Agenda hari Minggu seringkali digunakan untuk berbenah, beberes dan kerja bakti. Perawatan diri atau nyalon untuk merawat penampilan. Membersihkan rumah dan seisinya beserta halaman dan pekarangan yang tertata cantik. Tak lupa merawat kendaraan kesayangan yang setiap hari setia menemani kemanapun kita pergi.
Berbicara mengenai perawatan kendaraan bermotor, ada sedikit cerita mengenai pengalaman pribadi. Sedikitnya motor saya dipakai untuk aktivitas pulang pergi ke tempat kerja dan sesekali bepergian dalam kota. Sejak pembelian sekitar 3 tahun lalu, saya terbilang cukup rutin melakukan servis motor ke bengkel. Seringnya sih ke bengkel resmi merk pabrikan motor no.1 di Indonesia ini.
Beberapa keunggulan servis motor di bengkel resmi diantaranya adalah tempat yang bersih, nyaman dan tertata rapih. Wajar karena mereka membawa nama besar brand yang harus terjaga imagenya dimata pelanggan. Ruang tunggu yang tersedia di dalam dan luar ruangan.Â
Outdoor biasanya ditempati oleh para pria yang memilih untuk menunggu antrian pelanggan sambil merokok. Sementara ruangan indoor kebanyakan ditempati para wanita dan anak-anak karena kondisinya lebih nyaman, adem, sambil nonton televisi dan wifi gratis. Snacks & drinks also for free, umumnya disediakan meja di sudut ruangan tertentu berisikan berbagai macam minuman instan, terutama coffe n tea, air mineral, permen dan cemilan ringan. Pelayanan tenaga profesionall yang melayani pelanggan dengan sepenuh hati sesuai jobdesk masing-masing.Â
Sparepart terjamin mutu dan keasliannya karena hanya menyediakan barang-barang original saja. Setelah servis biasanya terdapat layanan cuci motor gratis yang include dengan pembayaran jasa servis. Segala sesuatunya berjalan sesuai target, teratur dan terperinci. Kapan jadwal servis, berapa lama harus menunggu antrian pelanggan, jam buka dan tutup bengkel, contact person untuk order dan complain, semuanya serba teratur. Memang terasa lebih kaku dan formal, tak ada kehangatan rasa kekeluargaan seperti di bengkel non resmi.
Sesekali juga saya mengunjungi bengkel non resmi di beberapa tempat yang berbeda. Kebanyakan bengkel yang dimiliki secara perorangan tersebut di tangani oleh ownernya sendiri ataupun orang-orang yang dipekerjakan karena keahliannya.Â
Meski keadaan bengkelnya lebih berantakan daripada bengkel resmi, sumpek dan gerah (ada juga sih beberapa bengkel non resmi yang juga nyaman). Namun suasana kekeluargaan lebih terasa, owner dan para pegawainya lebih telaten, ramah dan tak jarang melayani diselingi gurauan serta obrolan kecil yang membuat waktu terasa cepat sekali berlalu.Â
Nah, ada salah satu bengkel non resmi langganan yang berlokasi di dekat daerah tempat tinggal saya. Berawal dari ketidaksengajaan, saat ban belakang motor saya terkoyak entah karena usia atau terkena benda tajam di jalanan. Terpaksa saya harus mengganti ban tersebut meski dalam kondisi krisis karena tanggal tua. Jadilah saya survey ke beberapa bengkel terdekat, mulai dari bengkel resmi dan non resmi.Â
Sampailah saya di bengkel ini, yang sekarang sepertinya bakalan jadi bengkel langganan nih. Meski tempatnya di pinggiran kota, tak begitu luas dan hanya terdapat dua orang montir yang bekerja dengan santuy tapi terlihat maksimal. Saya tertarik ketika owner sekaligus kasir bengkel ini menyebutkan harga jual dan pasang ban tubeless yang selisihnya 70K dibanding bengkel resmi.Â
Barangnya ori dan proses pemasangan yang terampil dan rapi membuat saja tersenyum puas. Bahkan dibandingkan bengkel non resmi lain pun harganya lebih miring sampe 30K-an, lumayan kan buat beli es jus dan cemilan sambil nunggu pengerjaan. Begitu pula ketika beberapa minggu setelah kejadian tersebut saya juga mbengkel di tempat yang sama.Â
Hasilnya cukup memuaskan, montir sabar dan telaten dengan segala pertanyaan dan permintaan yang saya ajukan. Garansi satu minggu jika ada komplain tidak dikenakan biaya tambahan dan untungnya bagus, mulus tanpa harus ada pengerjaan ulang.Â
Pihak bengkel juga menawarkan kualitas sparepart disesuaikan dengan kantong pelanggan. Tak hanya itu, untuk penanganan motor yang cukup bandel bisa juga dikonsultasikan lebih lanjut. Jika memungkinkan bisa "diakali" yang membuat ongkos pengerjaan lebih miring daripada ditangani dengan cara normal.Â
Oke saya memang tidak mengerti tentang dunia permesinan atau permotoran. Tapi dari pengalaman dan pengamatan yang saya alami, bengkel servis motor tak harus berlabel resmi atau non resmi kok. Tergantung pertimbangan apa yang lebih menitikberatkan pilihan kita pada bengkel tertentu. Coba dulu, baru berkomentar. Jangan cuma bermodalkan "katanya" atau tergiur promo semata. Kenali dulu supaya benar-benar tahu kualitas pelayananannya. Sayangi motormu dan berikan yang terbaik untuknya. *deeja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H