Mohon tunggu...
Khaeran NisaPolem
Khaeran NisaPolem Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya seorang mahasiswa dari universitas malikussaleh aceh, dari jurusan ilmu komunikasi saya sedikit banyak punya basic dalam bisang kepenulisan, saya awal tertarik untuk bergabung di kompasiana ini untuk menyelesaikan projek tugas akhir saya, walauoun itu saya juga ingin mngembangkan bakat menulis saya melalui latihan dan mempublikasi karya saya di kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diiming-imingi Shopee Cashback, Nadhira Tertipu Jutaan Rupiah

1 Januari 2023   19:40 Diperbarui: 1 Januari 2023   23:00 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Nadhira mahasiswa asal Aceh menjadi salah satu korban Scammer, ia rugi hingga jutaan rupiah setelah di telepon oleh orang yang mengaku salah satu pegawai shopee dengan iming iming akan memberikan cashback karena telah berlangganan lama di salah satu toko di shopee, kejadian yang menimpanya ini sudah menginjak 1 tahun pada 19 desember 2022 tahun lalu. 

Warga Gampong Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe itu bercerita saat dirinya tiba tiba menerima telepoon dari nomor yang tidak dikenal, dan menyuruhnya untuk mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening pelaku jika ingin segera mendapat hadiah cashback yang dijanjikan sebelumnya. 

"Waktu itu, aku sedang buru buru mau ke acara pesta temanku, terus tiba tiba ada telepon masuk aku kira dari temenku, tanpa aku lihat nama si penelepon aku langsung angkat telpon itu. Dia mengaku sebagai pegawai shopee dan dia bilang aku menang cashback senilai 2 jt rupiah karena sering berbelanja dan sudah berlangganan di salah satu toko di shopee" ucap Nadhirah saat diwawancarai melalui telepon, Minggu (27/11). 

Nadhirah yang menerima kabar itu awalnya tidak percaya namun setelah beberapa menit diyakinkan oleh si penelepon seakan di hipnotis akhirnya ia mulai percaya dan mengikuti semua intruksi dari si penelepon itu. 

Ia datang ke bank terdekat dan mentransfer uang ke nomor rekening yang diarahkan oleh si penelepon.

Anehnya, setelah mentransfer uang tersebut si penelepon pertama tersebut memutuskan sambungan, namun Nadhirah ditelepon  kembali oleh  nomor lain namun mengaku berasal dari satu instansi yang sama dari si penelepon pertama. 

Si Penelepon kedua menelepon untuk meyakinkan Nadhirah bahwa cashback memang benar benar akan diberikan dan  bahwa ini semua bukan lah modus penipuan, kemudian si penelepon kedua mengarahkan kembali Nadhirah untuk mentransfer lagi sejumlah uang ke nomor rekening lain dengan jumlah tertentu.

"Dia bilang kalau aku matikan telfonnya, aku sama sekali gak akan dapat hadiah cashback  dan  uang aku bakal hangus gak akan dikembalikan. Kemudian aku diarahin buat download beberapa aplikasi yang setelah aku perhatikan ternyata berhubungan sama pinjol gitu, " tuturnya.

Karena diancam uangnya tidak akan dikembalikan akhirnya Nadhirah tetap terus mengikuti instruksi dari si penelepon tersebut. 

"Alhamdulillah-nya semua aplikasi yang di sebutin waktu itu sama sekali gabisa ter-instal di hp ku," katanya.

Nadhirah yang mulai sadar bahwa ini adalah penipuan, mulai marah marah dan minta uangnya di transfer kembali. Namun nihil si  penelepon tidak mengindahkan perkataan Nadhirah, dan memutuskan sambungan telepon. 

Dimalam kejadian tersebut, Nahirah ditemani sang ayah datang ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian yang menimpanya. 

"Pas aku ceritaiin kronologinya di kantor polisi, pihak kepolisian kayak abai gitu mana sambil main hp lagi pak polisi- nya. Terus pas di tengah aku bicara, cerita aku di potong sama pak polisinya, ternyata kasus yang aku alami banyak dilaporkan sama orang orang belakangan ini. " tuturnya.

Nadhirah cukup kecewa karena menurutnya pihak kepolisian tidak mengambil tindakan apapun akan masalah yang ia alami, ia hanya diberikan imbuan untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap hal yang berhubungan dengan penggadaan uang seperti itu.

"Keberadaan para penipu ini tidak mudah di temukan karena mereka ada di mana mana sehingga sangat sulit untuk di lacak. Itu pengakuan dari pak polisinya, " tuturnya. 

Walaupun sedih dengan laporan yang tak di gubris tersebut Nadhirah tetap berharap para penipu tersebut dapat ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal. 

"Kalian  juga hati hati, setelah dengar ceritaku ini semoga bisa jadi pelajaran ya, jangan sampai ke ulang lagi di kalian, " Nadhirah mengakhiri.

Penulis: Khaeran Nisa Polem

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun