Belajar dari sejumlah negara, riset memang membutuhkan target maksimal, bukan minimal. Takut gagal dalam sebuah riset tidak bisa dijadikan ukuran. Sejumlah temuan riset bahkan diperoleh secara tidak disengaja.
Jika kita belajar dan membandingkan diri dengan negara maju hal itu untuk mengambil hal-hal positif agar Indonesia ikut maju.
Dari berbagai negara di dunia,
China merupakan negara yang cukup representatif untuk tempat belajar dan membandingkan diri. Terus terang kalau kita membandingkan diri dengan Malaysia (maaf) itu tidak saja minimalis. Tapi justeru pesimistik.
World Bank mengungkapkan China memiliki sejumlah keunggulan dalam strateginya. Salah satunya adalah 3D.
Tiga D Cina ini dapat mengejar pertumbuhan yang lebih inovatif dan didorong oleh produktivitas.
D pertama, mengurangi distorsi dalam alokasi sumber daya, telah menjadi pendorong utama pertumbuhan di masa lalu, dan reformasi yang berkelanjutan akan memungkinkan China untuk mencapai batas produksi potensial maksimumnya saat ini.Â
D pertama membutuhkan tanah, tenaga kerja, dan sumber daya keuangan untuk dialokasikan secara kompetitif dan efisien untuk penggunaan yang paling produktif dalam perekonomian.
D kedua, mempercepat difusi teknologi dan inovasi maju, akan membantu China memperluas batas produksinya saat ini ke batas global. Percepatan difusi akan memungkinkan China untuk mengambil keuntungan dari potensi besar yang tersisa untuk mengejar pertumbuhan dengan mempromosikan difusi teknologi, meningkatkan kapasitas pekerjanya untuk mengadopsi dan menggunakan teknologi baru, dan memfasilitasi akses ke teknologi dan inovasi global.
D ketiga dan terakhir, mendorong penemuan inovasi dan teknologi baru, akan membantu China menciptakan inovasi baru dan mendorong keluar batas teknologi global. Mendorong penemuan akan menjadi lebih penting ketika Cina menjadi lebih kaya dan lebih dekat ke perbatasan teknologi global. Reformasi tata kelola dan kelembagaan mendukung promosi ketiga D.Â
Ketika ekonomi tumbuh dan menjadi lebih kompleks, pasar akan menjadi lebih penting, dan negara akan memperoleh peran yang lebih mendukung pasar dalam mempromosikan pasar.
Kita tak perlu sampai 3 D. Satu D saja dulu. Yaitu Determination in our heart untuk sebuah revolusi pemikiran.
(Khaidir Asmuni)