Mohon tunggu...
Siti Khairani Laras Sari
Siti Khairani Laras Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Kadang menulis.

KKN Tematik UPI 2020.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Daring yang Menyenangkan - KKN Tematik UPI 2020

26 Desember 2020   19:01 Diperbarui: 26 Desember 2020   19:03 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan dua gelombang secara daring pada tahun 2020 dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Program yang dilaksanakan pada kedua gelombang hampir sama. Namun pada gelombang kedua, kegiatan KKN fokus kepada penguatan produktivitas dan edukasi mengenai COVID-19 kepada masyarakat. Mahasiswa juga dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan ide-ide untuk menanggulangi masalah COVID-19. Mahasiswa dapat membuat masker, sanitizer, poster, dan lain-lain demi mencegah penambahan kasus COVID-19.

Selain itu, mahasiswa juga diwajibkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan administrasi dan pendampingan bagi pihak pelajar dan sekolah. Beberapa program di antaranya adalah penguatan pembelajaran daring, pendampingan siswa dan orang tua siswa selama pembelajaran daring, serta pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring. Mahasiswa juga dilatih untuk membantu administrasi sekolah selama pembelajaran daring.

KKN dimulai pada tanggal 16 November, di mana beberapa sekolah telah selesai dengan pembelajaran dan akan melaksanakan PAS (Penilaian Akhir Semester), contohnya seperti sekolah yang penulis ambil sebagai sasaran KKN. Karena tidak ada lagi pembelajaran, maka kedua guru yang penulis dampingi hanya meminta penulis untuk mendampingi para siswa untuk mengisi waktu luang setelah PAS. Maka dari itu, penulis berinisiatif untuk mengadakan permainan daring bagi siswa.

Penulis menggunakan situs Educandy untuk melakukan permainan daring. Berbeda dengan situs kuis lainnya, Educandy hanya menyediakan permainan yang sebenarnya bagi siswa hanya untuk review ulang materi yang telah dipelajari. Tidak ada nilai atau mencantumkan nama ketika bermain. Namun, ada banyak permaianan menarik yang ada dalam situs ini. Dengan alasan itulah penulis menggunakan situs Educandy.

Sistem permainannya adalah penulis telah bergabung ke dalam grup kelas di Whatsapp, lalu permainan dimulai pada pukul 9 pagi dengan tenggat waktu pada pukul 11 siang. Siswa yang telah selesai bermain wajib screenshot bukti jawaban dan mengirimkan melalui Whatsapp penulis. Hal ini dilakukan karena penulis tidak dapat melihat siapa saja yang telah bermain di Educandy dan agar jawaban tidak terlihat oleh siswa lain yang belum bermain.

Permainan diadakan selama dua hari dengan masing-masing satu permainan dalam satu hari pada dua tingkat pendidikan yang berbeda yaitu kelas 4 dan 6 SD, sehingga total ada 4 kali permainan. Pemenang dipilih secara random dan mendapatkan snackbox yang berisi makanan ringan, dengan tambahan dua masker kain yang telah dijahit sendiri oleh penulis dan satu botol hand sanitizer. Sehingga penulis dapat menjalankan dua program dalam satu kegiatan, yaitu memberikan masker dan hand sanitizer kepada siswa serta penguatan pembelajaran pada siswa.

Pertanyaan yang penulis berikan dalam permainan masih berhubungan dengan pelajaran dan pengetahuan umum. Jadi siswa dapat bersenang-senang sambil mengasah kembali pengetahuannya mengenai materi pembelajaran. Selain itu, penulis juga mendampingi orang tua dalam pembelajaran siswa dengan cara memberikan tips dalam mendampingi siswa dalam bentuk poster yang menarik.

Meskipun begitu, terdapat beberapa kendala yang dihadapi siswa maupun penulis sebagai penyelenggara permainan. Kendala bagi beberapa siswa adalah tidak dapat membuka situs yang digunakan. Situs Educandy tidak bisa dibuka karena diblokir di internet milik beberapa siswa. Selain itu, kesulitannya terkait masalah koneksi internet atau tidak membuka ponsel pada jam dilaksanakannya permainan. Sedangkan kendala bagi penulis sebagai penyelenggara adalah cukup kesulitan dalam mengirim paket untuk pemenang karena alamat yang tidak lengkap.

Namun, kendala tersebut juga dapat memiliki solusi yang baik. Misalnya untuk siswa yang tidak dapat membuka situs Educandy dapat penulis berikan pertanyaannya secara manual melalui chat siswa yang kesulitan. Jadi siswa dapat tetap menjawab pertanyaan meskipun secara manual dan tidak maksimal dalam bermain. Dan untuk pengiriman yang terkendala, pada permainan selanjutnya penulis meminta alamat lengkap serta patokan alamat yang akan dikirimkan sehingga dapat menjelaskan dengan baik kepada kurir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun