Bandar Lampung, 07 Juli 2023.
Guru merupakan garda terdepan pendidikan. Oleh karena itu Kemendikbudristek mencanangkan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) untuk membentuk seorang tenaga pendidik menjadi pemimpin pembelajaran Abad 21.Â
Seorang Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh siswa secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Untuk menjadi seorang Guru Penggerak seorang guru harus lulus seleksi dan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP).Â
Program Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon guru penggerak. Untuk dapat menjalankan peran-peran tersebut, seorang pemimpin sekolah perlu mendapatkan Pendidikan yang berkualitas sebelum ia menjabat.Â
Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP), sebagai bagian dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar episode kelima didesain untuk mempersiapkan guru-guru terbaik di negeri ini untuk menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada pembelajaran.Â
Melalui berbagai aktivitas dalam pembelajaran PPGP, kandidat kepala sekolah masa depan diharapkan memiliki harapan besar agar lulusan PPGP dapat mewujudkan standar nasional Pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan diseluruh negeri ini, di mana keberpihakan pada siswa menjadi orientasi utamanya.
Pemenuhan kandidat kepala sekolah yang lebih optimal menuntut penyesuaian pada desain pembelajaran PPGP. Karena itu, terhitung dari Angkatan kelima durasi program diefisienkan dari Sembilan bulan menjadi enam bulan.Â
Selain itu, PPGP juga menerapkan diferensiasi proses untuk peserta di daerah yang memiliki akses terbatas, baik dari segi transportasi maupun komunikasi.Â
Namun terlepas dari moda penyampaian yang beragam, para Calon Guru Penggerak (CGP) di seluruh Indonesia sama-sama mempelajari materi-materi bekal kepemimpinan dengan system on-the-job learning dimana selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas.Â
Pendekatan pembelajaran juga tetap menggunakan siklus inkuiri yang sarat dengan refleksi dan praktik langsung, baik bersama sesama CGP maupun rekan sejawat di sekolah. Pendampingan di lapangan juga tetap menjadi kunci dari keberhasilan implementasi konsep di kelas atau sekolah CGP.
Pembelajaran bersama pengajar praktik (PP) dilakukan secara individu di satuan pendidikan masing-masing dan secara berkelompok dalam bentuk lokakarya. Pendampingan pada lokakarya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya,menjejaringkan CGP di tingkat kota, menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP, serta meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan kota.
Kurang dari dua minggu dari kegiatan lokakarya 6 sebelumnya, Program Pedidikan Guru Penggerak (PGP) menggelar kembali salah satu agenda kegiatannya yaitu lokakarya. Untuk program Pendidikan guru penggerak Angkatan 7 lokarkarya yang diselengarakan adalah Lokakarya 7. Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan 7 dilaksanakan secara serentak pada tanggal 07 s.d 08 Â Juli 2023 di Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
Lokakarya 7 berbeda sekali dengan enam lokakarya sebelumnya. Pada lokakarya 7 kegiatanya di laksanakan selama dua hari kegiatan. Kegiatan lokakarya 7 untuk PPGP Angkatan 7 Kota Bandar Lampung di selenggarakan di SDIT Baitul Jannah, Jalan Pramuka Rajabasa-Bandar Lampung.
Hari Pertama
Kegiatan Lokakarya dihari pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 07 Juli 2023 dengan agenda kegiatan pembelajaran/ruang diskusi di kelas. Ada 7 kelas/ruangan diskusi yang di sediakan. PP Heri Risdiyanto(Khadin Bangsawan) tergabung di kelas 7 dengan para CGP yang dibina bersama PP Elitha Aprilucilla juga bersama CGP-nya.
Aktivitas Pembelajaran di Ruang Kelas Lokakarya 7
Berbeda dengan lokakarya sebelumnya, kegiatan pembelajaran dikelas langsung dilaksanakan di kelas dengan agenda kegiatan di Lokakarya 7 yang bertemakan "Panen Hasil Belajar" terbagi secara garis dalam 5 kegiatan/sesi.
1. Pembukaan
2. Kelas Belajar Calon Guru Penggerak
3. Berbagi Aksi Nyata
4. Berbagi Dampak Positif
5. Persiapan Pameran Hasil Program
Kegiatan pembelajaran dikelas dimulai dengan pembukaan yang dipandu oleh PP Heri Risdiyanto(Khadin Bangsawan). Kegiatan sesi pembukaan dengan tujuan: 1) CGP dapat menciptakan koneksi dengan peserta lain dan Pengajar Praktik; 2) CGP dapat memahami tujuan dan agenda pada lokakarya 7 ini. Setelah kegiatan pembukaan, aktivitas dilanjutkan dengan Ice Breaking yang merubah suasana kelas menjadi lebih cair dan para CGP bergairah dan memberikan respon yang positif.
PP Heri Risdiyanto(Khadin Bangsawan)Â menyampaikan tujuan dari Lokakarya 7 yaitu: 1) CGP dapat menjelaskan proses yang dialami dan praktik baik yang didapatkan dalam mengembangkan program yang berdampak pada siswa; 2) CGP dapat menjelaskan untuk pengembangan program dari para pengunjung; 3) CGP dapat membagikan hasil pembelajaran selama 6 bulan dan dampaknya terhadap diri kepada undangan lokakarya (Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan, Komunitas daerah).
Agenda Lokakarya 7 disampaikan ke para CGP dengan alur di hari pertama, 1) Pembukaan; 2) Kelas Belajar CGP. Di hari kedua, 3) Pembukaan; 4) Kelas Berbagi CGP; 5) Pameran Hasil Belajar; dan 6. Penutupan.
Setelah penyampaian alur agenda Lokakarya 7, di pandu PP Heri Risdiyanto(Khadin Bangsawan) semua CGP membuat kesepakatan kelas.
Kegiatan Pembelajaran di ruang kelas berlanjut pada sesi Kelas belajar Calon Guru Penggerak. Tujuan sesi ini adalah: 1) CGP dapat mengevaluasi tugas lokakarya 6; 2) CGP dapat mengevaluasi program pelatihan CGP; 3) CGP dapat merefleksikan capaian dirinya setelah mengikuti program pelatihan Calon Guru Penggerak; 4) CGP dapat merefleksikan berbagai praktik baik yang terjadi di kelas, sekolah, atau lingkungan sehari-hari; 5) CGP dapat membuat bahan pameran untuk kegiatan sesi atau hari ke-2.
Pada kegiatan ini di pandu oleh PP Elitha Aprilucilla, para CGP bekerja berdasarkan kelompok. Ada lima aspek yang akan di evaluasi, yaitu: 1) materi pelatihan; 2) Pengajar Praktik; 3) Media Belajar; 4) Bahan Belajar (modul, video atau buku saku). Lima aspek tersebut sudah dituliskan di 5 poster yang telah di tempel di ruangan kelas/dinding. Para CGP menuliskan hal yang sudah baik dan hal yang dapat ditingkatkan di tiap aspeknya.Â
Hal yang sudah baik dituliskan di post-it berwarna hijau, sementara hal yang dapat ditingkatkan dituliskan di post-it berwarna kuning. Tiap kelompok terdiri dari tiga orang. Ada 4 kelompok, tiap kelompok bergantian mengisi tiap aspek. Kegiatan berjalan sesuai dengan agenda yang telah disusun oleh para PP. Setelah kurang lebih 90 menit, kegiatan berlanjut pada sesi berbagi aksi nyata.
Dikegiatan berbagi aksi nyata yang dipandu oleh PP Heri Risdiyanto dan PP Elitha Aprilucilla, para CGP diminta untuk mengeluarkan foto/poster aksi nyata yang pernah dilakukan di program Guru Penggerak, yang sudah ditugaskan untuk dibawa di Lokakarya 6. Setelah itu, masing-masing CGP menceritakan aksi nyatanya dalam durasi maksimal 5 menit, dimana para CGP yang sedang mendengar bisa bertanya kepada yang bercerita. Setelah semua CGP bercerita tentang foto/poster masing-masing, aktivitas berlanjut pada sesi berikutnya yaitu Berbagi Dampak Positif.
Dikegiatan Berbagi Dampak positif, masing-masing CGP mengidentifikasi hal-hal bai kapa yang sudah terjadi atau perubahan positif apa yang di alami CGP selama 6 bulan. Terdapat 5 aktor atau lingkup yang akan di lihat hal-hal baik yang sudah terjadi yaitu: 1) Murid di kelas; 2) Rekan guru di 1 sekolah; 3) Kepala Sekolah; 4) Komunitas praktisi; 5) Ekosistem belajar (lingkungan sehari-hari, pengawas, dinas).Dengan menuliskan hal baik yang sudah terjadi atau perubahan baik yang sudah dilakukan di tiap aktor atau lingkungan di post-it yang dibagikan oleh PP, para CGP dengan teliti dan antusias serta secara bergiliran menempelnya di kertas plano yang sudah di pasang sebelumnya di dinding kelas.
Kegiatan di hari pertama Lokakarya 7 di tutup dengan sesi persiapan pemeran hasil belajar tepat pukul 11.30, dengan agenda terakhir foto bersama.
Produk Yang Dihasilkan dan Ketercapaian Tujuan Belajar
Berdasarkan tujuan dari Lokakarya 7 ini, maka produk yang dihasilkan dan ketercapaian tujuan pembelajaran bisa dilihat dari :
1) Â Rangkuman materi kunci per sub modul, yang dikaitkan dengan perubahan perilaku dan nilai guru penggerak untuk "berpihak pada murid" (dipaparkan di kelas berbagi)
2) Â Ringkasan ide pengembangan program berdasarkan masukan dan info dukungan pengunjung
3) Â Persiapan: media presentasi praktik baik di lingkungan belajar sekolah dan paparan untuk kelas berbagi
Kesimpulan dan Refleksi Pembelajaran
Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem sekolahnya hingga dapat bersatu padu menumbuhkan siswa-siswa yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa, dan ciptanya. Tidak dapat dipungkiri, pemimpin sekolah merupakan salah satu aktor kunci dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila (PPP).
Pendidikan Guru Penggerak telah tuntas namun bersiaplah menghadapi yang lebih lugas.
Transformasi Calon Guru Penggerak kini dinanti untuk menghasilkan berbagai inovasi, memberikan yang terbaik untuk pendidikan ini, Â dan selalu menjadi guru penggerak sejati.
"Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak" -- Nadiem Makarim
Hari Kedua
Sabtu, 08 Juli 2023. Bertempat di SDIT Baitul Jannah Bandar Lampung dilaksanakan Lokakarya 7 hari kedua. Hadir pada kegiatan tersebut yakni Kepala BGP Provinsi Lampung, Ibu Dra. Suriatanti Supriyadi, M.Si. dan Tim BGP Lampung, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung yang di wakili oleh Bpk. Roniansyah, S.Hut., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Ibu Eka Apriana, S.Pd bersama tim yang juga ada Bpk. Mulyadi Syukri, S.Sos., selaku Kabid Dikdas, Pembina Yayasan Baitul Jannah Islamic School, Bpk. Ir. H. Sugirianto, M.M., para Pengawas, para kepala sekolah CGP, 19 Pengajar Praktik (PP), dan 96 CGP.
Seperti hal nya pada lokakarya sebelumnya, kegiatan Lokakarya 7 diawali dengan acara pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dengan dirigen CGP Mery, dan sambutan dari perwakilan BGP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, dan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung. Lokakarya 7 di Kota Bandar Lampung dibuka secara resmi langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Ibu Eka Afriana, S.Pd., tepat pukul 08.00.Â
Dalam sambutannya beliau menyampaikan harapannya bahwa yang paling pokok dari kegiatan PPGP ini adalah bagaimana para CGP mengaktualisasikan dan mempraktikannya dalam keseharian sebagai seorang pendidik di sekolah, bagaimana pembelajaran berpihak pada siswa, apa yang sudah didapatkan selama PPGP berjalan benar-benar tercermin dan ada aksi nyatanya.
Kegiatan Lokakarya 7 di hari kedua selain diisi sambutan-sambutan dari para pejabat terkait, juga diisi dengan kreativitas dari para CGP, ada Tari Siger Penguten, Tari Zapin Melayu, Musik Akustik, tarian flashmob, dan berbagai kreasi lainnya.
Kegiatan Lokakarya 7 di hari kedua sebelum ditutup di tampilkan kelas berbagi Calon Guru Penggerak yang menampilkan perwakilan CGP masing-masing jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB. Masing-masing CGP menampilkan hasil praktik baiknya/program  pada aksi nyata yang sudah dilakukan oleh para CGP.
Adapun di kelas berbagi ini perwakilan dari TK-SD, oleh CGP Ratna Wulandari dengan program SEGUBAL (Seni Ekspresi dan gaya Unik Bersama Anak Lampung); kemudian tingkat SMP, CGP Yunita Purwanti dengan program ILF (I LOVE FRIDAY) , dan dari SMA/SLB, CGP Didik Sri Utomo dengan program DIPAPEKE (Digitalisasi Panduan Peralatan Kerja Elektronika).Â
Kegiatan Lokakarya 7 di hari kedua ditutup dengan kegiatan Keliling Pameran Hasil Program. Ada 19 stand berdasarkan banyaknya Pengajar Praktik (PP). Semuanya tertata dan tersaji dengan kreativitas dan aksinya nyata yang sudah dilakukan oleh para Calon Guru Penggeraknya. CGP dari PP Heri Risdiyanto menampilkan stand dengan Tema Keindahan Nusantara.
Pada kegiatan lokakarya hari kedua, juga diadakan pemilihan koordiantor angkatan, dalam sesi ini terpilih CGP Ersontowi selaku ketuanya. CGP Barbara N. Ika Titianti dari PP Heri Risdiyanto ikut ambil bagian dalam proses pemilihan tersebut dan didaulat menjadi sekretarisnya. Selain itu, CGP Barbara juga ikut serta menjadi pemandu acara dari awal hingga selesainya acara.Â
Kesimpulan dan Refleksi Pembelajaran
Peranan guru sebagai pendidik tidak sekadar membahas kurikulum melainkan melahirkan masa depan serta membangun peradaban. Guru yang berkualitas akan membuat anak didiknya berkualitas. Siswa berkualitas akan menjadikan generasi yang berkualitas. Kemajuan pendidikan Kota Bandar Lampung tentu bergantung juga dengan para gurunya.
Kunci rahasia dunia itu ilmu, kunci akhirat itu juga ilmu. Jika ingin mendapatkan keduanya yaitu dengan Ilmu atau pendidikan. Insya Allah pelaksanaan sekolah penggerak ini menjadi langkah maju kita bersama dalam meningkatkan mutu dan kualitas SDM, khususnya bagi para guru agar memberikan layanan pendidikan yang lebih baik.
Salam Guru Penggerak! Tergerak, bergerak, dan menggerakkan.
Salam dan Bahagia dari PP Heri Risdiyanto.
Cek videonya di sini..👇