Makanan adalah salah satu bidang usaha yang gak ada matinya. Terlebih lagi jalur franchise atau waralaba yang dewasa ini kian berkembang pesat. Meski harus menggelontorkan lebih banyak dana alias modal usaha, namun keuntungannya dirasa lebih menjanjikan.
Franchise memiliki banyak kelebihan diantaranya produk sudah dikenal, brand image lebih terpercaya, kualitas tak diragukan, strategi pemasaran ataupun promosi lebih matang. Dengan demikian para pebisnis atau investor tak perlu memulai usaha dari nol, tinggal melanjutkan konsep yang sudah ada dan meraup keuntungan di depan mata.
Franchise dijalankan dengan menggunakan nama, produk, bahan, sampai merek dagang yang sudah ada sebelumnya. Untuk memulai bisnis franchise anda harus membayar biaya awal dan royalti kepada pemilik merek untuk menggunakan merek, logo, bahan, dan sistem dagangnya.
Persaingan bisnis makanan dan minuman kian merajalela, baik produk buatan dalam negeri maupun luar negeri. Berikut beberapa franchise yang bersaing ketat memperebutkan hati dan minat masyarakat Indoneisa, diantaranya:
1) Es Teh Indonesia VS Mixue
Didirikan pada tahun 1997 oleh Zhang Hongchao, dan baru resmi menjadi perusahaan di tahun 2008 dengan lebih dari 180 toko waralaba kala itu. Perusahaan ini dioperasikan oleh Mixue Bingcheng Co., Ltd, perusahaan pemilik hak ekslusif merk dagang Mixue Bingcheng.
Mixue melakukan ekspansi bisnis ke beberapa negara termasuk Indonesia (masuk pada tahun 2020 di Cihampelas Walk, Kota Bandung). Dikutip dari berbagai sumber, harga paket franchise Mixue start from 700 s/d 900 juta sudah termasuk biaya investasi kontrak kerja selama 3 tahun. Salah satu menu best seller adalah brown sugar pearl milk tea dan fresh ice cream dengan harga jual mulai 10K hingga 50K rupiah.
Sementara Es Teh Indonesia mulai membuka paket kemitraan di tahun 2019 dan hingga kini mencapai 250 outlet yang tersebar di seluruh penjuru dalam negeri. Paket kemitraan yang ditawarkan oleh Es Teh Indonesia membuka harga modal awal di angka Rp120 juta. Anda akan mendapatkan lisensi brand, bahan baku, perlengkapan, training karyawan dan juga franchise fee. Sedangkan untuk paket lengkap dengan desain tempat, biaya sewa, dan renovasi, nominal modal yang dibutuhkan menyentuh angka Rp200 juta sampai dengan Rp250 juta.
Untuk harga jual produknya relatif aman di kantong, karena dijual mulai 8K hingga 32K rupiah saja. Tak hanya menjual es teh original, ada beragam varian menu seperti fruity ice tea, chizu, matcha, milo dan juga topping menarik yaitu cincau, egg pudding, cheese cream, dan sea salt cream
2) Marugame Udon VS Mie Kober Setan
Marugame Udon merupakan surga dunia bagi para pecinta Udon, memiliki lebih dari 1100 outlet di seluruh dunia. Hadir di Indonesia sejak tahun 2013, nyatanya Marugame Udon baru mengantongi sertifikasi halal di tahun 2015.
Anda akan ketagihan menikmati menu Chicken Katsu Curry Udon dengan ayam spesial dan kari khas Jepang. Belum lagi kenikmatan Tori Baitan Udon dengan isian daging ayam pedas, jamur dan sup kaldu spesial. Selain itu juga menyediakan berbagai menu nasi yang kaya karbo seperti Sukiyaki Beef Rice. Atau cobalah kenikmatan Tendon Rice dengan toping ebi tempura.
Semua kenikmatan makanan di Marugame Udon berkisar di harga mulai dari 30 hingga 50 ribuan rupiah saja. Sementara untuk harga franchise marugame udon sendiri tidak diketahui pasti namun berada di kisaran angka miliaran rupiah.
Mie Kober Setan, pelopor kedai mie pedas kekinian yang hits di kalangan pecinta kuliner. Berawal dari keisengan oleh Genny, si owner mie Setan pada tahun 2011. Terciptalah tempat tongkrongan beragam komunitas yang menyajikan menu utama mie pedas dengan nama-nama seram. Sebut saja mie Angel, mie Iblis, es Genderuwo, es Sundel Bolong, es Pocong dan es Tuyul.
Untuk menjamin mutu dan kualitas produk, cabe yang digunakan diimpor langsung dari China. Tingkat kepedasannya sendiri ditentukan berdasarkan level yang setiap levelnya mengandung pilihan cabe segar nendang. Selain itu juga tersedia menu kudapan lain seperti dimsum, aneka gorengan, sushi, ceker, chicken, nasgor serta berbagai minuman es kekinian.
Hingga saat ini outlet mie setan tersebar di beberapa wilayah di Idonesia. Meski modal investasi awalnya memerlukan lebih dari 1M rupiah, namun umumnya bisnis ini akan cepat kembali modal dalam kurun waktu tiga bulan. Tak heran banyak yang berminat untuk bergabung menjadi mitra Kober Mie Setan ini. Harga jual menu yang ditawarkan pun cenderung ramah di kantong pelajar, berkisar antara 10K hingga 20K rupiah saja.
3) Kopi Kenangan VS Starbucks
Nongkrong-Ngopi-Wifi adalah racikan pas bagi kaum millennial masa kini. Gerai starbucks menjadi salah satu kedai kopi paling hits di Indonesia. Masuk ke Indonesia pada tahun 2002 dan saat ini telah memiliki lebih dari 300 kedai di lebih dari 20 kota di Indonesia. Menawarkan beragam menu dan tempat yang cozy serta instagramable. Menu coffee seperti espresso, brewed, blended coffee sementara menu non coffee seperti chocolate dan Teavana. Tak hanya menawarkan minuman namun juga beragam cake kekinian seperti red velvet, choco eclairs, oatmeal, tuna bun dan chicken sandwich.
Harga jual produknya rata-rata 50K an dengan size variatif yakni, short, tall, grande, venti, trenta dan botol 1L. Kabarnya untuk dapat membuka gerai Starbucks di Indonesia harus memiliki aset liquid sebesar 9 miliar rupiah dan membayar lisensi sebesar 500 juta rupiah.
Didirikan oleh Edward Tirtanata, James Prananto dan Cynthia Chaerunnisa pada 2017. Kopi Kenangan adalah coffeeshop versi lokal yang kabarnya tidak membuka kemitraan. Anda bisa bergabung dengan pihak manajemen sebagai share holder. Kopi kenangan tidak membuka kemitraan dengan alasan untuk menjaga kualitas produk.
Branding Kopi Kenangan cukup dikenal luas di mayarakat, tak heran banyak investor berani menyuntikkan dana untuk bergabung didalamnya. Bahkan rapper Amrik, Jay-Z, Petenis Serena Williams, pebasket NBA Caris Lavert, dan Eduardo Saverin salah satu pendiri FB bergabung di dalamnya.
Salah satu daya magnet kedai kopi ini adalah nama-nama menu yang diciptakan seperti kopi kenangan mantan, kopi kenangan masa lalu, kopi antara dilema dan galau, kopi mantan menikah, minuman selingkuhan, es teh nostalgia dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebagaimana diketahui, anak jaman now cenderung baper dan sensitif bila mendengar kata “kenangan” dan “mantan”. Keywords ini dimanfaatkan untuk menggaet konsumen yang mayoritas adalah kaum milenial dan Gen-Z. Tercatat mampu menjual sekitar lebih dari 3 juta gelas setiap bulannya merupakan pencapaian yang cukup membanggakan.
Nah, bagaimana tertarik untuk mengambil peluang membuka bisnis waralaba diatas? *deeja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H