Mohon tunggu...
Khadijah Azzahra
Khadijah Azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fethetmeden önce asla pes etme 🌻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mitos dan Fakta Otak

25 April 2021   22:16 Diperbarui: 25 April 2021   23:51 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

e. Sel rusak permanen- otak manusia membentuk jaringan sel saraf hidup. 

f. Alkohol Dan neuron- larangan namun tidak membunuh sel otak.  

g. Jumlah neuron - banyak yang menyebut 100 M, penelitian terbaru 86 M. 

h. Gaya belajar-masih memiliki potensi.

Anak adalah cinta yang berperan sebagai penguat dikala kita sedang berada di fase paling jatuh. 

Anak bisa saja ber-IQ sedang walaupun ayah dan ibunya punya tingkat kecerdasan tinggi. Penyebabnya adalah faktor lingkungan dan nutrisi terbukti memiliki peran yang lebih dominan dibanding faktor genetik. Artinya, meski anak memiliki kecerdasan tinggi tapi akan sia-sia bila dia tidak mendapat stimulus serta asupan nutrisi yang tepat.

 Jadi kesimpulannya genetik bukanlah penentu kecerdasan anak, jika orang tua memiliki anak yang cerdas Orang tua harus memperhatikan perkembangan dan menjaga makanannya, dengan menjaga perkembangan dan asupan nutrisi kita bisa menjaga kecerdasan nya agar tidak terganggu oleh apa pun. Karena banyak orang tua yang tidak perdulikan perkembangan anaknya padahal memiliki kecerdasan yang tinggi dengan hal yang demikian ini menyebabkan anak tidak mampu menjalankan dan mengembangkan kecerdasan nya tidak didampingi orang tua sibuk bekerja sehingga tidak mampu memperhatikan perkembangan anak.

 Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda maka dari itu Orang tua harus bijak menyikapi perkembangan anak dengan cara mendampingi mereka setiap sangat mengawasi perkembangan dan kesehatan anak karena tanpa adanya pengawasan orang tua anak tidak akan mampu mengembangkan kecerdasan nya. 

 banyak orang tua di Indonesia terhadap anak menyebabkan anak dengan baik dengan kesalahan ini akan mudah dipengaruhi dengan hal-hal yang negatif seperti halnya sekarang anak sangat sibuk dengan Gawainya sehingga menyebabkan anak lalai tidak mengerjakan tugas sekolahnya sampai melawan orang tuanya Selain itu Gawai bisa berdampak negatif terhadap penggunaan terus-menerus dilakukan tanpa henti tanya seorang yang rusak tetapi sosial akan sangat minim karena terlalu sibuk dengan gawainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun