Mohon tunggu...
Khadirotul Kudsiah
Khadirotul Kudsiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menjawab Masa Depan Bangsa di Era Milenial

7 Januari 2024   07:32 Diperbarui: 7 Januari 2024   07:32 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Bagaimana kita menjamin terciptanya masyarakat yang cerdas dan kompeten (civic knowledge), warga negara yang baik, yang berpegang teguh pada ideologi nasional yaitu Pancasila dan taat pada Undang-Undang 1945 (good citizen) education, 3(3), 216-222. 

Pendidikan kewarganegaraan adalah sarana pendidikan karakter yang bertujuan untuk mengembangkan warga negara yang cerdas dan baik melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan nonformal serta merupakan bagian dari tujuan pendidikan nasional Indonesia.

 Harmanto (2013, 231) menjelaskan: "Membangun semangat, sikap dan perilaku yang rukun, damai dan toleran tanpa meninggalkan keberagaman yang dianugerahkan oleh bangsa Indonesia.Pendidikan kewarganegaraan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan sikap dan perilaku yang menentang segala bentuk konflik dan kekerasan.

Jika pendidikan kewarganegaraan dapat memenuhi perannya di zaman modern, maka pendidikan kewarganegaraan akan menjadi satu-satunya mata pelajaran yang dapat mencapai tujuan nasional.

PEMBAHASAN

Perubahan dunia yang  cepat dan kompleks menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia. Penting untuk tidak hanya menyelesaikan perubahan-perubahan ini, tetapi juga  mengubahnya menjadi peluang. Ada kekhawatiran yang semakin besar bahwa globalisasi akan mengakibatkan hilangnya nilai-nilai budaya nasional.
 

Oleh karena itu, penting untuk "memulihkan" Pansila dan nilai-nilai luhur  UUD 1945. Tujuh puluh dua tahun setelah Indonesia merdeka, telah terjadi pergantian pemerintahan dalam lanskap politik negara ini. Pada milenium ini, Indonesia menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan beragam.

 Tantangan-tantangan tersebut muncul tidak hanya pada satu aspek kehidupan, namun juga pada aspek sosial, budaya, pendidikan, dan politik yang masing-masing disebabkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi.

 Presiden Jokowi mengatakan pada  pembukaan Kongres  Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ke-4 bahwa Indonesia menghadapi empat tantangan: pengangguran, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan korupsi. (Nanggala. 2020, hlm.1998-1999).

Di era dan situasi persaingan global yang semakin meningkat. Sebab, persaingan tidak hanya terjadi antar negara (internasional) namun juga antar kawasan.

 Oleh karena itu, terlihat bahwa tantangan yang dihadapi perekonomian Indonesia saat ini adalah terkait dengan persaingan di tingkat global serta ketersediaan sumber daya manusia dengan keterampilan global di tingkat internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun