Mohon tunggu...
Khaidir Asmuni
Khaidir Asmuni Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Alumnus filsafat UGM

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pengembangan Desa Tematik Pertanian dalam Program Makan Bergizi Gratis

24 Januari 2025   17:56 Diperbarui: 24 Januari 2025   18:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Singkong yang diolah menjadi penganan bermutu dengan menggunakan pasokan tanaman singkong yang berkualitas dan renyah akan memberikan dampak tersendiri dari produk yang dihasilkan. Misalnya bolu singkong.
Juga dengan hasil tanaman sayuran atau buah di sektor hulu, dimana makin berkualitas maka akan menghasilkan produk yang lebih baik.

Kemudian terkait dengan pemupukan tanaman. Dapatkah kita menjadikan pupuk organik sebagai "gaya hidup" bagi pertanian kita, dimulai dari suplai MBG? Secara lebih luas diartikan bahwa harus diciptakan budaya yang kuat dan kampanye yang terus-menerus untuk menggunakan pupuk organik.  Apalagi saat ini Pemerintah sedang gencar-gencarnya menjalankan program MBG sehingga pasokan sayuran atau buah-buahan dari BUMDes atau koperasi harus terbebas dari bahan kimia.

Apabila di sebuah desa yang berhasil mengembangkan tematik sayuran dan berhasil menggunakan pupuk organik serta bibit unggul yang berkualitas, maka tinggal mencari kemasan yang menarik agar tidak kalah dengan kemasan pabrik.
Dikabarkan bahwa BRIN memiliki kemasan yang mampu menjaga agar sayur-sayuran atau buahan itu bisa tahan lama. Ini bisa menjadi kajian lebih jauh untuk membuka peluang di toko swalayan di perkotaan yang menyediakan bahan pangan, sayuran dan buah-buahan yang segar dimana BUMDes dan koperasi dapat menjual pasokan pangan di pasar bebas.
Tapi ini merupakan level lanjutan yang sebetulnya melihat dulu perkembangan bagaimana desa-desa tematik itu tumbuh.

Keempat, struktur ekonomi desa tentu saja akan berpengaruh bahkan bisa berubah. Tiga komponen penting di dalam struktur tersebut adalah BUMDes, UMKM dan koperasi.
Sebaiknya koperasi memegang peran sebagai lembaga keuangan karena apabila ditangani di luar koperasi dikawatirkan akan terjadi perhitungan untung rugi. Sementara, apa yang dicita-citakan dalam program ini adalah suatu perekonomian sesuai dengan Pasal 33 Undang-undang Dasar 45 yaitu
sistem perekonomian Pancasila. Sistem ini didasarkan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

(Penulis: Khaidir Asmuni/Democracy Care Institute)
 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun