Mohon tunggu...
khafizah ameliaputri
khafizah ameliaputri Mohon Tunggu... Bidan - IR

the way i'am

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diplomasi Era Modern

26 Oktober 2019   10:18 Diperbarui: 26 Oktober 2019   10:37 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

1.WESTPHALIA
Perjanjian Westphalia yang ditetapkan pada tahun 1648 merupakan titik awal terjadinya perubahan mengenai kehidupan bernegara. Perjanjian Westphalia melahirkan beberapa konsep mengenai prinsip kedaulatan suatu negara, prinsip kesetaraan antar negara, dan prinsip non-intervensi suatu negara terhadap urusan internal negara lain, yang kemudian menjadi esensi penting lahirnya sistem kenegaraan modern. 

Saat itu negara menjadi sebuah entitas baru yang memiliki sovereignty atau kedaulatan yang membuatnya menjadi lembaga tertinggi. Hal ini yang mendasari terbentuknya sistem negara hingga menyebabkan munculnya suatu hubungan internasional. 

Perjanjian Westphalia yang ditetapkan pada tahun 1648 merupakan tonggak awal perubahan mengenai kehidupan bernegara. Perjanjian Westphalia melahirkan beberapa konsep mengenai prinsip kedaulatan suatu negara, prinsip kesetaraan antar negara, dan prinsip non-intervensi suatu negara terhadap urusan internal negara lain. 

Perjanjian Westphalia muncul sebagai akhir dari Perang 30 Tahun yang diawali oleh pemberontakan kaum Protestan terhadap Kaisar Romawi Suci, Ferdinand II, yang menerapkan nilai-nilai Katolik di setiap penjuru kerajaannya. 

Perjanjian Westphalia tentu telah menciptakan perkembangan baru dalam dunia diplomasi yang ditandai dengan munculnya konsep nation-state.

2.CONCERT OF VIENNA

Keberadaan Perjanjian Westphalia secara khusus telah merubah peta perpolitikan dan menciptakan perdamaian sementara di Eropa, hingga kemudian munculnya pergolakan yang terjadi di Perancis yang berpengaruh pada keseimbangan perdamaian di Eropa. Terkait dengan hal tersebut, pergolakan yang terjadi di Perancis disebabkan oleh adanya dua hal utama, yakni (1) Kekuasaan abosolutisme yang melanda Perancis pada masa pemerintahan Raja Louis XIV. 

(2) Adanya ketidakadilan dalam bidang politik dan ekonomi, hal ini terlihat dari terbaginya rakyat Perancis ke dalam tiga golongan dimana setiap golongan memilki hak yang berbeda-beda. Hal tersebut kemudian mendorong terjadinya pergolakan oleh rakyat Perancis, yang berpuncak pada peristiwa Revolusi Perancis pada tahun 1789 yang melahirkan Napoleon Bonaparte sebagai pemimpin pergolakan tersebut. 

Mengungkapkan bahwa Napoleon Bonaparte dengan gagasannya yakni ligalite (kemerdekaan), egalite (persamaan) ,dan fraternite (persaudaraan) berhasil memimpin golongan demokrat dan golongan pendukung republikanisme untuk menjatuhkan monarki absolut di Perancis.

Oleh karena itu, pada tahun 1804 Napoleon kemudian memperoleh gelar sebagai Kaisar Perancis. Namun seiring berjalannya waktu, dengan semakin berkembangnya kekuatan Perancis dibawah kepemimpinan Napoleon menyebabkan adanya orientasi Perancis untuk menguasai Eropa dibawah satu negara, satu kesatuan, satu hukum dan satu pemerintahan yang kemudian memicu terjadinya Napoleonic wars (1804-1814) yang berujung pada keberhasilan Perancis dalam menaklukan sebagian besar wilayah Eropa, yakni antara lain Austria, Prusia, Rusia, Spanyol, Belanda, Italia dan sebagian Polandia.

3.WORLD WAR 1 AND 2

Perang Dunia I yang terjadi pada tahun 1914 hingga 1918 memberikan dampak nyata terhadap perubahan tatanan dunia.  Perang ini melibatkan dua kekuatan besar dunia dan membuat tatanan dunia berubah akibat negara-negara  yang membentuk aliansi. 

Aliansi yang tercipta dibagi menjadi dua, yakni blok Triple Entete terdiri dari Britania Raya, Perancis dan Rusia serta blok Triple Alliance terdiri dari Jerman, Austria, dan Italia. 

Akhir perang dunia 1 dimenangkan oleh aliansi Triple Entete dan Triple Alliance, sebagai blok lawan, harus menanggung kekalahan dengan membayar sejumlah kerugian. Sebagai pihak kalah, Jerman diharuskan mematuhi isi Perjanjian Versailles. 

Salah satu isi perjanjian ini terlihat memojokkan dengan memaksa Jerman untuk mengganti rugi atas perang yang terjadi. Selain itu, akhir dari perang ini melahirkan  suatu organisasi dinamai Liga Bangsa-Bangsa yang mempunyai tujuan menjaga perdamaian dunia.

4. PERANG DINGIN

Paham-paham dan ideologi yang disebarluaskan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet bertolak belakang. Amerika Serikat menganut paham liberalis yang mendukung kerjasama dan menjunjung tinggi pengakuan HAM. 

Sedangkan, Uni Soviet menganut paham sosialis-komunis yang ingin menekan adanya kapitalisme lewat paham-paham kaum liberalis yang disebarkan Amerika Serikat, dan kepemilikan modal hanya berada di tangan negara. Perbedaan paham kedua negara jelas terlihat pada Presiden Amerika Serikat pada waktu itu, Harry S. Truman menyerukan keinginan diselenggarakannya pemilu yang bebas di seluruh negara Eropa Timur. 

Namun, Stalin menolak karena menurutnya, hal tersebut akan membentuk pemerintahan non-Uni Soviet. Hal inilah yang menyebabkan Amerika Serikat dan Uni Soviet yang semula beraliansi dalam Blok Sekutu, kemudian pecah dan menjadikan awal terjadinya Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun