Peningkatan Produktivitas
Perawatan aset seperti mesin yang kurang baik akan berdampak terhadap efektivitas dan kualitas produksi. Namun sering kali perusahaan melihat aspek perawatan aset sebagai hal yang dapat ditunda dan dianggarkan dengan budget yang minim, sehingga perawatan baru dilakukan ketika terjadi gangguan atau kerusakan pada aset.
Padahal apabila dihitung lebih seksama, biayanya menjadi sangat tinggi karena tidak hanya biaya untuk perbaikan namun dampak terhadap terhentinya kegiatan operasional dan produksi akibat kegiatan perbaikan aset.
Pemanfaatan Industri 4.0 atau smart manufacturing, yang menggabungkan Industrial Internet of Things (IIoT), Big Data and analytics, Cloud, mobility dan augmented and virtual reality (AR/VR), memberikan kemampuan lebih untuk produsen makanan dan minuman untuk memvisualisasikan potensi masalah, mencari solusi alternatif, dan memahami dampak dari keputusan yang mereka buat untuk meningkatkan keandalan operasional ke tingkat yang baru. Pengelolaan energi juga dapat dilakukan secara efisiensi sehingga biaya energi dapat ditekan.
Mempercepat Distribusi dalam lingkungan yang kompetitif ini, sangat penting bahwa perusahaan meningkatkan kecepatan distribusi produknya ke pasar. Tuntutan baru untuk variasi produk baru dapat muncul tiba-tiba. Perusahaan harus dapat merespon dengan cepat terhadap diet yang sedang tren atau meningkatnya permintaan akan bahan tertentu.
Dengan semakin banyak perusahaan beroperasi secara global, artinya perusahaan harus memastikan produk yang diproduksinya menyesuaikan dengan peraturan BPOM yang berlaku di negara asal. Bahan yang diperbolehkan di satu negara dapat menjadi tidak diizinkan dalam konteks yang sama di negara atau wilayah yang berbeda. Ini berarti perusahaan harus tetap fleksibel dalam operasinya.
Kecenderungan yang sama terlihat dalam sisi pengemasan produk. Karena ada peningkatan permintaan untuk produk dan kemasan untuk acara-acara tertentu yang bersifat musiman, perusahaan harus dapat dengan cepat menciptakan variasi kemasan baru, namun tanpa perlu mengeluarkan tambahan biaya pengepakan yang mahal.
Digitalisasi memberi perusahaan kemampuan untuk menjadi lebih responsif terhadap konsumen dan mengurangi waktu distribusi ke pasar. Pengaturan pengunduhan parameter resep secara elektronik, pelaksanaan proses batch dan pengemasan yang konsisten, serta pengaturan konfigurasi kandungan (bill of materials) melalui RFID atau pembaca barcode membantu untuk mengelola lebih banyak variasi produk dengan lebih aman dan akurat.
Hal ini juga memungkinkan produsen untuk mencapai waktu pergantian produk yang lebih cepat tanpa meningkatkan risiko kehilangan kualitas, atau ketidaksesuaian isi produk dengan kemasan.
Responsif terhadap risiko penarikan produk
Jelas, menghindari penarikan produk adalah tindakan yang lebih disukai, dan solusi pelacakan material, penelusuran produk dan pemeriksaan label 100% komprehensif sangat membantu dalam memastikan kualitas barang jadi yang meninggalkan pabrik. Namun, terlepas dari upaya terbaik semua orang, terkadang kesalahan label, ketidaksesuaian, atau kontaminasi bahan atau produk mungkin saja terjadi.
Ketika terjadi penarikan kembali, perusahaan harus dapat bereaksi dengan cepat dan efektif. Ini sangat penting untuk keselamatan konsumen, karena produk yang terkontaminasi atau salah label dapat berdampak pada risiko kesehatan yang serius dan akan berdampak terhadap reputasi merek dan perusahaan.
Transformasi digital untuk inventaris, produksi dan kualitas operasional dengan manufacturing execution systems (MES) dan integrasi dengan Enterprise Resource Planning (ERP) serta Quality system memungkinkan penelusuran menyeluruh lengkap dari penerimaan produk, hingga pengiriman logistik. Hal ini memungkinkan memgambil langkah yang cepat dan tepat dalam melakukan penarikan produk, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan.