Mohon tunggu...
Khailiana
Khailiana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Communication Education and Islamic Broadcasting

Selanjutnya

Tutup

Film

Pak Budi dan Kopi Posong "The Goodwill" Filosofi Kopi

29 Juni 2020   10:36 Diperbarui: 29 Juni 2020   10:54 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sesampainya disana mereka berkeliling kebun dengan sedikit berbincang dengan pak Budi, menceritakan tentang sejarah perjalanan dalam bertani

Pak Budi menceritakan bahwa pertama kali ia mencoba bertani jeruk namun tidak tumbuh bagus malah terong belanda yang tumbuh bagus. Baru 5 tahun ini beliau beralih menanam kopi

Saat panen pertama beliau bertemu dengan Dira yang sedang mencari pemasok kedai kopinya, kemudian Jody menanyakan berapa harga kopi yang diambil oleh Dira dari pak Budi, pak Budi menjawab dengan harga 15.000/kg bahkan jika Dira mengambil kopi dalam jumlah banyak bisa separuh harga

Harga kopi yang ia beli dari pak Budi bahkan dibawah harga pasaran, pak Budi sangat senang saat Ben dan Jody membeli kopinya dengan harga normal

Ben dan Jody berinisiatif untuk membantu pak Budi memajukan usaha tani kopinya, sesampainya di penginapan Ben dan Jody mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan untuk membantu pak Budi

Usaha pak Budi semakin maju dan semakin banyak peminatnya, semua orang yang telah menikmati kopi tersebut mereka merasa sangat puas dengan kenikmatan kopi yang dihasilkan dari kebun pak Budi

Namun niat baik Ben dan Jody membantu pak Budi tidak ada berakhir sia-sia karena mereka memberikan mesin penggiling kopi kepada pak Budi membuat penduduk di desa tersebut mendapatkan pekerjaan dari usaha yang dijalankan oleh pak Budi

Ditengah kemajuan usaha pak Budi kemudian Dira datang dan menanyakan alasan pak Budi tidak mensuplai kopi di kedainya, pak Budi menjawab ia tidak bisa menjual dengan harga yang biasa Dira ambil dari pak Budi harga kopinya sekarang sudah berbeda dari yang dulu, Dira pun langsung terdiam

Niat baik untuk membawa perubahan dan tidak memandang rendah pekerjaan orang lain. Merekapun melanjutkan perjalanan nya dengan senang hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun