Mohon tunggu...
Khadijah Azzahra
Khadijah Azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fethetmeden önce asla pes etme 🌻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wah Anak Ternyata Sensitif Ya Bund

9 Mei 2021   21:49 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kapasitas Otak untuk Perubahaan Menurun Sesuai dengan Usia Otak manusia tetap elastis dan mampu berubah sepanjang rentang kehidupan, tetapi fleksibilitas ini lebih banyak terjadi di awal kehidupan. Lingkungan memiliki efek yang mendalam pada awal perkembangan otak daripada di kemudian hari. 

4. Kapasitas Kognitif, Emosional dan Sosial yang Erat Terjalin Sepanjang Kehidupan Hidup

 Otak bekerja secara kompleks, saling terkait, organ dinamis yang bekerja sebagai suatu kesatuan yang utuh. Semua perkembangan terintergrasi dalam satu otak karena semua informasi yang diterima oleh otak direspon keseluruhan di dalam tubuh anak. Sebagai contoh, Bayi yang tanpa merasa aman dan dicintai, cenderung kurang untuk mengeksplorasi lingkungan, membatasi mereka belajar tentang lingkungannya. Otak mendukung semua aspek perkembangan yang terjadi pada setiap individu.

5. Racun Stres Merusak Perkembangan Bentuk Otak

Menurut Sunderland (2006:30), racun stress dapat menyebabkan masalah dalam belajar, perilaku, kesehatan fisik dan mental seumur hidup. Tubuh manusia beradaptasi dengan baik untuk yang berurusan dengan waktu stresor terbatas, tapi tubuh kita tidak dibuat untuk menangani stres kronis secara efektif. Stres jangka panjang sangat merusak tubuh manusia secara keseluruhan dan dapat memiliki efek yang sangat kuat pada otak muda.

 Anak memiliki keadaan psikologi yang belum bisa mereka jalani dengan baik secara individu mereka masih membutuhkan perhatian orang tua untuk mendampingi mereka. 

1. Sedih

 akan merasakan kesedihan jika anak sudah mengalami masalah yang tidak mampu untuk selesaikan yang sangat butuh perhatian dari orang dewasa untuk membantu menyelesaikan sebuah masalah. Anak akan merasa sedih ketika pencapaiannya tidak berfungsi yang di saat sedih anak tidak akan mood untuk melakukan apapun anak merasakan sangat hancur ketika mengalami emosi sedih ini. 

2. Bahagia

 anak akan merasa bahagia ketika pencapaian yang berhasil atau keinginannya terpenuhi, misalnya ketika anak berhasil . Mencapai sesuatu maka sama anak akan bahagia atau ketika dia bermain ketika Nia berkumpul dengan keluarga dia akan merasa bahagia. 

3. Takut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun