Setiap insan pasti menginginkan kesehatan  dan panjang umur. Berbagai cara dan upaya dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh baik secara medis maupun non medis.Â
Belajar dari keteladanan Rasulullah dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Ada berbagai macam perilaku yang bisa kita tiru hingga di kehidupan sekarang. Misalnya rajin mengomsumsi kurma hitungan ganjil, minum habbatus sauda, makan dan minum sambil duduk, bekam dan masih banyak lainnya.
Kita akan coba mengupas salah satunya yakni terapi bekam. Bekam atau hijamah merupakan salah satu warisan pengobatan sejak di masa Rasulullah, menjadi salah satu ikhtiar terhindar dari penyakit. Salah satu buku kedokteran tertua di dunia, Ebers Papyrus, menggambarkan bahwa orang Mesir kuno juga menggunakan terapi ini pada tahun 1550 sebelum Masehi
Rasulullah S.A.W bersabda,
"Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijaamah (bekam) dan al-fashdu (venesection)."Â (HR. Bukhari dan Muslim)
Orang biasa mengenal jenis bekam kering dan basah. Jenis bekam kering dilakukan dengan cara menarik kulit ke dalam cangkir tanpa bekas luka atau disebut kop. Bekam kering membuang gas dan uap yang keluar, patogen angin dalam tubuh.Â
Dengan demikian rasa nyeri yang berpindah pada otot, masuk angin, dan pusing dapat terobati. Bekam kering juga dilakukan sebagai pengganti bekam basah pada orang yang takut dibekam.Â
Kulit yang tegang biasanya akan sulit keluar darah kotor sehingga bekam basah tidak efektif. Pilihan bekam kering atau basah disesuaikan dengan kondisi pasien itu sendiri.
Selanjutnya ada pula metode bekam basah yang dilakukan dengan menusuk atau membuat sayatan kecil pada kulit bekas bekam. Setelah itu, cawan kembali ditempatkan di atas permukaan kulit yang ditusuk atau disayat tersebut untuk mengeluarkan sejumlah darah. Darah yang keluar akan ditampung dalam cangkir cawan.
Bekam merupakan sebuah prosedur ekskresi bedah minor, dimana tekanan negatif diterapkan di permukaan kulit menggunakan cup yang membuat kulit terhisap kedalamnya.Â
Prinsip terapi bekam adalah dengan memindahkan plasma darah dan cairan tubuh yang tercampur dengan zat-zat berbahaya ke luar tubuh. Bekam sebagai metode pengobatan alternatif dapat melancarkan pembuluh darah, merangsang kinerja saraf, meningkatkan imunitas tubuh, dan membuat tubuh lebih rileks.
Meski termasuk pengobatan alami, terapi ini juga bisa menimbulkan efek samping. Salah satunya adalah tanda keunguan berbentuk bulat atau memar di kulit.Â
Memar ini terbentuk dari kapiler (pembuluh darah) yang pecah akibat terhisap atau tersedot oleh cawan panas. Kapiler yang pecah menyebabkan gumpalan darah terbentuk di bawah cawan, sehingga menciptakan bentuk dan warna memar yang khas. Memar ini biasanya hilang dalam kurun waktu tiga sampai lima hari setelah terapi. Bagaimana..tertarik untuk mencoba? *deeja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H