Mohon tunggu...
Rahmi FeBriantina
Rahmi FeBriantina Mohon Tunggu... Guru - Orang biasa

aq suka prosa,.. dan menikmatinya. menemukan jiwa-jiwa yg tak bisa q cegah tuk aq terbiasa masuk ke ruang baru n paling q suka,. PRoSa,-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Lama Ku

7 Oktober 2015   00:09 Diperbarui: 7 Oktober 2015   00:19 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Delapan tahun yang lalu aku memandangnya dari jarak pandang terjauh dari orang-orang lain memandangnya. Enam tahun yang lalu aku masih berdiri disana melakukan hal serupa berharap dia punya intuisi tajam untuk dia tau aku.Melihat kearahku mengetahui keberadaanku ditengah riuh harinya. Tepat lima tahun berlalu dia tersenyum pada ku, terlihat akhirnya aku..... tapi dia, saat itu ku lihat sedang duduk dengan seorang gadis mesra sekali membuat ku ingin mendekat memastikan dan hari ini ternyata yang ku dapat hanyalah senyum.

Empat tahun berlalu dia masih saja di fikiran ku, menyayat-nyayat hati ku. Cinta ini membelengguku tak bisa aku kemana-mana lagi. Alam bawah sadar ku saja yang bermain. Masih begitu senang aku dihasut cinta tak bisa bedakan air mata ku keluar akankah percuma adakah nanti diganti dia.

Saat aku menangis menyudut dibelakang koridor sekolah, tak sadar begitu saat penghayatannya menikmati pedih ku. Dia melintas tepat didepan ku dan berkata kenapa menangis?? AHhh,,,, tidak apa-apa sambil ku pandang kearah kedua matanya. Kamu kalau mau nangis pilih tempat ramai, tempat sepi begini ntar kesambet. Mendengar itu aku jadi takut, refleks ku genggam telapak tangannya dengan kedua tangan ku. Lalu dia berkata apa sieh takut banget terus kenapa juga nangis-nangis putus cinta ya tanya nya?? Sok tau jawab ku, mendengar aku menjawab itu dia hanya tertawa,... Hari ini hari pertama aq begitu dekat dengan dia. Ku lihat garis-garis raut mukanya dengan rahang yang tegas manies sekali saat dia tertawa giginya berjajar rapi.

Ku ikuti langkahnya berjalan dari satu koridor ke koridor lain. Ku perhatikan geraknya dari belakang tidak terasa kami sama-sama sudah pakai baju putih abu-abu sebentar lagi mungkin akan pisah mengingat aku menyukainya sejak 5 SD tapi itu semua tak ku pedulikan, aq hanya tersenyum kecil saja dibelakangnya jarang-jarang aku bisa seperti ini pikir ku sebab itu harus dinikmati kalau tidak apa cerita ku jangan cuma bilang melihat dia dari jauh dan menyudut menanggis. ayolah,,,,, hari ini harus bedadekat-dekat dengan dia hihihihi. Lalu kulihat tukang jual es kacang cepat-cepat kutarik tangannya.... sini kata ku!, aku mau beli es haus nieh,.... kamu mau beli juga g? kalo mau beli sekalian bayarin aku donk,, aku bete nieh habis nanggis tiba-tiba harus banyak keluarin duit buat bayar,.... biar kamu juga nolong aku g nanggung-nanggung juga. Ieh enak aja,.. dimana-mana aku ni yang bakal bete nemuin cewek kayak kamu, pengemis aja ku kasih receh eh,, kamu minta lebih dari receh ah,,, kamu lebih morat-marit hidup yah,....

Mendengarnya keluar wajah sinis ku tapi g ku cela balik ucapannya ntar kalau di cela balik bisa bisa beneran g bisa dapet gratisan. Senang deh hari ini makan es berdua dibayarinya pula. kalo bisa diabadikan ni Ess, di abadikan deh,... cuma g bisa ya sudah masuk deh kepeyut. Lain kali minta sesuatu yg lebih awet permen misal buat disimpen biar cinta kami awet seawet permen. manies, hoo... cinta kami hehehehe lucu... serasa udah jauh ya hubungan, wadueh ckckckck.

Semenjak dari itu kami berteman, dia sering mencari ku ke kelas dan aku senang. Meski dia tidak pernah bilang suka ke aku tapi aku sudah cukup senang. Males juga kalau harus formal bener-bener jelas hubungan. Di dekatnya aja udah cukup lagian dia selagi ini juga g punya cewek hm,,, jadi bagus deh aku bisa tenang sekali.

Perpisahan sekolah dia memberi ku buku diary, ini untuk kamu,... isi jika hanya kamu merasa kangen atau rindu sama aku. Jika saat lembar terakhir penuh kita akan kembali bertemu dan kita akan bercerita banyak hal tentang apa yang sudah kita lalui selama kita tidak bersama. kamu percayakan,,,. Mendengarnya aku hanya menangis sambil menundukkan muka. Saat terberat berpisah dengan dia tanpa dapat mengucapkan sepatah kata pun yang berarti selain baik-baik disana.

Tidak terasa ini sudah tahun ke dua dan aku duduk di sini di sebuah cafe '' letups  cafe" menunggu seseorang! Menunggu dengan hening dan jiwa yang masih antah berantah.

Hai,.. seorang cowok menyapaku manis dan dengan tidak sungkan mendekatkan diri mendaratkan kecupan kekening ku lalu dia duduk dan menyandarkan dirinya dengan nyaman tapi aku akan selalu punya ingatan untuk mengingat ini sebagai sebuah beban tapi tak ingin ku pikirkan lebih dalam maka dengan cepat aku memanggil pelayan untuk memesan makanan sebelum sempat pelayan itu menghampiri meja kami lebih dulu. Tanpa bertanya aku memesan dua mushroom soup, blueberry cheese cake, chiken strawberry salad dan dua chamomile tea.

Setelah sampai pesanan kami barulah aku berusaha sedikit menggodanya agar menyukai semua pesanan ku ini dan seperti biasa dia hanya tertawa kecil diantara makanan yang sudah dari tadi di icip dan diolah oleh seluruh organ pencernaan kami ditengah gerimis sore ini,, menu yang pas seperti kamu ditengah gerimis hidup ku saat ini pikir bathinku, bukan pilihan tapi hanya memang kebutuhan!! jadi makan-makan dan aku terus mengomel menggodanya agar selesai menghabiskan makanan. Saat tawa kecil mu bergulir dan senyum mu tak berakhir setelah menghabiskan makanan itu maka dari itu pula aku dapat meyakini hubungan ini akan baik-baik saja aku dan kamu. makasih untuk menghabiskan menu nya,... di gerimis kecil sore ini.

Aku merebahkan tubuh ku pucat terkena titik-titik air tapi hari yang menyenangkan hari ini sampai aku mengingatnya lagi dengan membingkai langit-langit kamar ku sebagai sebuah layar untuk aku bisa memutar ulang sampai aku tertidur dan benar-benar tertidur tanpa perlu menghawatirkan hari besok ku sesepi apa??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun