Mohon tunggu...
Siti Khadijah
Siti Khadijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Bimbingan Penyuluhan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya seorang mahasiswa semester 2 di prodi bimbingan penyuluhan islam (BPI) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unsur-unsur dalam Ilmu Dakwah yang Perlu Kita Ketahui

4 Juli 2024   06:25 Diperbarui: 4 Juli 2024   06:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Syamsul Yakin dan Siti Khadijah

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Unsur Dakwah Dari pembahasan panjang tentang Dakwah, terlihat setidaknya ada enam unsur Dakwah.

 Keenam unsur tersebut tidak berdiri sendiri melainkan saling berkaitan.

 Elemen pertama ada disana.

 Dai harus cerdas secara intelektual dan spiritual.

 Ia tidak hanya harus bisa berbicara dengan baik, tapi juga harus menjadi teladan di hadapan Madhu.

 Dai berbeda dengan pembicara dan motivator.

 Dai memiliki misi suci untuk mendorong orang berbuat baik dan melindungi diri dari dosa.

 Dai akan sangat bagus.

 Untuk itu, khatib harus mampu menentukan pendekatan, strategi dan metode dakwahnya.

 Dai harus mempunyai ilmu yang luas selain ilmu agama.

 Unsur yang kedua adalah objek madhu atau dakwah.

 Madhu juga disebut mitra dawa.

 Artinya mitra dakwah khatib.

 Secara sosial, Madhu berasal dari kalangan atas, menengah, dan bawah.

 Secara geografis, Madhu dari berbagai tingkat pendidikan, pekerjaan, latar belakang etnis, bahasa dan budaya tinggal di wilayah perkotaan.

 Perkotaan Madu merupakan wilayah yang relatif heterogen.

 Berbeda dengan madhu di pedesaan yang cenderung homogen.

 Unsur ketiga sering disebut materi dawa, atau madda.

 Isi dakwah biasanya terdiri dari keyakinan, syariah, dan akhlak.

 Ketiganya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi, yang meliputi tulisan-tulisan para ulama klasik, abad pertengahan, dan modern.

 Secara garis besar materi dakwahnya berkaitan dengan kalam, fiqh, filsafat, logika, dan tasawuf.

 Dalam arti yang lebih luas berkaitan dengan pendidikan, bisnis, seni, budaya, dan politik.

 Lebih luas lagi, ini tentang gender, toleransi dan multikulturalisme.

 Unsur keempat adalah media dakwah.

 Media berkembang seiring berjalannya waktu.

 Dulu ada media dakwah tradisional, kemudian muncul media lama, dan kini bermunculan media baru.

 Jangkauan media dakwah semakin meningkat seiring berjalannya waktu.

 Berkat media sosial, informasi khotbah kini dapat diakses dalam hitungan menit oleh jutaan khalayak media.

 Oleh karena itu, dakwah melalui media sosial dapat mempengaruhi Madhu.

 Unsur yang kelima adalah metode Dakwah.

 Metode Dakwah lahir dengan tujuan Dakwah memilih jalan atau metode yang akan ditempuh untuk mencapai berbagai Madhus.

 Ada tiga metode dakwah yang dikenal: Birhikmah, ceramah, dan diskusi.

 Metode Dakwah dapat dilengkapi dengan bentuk Dakwah Birisan, Birhar dan Birkalam.

 Ada berbagai metode dan bentuk  teknik dakwah.

 Teknik Dakwah adalah suatu cara mempraktikkan cara atau bentuk Dakwah.

 Unsur keenam adalah efektifitas atau dampak khotbah.

 Sederhananya efektivitas dakwah adalah hasil yang dicapai dakwah yang dicapai dengan menggunakan teknik, metode, strategi, dan pendekatan tertentu.

 Sebenarnya efektivitas dakwah dapat dilihat dari evaluasi dakwah.

 Sebab, dengan melakukan evaluasi dakwah, seseorang dapat mengukur apakah program dakwah tersebut sejalan atau menyimpang dari rencana dakwah.

 Keenam unsur dakwah ini merupakan ilmu terpadu yang harus dimiliki seorang khatib.

 Diharapkan Madhu juga memahaminya guna menunjang kiprah dakwah.

 Ada kemiripan antara Dai dan Madhu.

 Artinya, mereka adalah orang-orang yang berbudaya dan berpengetahuan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun