Pendidikan membentuk akal pikiran seperti bengkoknya ranting,begitulah pohon itu condong ke satu arah  (your personality tree, 2015, p. 205) dari pernyataan tersebut Pendidikan tentang menumbuhkan rasa persaudaraan harus di ajarkan sedini mungkin dari hal hal kecil yang di mulai dari  lingkup keluarga ,sekolah,Masyarakat. Agar sifat positif ini tertanam di hati mereka dan akhirnya mereka  di masa mudannya menerapkan teori tersebut.untuk pengajaran tidak mesti dari materi saja,bisa di mulai dari orang tua yang mencontohkan rasa peduli terhadap sesama,baik pada keluarga atau tetangga yang ada.agar anak bisa melihat secara visual dan inilah yang paling cepat di tangkap oleh anak anak dalam memorinnya untuk selanjutnya diikuti dengan kelakuan atau tingkah perilaku anak tersebut.maka,sebaliknya apabila anak anak di umur dini diberikan sebuah contoh perilaku dan visualisasi yang bersifat negatif,maka anak anak akan merekam dan mengingat hal tersebut serta menganggap hal tersebut di perbolehkan  untuk di lakukan di khalayak umum,miris,banyak sekali di zaman sekarang anak anak di bawah umur sudah bisa bermain handphone yang tanpa ada pengawasan langsung dari orang tuanya,sehingga dia mencerna apa saja yang ada di dalamnnya tanpa difilter terlebih dahulu yang akibatnya anak anak zaman sekarang mudah sekali berkata kasar , di tambah pengaruh  lingkungan yang seolah olah mendukung dengan tertawa saat melihat hal yang selayaknya tak patut untuk di ungkapkan.lalu apa kabar dengan generasi emas 2045 nanti.
Maka dari itu semua,sebelum keadaan semakin memburuk,kita harus memberikan contoh keteladanan yang baik bagi keluarga kita khususnya anak anak kita yang pastinya kita didik,dimulai dari hal yang kecil dan lingkup kecil .jika bisa dan mampu untuk di lingkungan yang lebih besar,maka ajaklah orang orang yang lebih dewasa dan anak muda untuk bekerja sama memperbaiki rasa persaudaraan yang menghasilkan sifat persatuan untuk mencontohkan dan memotivasi anak anak yang lebih muda dari kita bahwa betapa pentingnya memupuk rasa persatuan untuk kesatuan Indonesia.dan sebagai orang yang beriman yang sempurna mereka pasti memiliki sikap persaudaraan ini terhadap orang lain yang bahkan dia menganggap orang lain itu adalah dirinya sendiri ,sama seperti hadits nabi Muhammad SAW yang berarti tidaklah sempurna iman seseorang dari salah seorang dari kalian (yang) sampai mencintai orang lain sama seperti mencintai dirinya sendiri. Â (mukhtarul hadits) Â dan hal ini merupakan salah satu dari ratusan bahkan ribuan cara untuk memupuk rasa persaudaraan dari sudut pandangan islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H