Kemajuan pendidikan, khususnya kemajuan pendidikan tinggi, adalah tugas bersama semua Komponen, termasuk siswa. Sebagai agen perubahan, mahasiswa tidak perlu sukses di bidang studinya akademik,, dan harus memiliki sikap karakter yang bisa membuat negara menjadi lebih baik.Â
Didalam perguruan tinggi dengan memasukan materi Pendidikan anti korupsi kedalam matakuliah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, perguruan tinggi sebagai wadah membentuk karakter mahasiswa melalui pembelajaran di perguruan tinggi.
Perguruan tinggi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan penerapan nilai-nilai antikorupsi di lingkungan mahasiswa. Penerapan perilaku antikorupsi di perguruan tinggi kepada siswa dapat diperoleh dari keteladanan yang baik oleh para pendidiknya sebagai sarana paling efektif untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku antikorupsi yang diharapkan.karakter jujur menjadi tolak ukur pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi.Â
Seiring dengan kejujuran dalam tindakan, kejujuran juga akan menghindarkan mahasiswa dari perilaku manipulatif dalam perkuliahan. pembelajaran antikorupsi sangat berarti untuk pelajar serta mahasiswa buat belajar tentang korupsi buat mempertajam uraian mereka tentang kejahatan.Â
Berartinya pembelajaran antikorupsi untuk siswa bisa diintegrasikan ke dalam Pancasila, pembelajaran kewarganegaraan, serta pembelajaran moral. Dilihat di tingkatan mahasiswa, pembelajaran antikorupsi pula bisa diwujudkan dalam aktivitas di luar kampus atau aktivitas ekstrakurikuler semacam dengan mengadakan sosialisasi antikorupsi lewat media massa serta lain- lain.
Pendidikan antikorupsi memiliki peran dalam menyelesaikan masalah . Kita bisa melihat dari semakin banyaknya kasus korupsi yang terpampang di berbagai media sosial. Dengan adanya Pendidikan anti korupsi dapat menyadarkan generasi muda tentang bahaya nya korupsi seperti hal nya dilakukan oleh beberapa penjabat negara mereka melakukan tidakan korupsi. Dalam hal ini para penjabat tersebut tidak memikirkan dampak buruk dari melakukan hal tersebut, mereka mendapatkan sanksi pidana dan dicopot jabatan nya.Â
Dengan demikian dengan adanya tindakan korupsi yang dilakukan oleh para penjabat, seharusnya menjadikan generasi muda takut akan melakukan hal tersebut, sehingga dengan adanya Pendidikan anti korupsi ini membentuk generasi muda yang tidak akan terjerumus, beberapa cara dan strategi untuk membentuk karakter generasi muda agar tidak terjerumus ke dalam tindakan korupsi, yaitu pembinaan pendidikan moral dalam keluarga,dan bisa melalui pembinaan yang dilakukan aparatur pemerintah.
Selain pembinaan yang dilakukan oleh keluarga dan pemerintah peran sekolah juga sangat penting, Sekolah ialah lembaga sosial yang mengemban tugas pendidikan kepada generasi muda. Dalam perihal ini, pembelajaran dimaksud sebagai proses memanusiakan manusia mengarah pematangan diri sekalian pengembangan kepribadian.Â
Pendidikan antikorupsi yang diberikan kepada siswa adalah pendidikan yang artinya mereka adalah bagian dari warga negara yang mengantarkan masa depan bangsa dan negara, khususnya dalam pemberantasan korupsi di Indonesia Lewat pembelajaran ditanamkan pola pikir, nilai- nilai moral dalam masyarakat yang pada gilirannya menjelma jadi generasi penerus buat menjamin kelangsungan hidup. Â
Pemberantasan korupsi merupakan proses yang panjang, tidak hanya melalui mekanisme hukum tetapi juga membangun filosofi baru berupa penyemaian nalar logis dan nilai-nilai baru bebas korupsi melalui pendidikan formal.Â
Dengan pendidikan akan tercipta karakter antikorupsi seperti penanaman nilai-nilai kejujuran, kerja keras, keberanian, tanggung jawab, kemandirian, kesederhanaan, keadilan dan toleransi.Â
Oleh karena itu, muatan materi pendidikan antikorupsi dimasukkan dalam kurikulum mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Pembelajaran antikorupsi pada mata pelajaran PKn dilakukan melalui pendekatan pembelajaran kontekstual dan pembelajaran nilai. Selain itu, pemahaman, sikap dan perilaku terbuka (transparan) dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ditanamkan sebagai nilai-nilai esensial dalam mendukung mentalitas antikorupsi.
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki porsi utama dalam mengembangkan pendidikan antikorupsi dibandingkan mata pelajaran lainnya. Di setiap level menyajikan konten materi pendidikan antikorupsi sesuai kognitif dan moral anak pengembangan. Pendidikan formal memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.Â
Pendidikan pemberantasan korupsi harus berupa persinggungan antara pendidikan karakter dan pendidikan kewarganegaraan sebagai nation and character building Nilai-nilai anti korupsi (jujur, kerja keras, disiplin, berani, bertanggung jawab, mandiri, sederhana, adil dan peduli) diketahui, dipahami, ditanamkan dan disesuaikan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Tentunya segala upaya pendidikan antikorupsi di sekolah harus didukung oleh iklim antikorupsi di sekolah sehingga memberikan teladan yang baik dan positif bagi siswa.
Salah satu contoh penyesuaian nilai antikorupsi adalah praktik kantin jujur. Toko Kejujuran adalah toko yang menjual snack dan minuman. Itu tidak memiliki penjual. Itu tidak dijaga. Makanan ringan dan minuman dipajang di toko. Melalui toko kejujuran, siswa belajar jujur. Para siswa belajar untuk taat dan setia ketika tidak ada yang menjaga mereka. Intinya pendidikan anti korupsi menyentuh langsung ranah afektif dan psikomotorik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H