melatih angka mengucapkan kata-kata yang manis dan lembut akan membantu suasana rumah untuk menghilangkan beberapa masalah yang sedang dihadapi
3. Bersabarlah. Kesabaran adalah obat terbaik untuk segala kesulitan
Kesabaran itu pahit, namun buahnya manis. Tanpa kesabaran tidak ada seorang pun yang bisa menjadi wanita teladan. Oleh karena itu setiap wanita harus melatih dirinya agar lebih sabar dan tidak cepat marah. Ketika laki-laki frustasi di tempat kerja dan perempuan dengan sabar menyambutnya saat pulang, laki-laki merasa bebannya berkurang. Ini adalah salah satu dari tanggung jawab nyata seorang wanita. Istri yang bijaksana berusaha mengatasi segala kesulitan rumah tangga tanpa menyakiti perasaan suaminya. Laki-laki dan perempuan yang mempunyai kesabaran tentu lebih sukses dalam rumah tangga.
Kesabaran adalah aset besar bagi siapa pun yang mempunyai cita-cita tinggi. Orang yang sabar berhasil mencapai tujuannya lebih baik dari orang yang pemarah walaupun dia mempunyai kemampuan yang luar biasa.
4. Ketahuilah keadaan suamimu
Memenuhi kebutuhan suami adalah hal yang wajar. Tidak merugikan atau merendahkan martabat perempuan. Sebagai seorang istri, dia harus menjaga suaminya di saat senang dan susah. Dengan cara demikian laki-laki memberikan kesan yang lebih besar dan berusaha membalas istrinya dengan nikmat yang disyukuri . Pada umumnya laki-laki yang mencintai istrinya akan berusahamembahagiakannya, karena cinta.Cinta adalah kekuatan yang mengatur kehidupan seseorang.
5. Tidak lekas cemburu.
Cemburu adalah suatu penyakit yang berbahaya. Cemburu tidak mengenal waktu atau tempat. Itu dapat timbul di rumah atau pun tempat kerja. Banyak istri cemburu yang menyebabkan suami menderita. istri memerintah suaminya seperti robot - jam berapa dia harus pulang siapa yang bisa tinggal bersamanya.
 
 
Dapat saya simpulkan bahwa, dalam kehidupannya wanita tidak hanya  berperan  sebagai ibu rumah tangga, namun ia masih tetap bisa berkarir sebagaimana yang ia inginkan. Ada banyak sekali faktor yang mendorong wanita hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjadi wanita karir, ada faktor internal maupn eksternal. Ada juga fktor-faktor ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya. Wanita yang berkarir tidak boleh lepas tanggung jawab terhadap keluarga yang sudah dimilikinya. Perannya dalam sektor publik cukup penting, namun perannya dalam keluarga juga tidak kalah penting.
Banyak hal yang akan terjadi ketika wanita memutuskan untuk bekerja karena dia akan memerankan dua tugas yaitu di dalam rumah dan di luar rumah, dan itu hasilnya tidak akan maksimal.Jika seorang  wanita memilih untuk berkarir maka dengan syarat harus benar-benar tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga terselesaikan. Misalnya suami bekerja, anak menimbah ilmu di pesantren atau sudah besar, maka wanita bisa melakukan peranan di organisasi sosial atau menjadi wanita karir agar tidak mengganggu karirnya atau perananya di masyarakat sehingga nantinya hasil kerja yang dicapai maksimal. Begitu pula, masalah-masalah dihadapi di dunia kerja akan menjadi sala satu pemicu ketidakpedulian dalam mengurus rumah tangga, jika target kerjanya untuk mendapatkan jabatan tinggi atau kenaikan pangkat.
Sedangkan bagi wanita yang memutuskan menjadi full mother akan lebih aman mendapatkan tekanan-tekanan dari pihak luar dan seharusnya tidak perlu minder dengan posisinya meskipun dengan memiliki pendidikan yang tinggi, karena dengan menjadi ibu rumah tangga wanita tetap bisa mengaktualisasikan dirinya dengan berkarir seperti yang diajarkan dan dipraktekan Siti Khodijah yaitu berdagang seperti bisnis rumahan, jual online shop dan sebagainya.
 
NOTE :
Hiduplah karena pilihan, bukan karena kebetulan.
Jadilah orang yang termotivasi, bukan yang Tertipu.
Jadilah orang yang bermanfaat, bukan yang dimanfaatkan.
Buatlah perubahan, bukan permakluman.
 
Jadilah yang terbaik, tanpa memikirkan kompetisi.
Aku memilih kebanggaan diri, bukan mengasihani diri.
Aku memilih Mendengarkan suara hatiku, bukan opini tidak jelas.
Aku memilih melakukan banyak hal yang tidak ingin kamu lakukan.
 
Sehingga aku bisa melakukan segala sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan
Menemukan diri sendiri itu penting. Tetapi, yang lebih penting adalah: setelah ketemu,
kita mau jadi apa? Setelah Anda menemukan diri Anda, ciptakan diri Anda sesuai keinginan Anda. Dan, Anda bisa melakukannya.

{DIBUAT OLEH KHAIRANI PUTRI(0801232214)MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/KELAS 7/SEMESTER 1}

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun