Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM), Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan kegiatan yang membantu mahasiswa dan mendorong perbaikan masyarakat melalui pengembangan aplikasi, desain, teknologi, atau perubahan sosial. Mahasiswa UMM melakukan PMM secara berkelompok dengan tujuan membantu masyarakat. PMM Bhaktiku Negeri sendiri merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk per kelompok serta per gelombang yang dilaksanakan di desa atau kawasan yang dipilih secara mandiri, termasuk di lokasi asal mahasiswa tersebut. Waktu pelaksanaan dari PMM Bhaktiku Negeri sendiri yaitu kurang lebih satu bulan. Tahun ini, PMM resmi diselenggarakan pada 18 Juli 2024 melalui acara pelepasan anggota PMM di Helipad Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang.
Kami selaku Kelompok 90 Gelombang 1 PMM Bhaktiku Negeri dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Septi Nur Wulan Mulatmi S.Pt, M.Sc melakukan kegiatan PMM di TK Dharma Wanita Persatuan 1, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang berlangsung selama 18 Juli hingga 18 Agustus 2024. Dilaksanakannya PMM ini bertujuan untuk Mahasiswa UMM mengimplementasikan ilmu yang diperoleh pada program studi serta memberikan andil kepada masyarakat. Kami sendiri menekankan pada kurikulum Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk anak-anak TK. P5 ini didasarkan pada masalah atau kebutuhan masyarakat di satuan pendidikan dengan kata lain peserta didik diajak untuk belajar dari lingkungan mereka. Hal ini digunakan untuk memberikan peserta didik kemampuan untuk bertindak dalam menanggapi masalah tersebut sesuai dengan tahapan belajar mereka dan kebutuhan mereka. Singkatnya, P5 dimaksudkan untuk menjadi alat pendidikan yang mendorong peserta didik untuk berperilaku dengan kompetensi, berkarakter, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Nah, salah satu aspek dari P5 meliputi dimensi Berkebhinekaan Global Pelajar Indonesia yaitu pelajar atau peserta didik penting untuk bisa mempertahankan identitas, budaya luhur, lokalitas yang juga harus tetap terbuka dengan budaya lain untuk budaya baru yang bersifat positif. Dalam aspek ini, kami pun mengimplementasikan menjadi program mengajar dengan tema Aku Cinta Indonesia. Program ini sendiri menerapkan "Kamis Budaya" yang dimana kami memperkenalkan kepada peserta didik dengan warisan milik Indonesia sehingga bisa melestarikan terus budaya yang ada. Untuk itu, peserta didik TK Dharma Wanita Persatuan 1 dapat mengenakan Batik setiap Hari Kamis selama jam pelajaran berlangsung. Selain itu, kami pun mengajarkan lagu-lagu daerah yang bisa dinyanyikan oleh para peserta didik. Mulai dari Sue Ora Jamu, Cublek Cublek Suweng, Lir Ilir, dan Gundul Gundul Pacul. Tak hanya itu, tak luput juga kami memperkenalkan permainan tradisional seperti Ular Naga, ABC 5 Dasar, dan Tebak Gambar dimana peserta didik TK memang banyak mendapatkan pelajaran melalui bermain.
Saat program kami berjalan, peserta didik pun antusias dalam mengikuti yang kami ajarkan. Mereka pun saat istirahat tiba bermain permainan tradisional yang kami ajarkan. Terlebih mereka menyanyikan lagu-lagu daerah dibandingkan dengan lagu-lagu tiktok maupun lagu hits lainnya. Dengan begitu pula kami berharap bahwa program kelompok kami dapat mengedukasi serta memberikan dampak kepada generasi selanjutnya untuk terus melestarikan warisan Indonesia dan mempertahankan identitas, budaya luhur, dan lokalitas. Kami berusaha dalam memberikan pengajaran yang terbaik melalui program tersebut agar peserta didik dapat menumbuhkan sikap nasionalisme dan program tersebut bersifat berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H