Mohon tunggu...
Khadeejannisa
Khadeejannisa Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

بسم الله Menulis adl caraku berbagi dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Pemerataan Ekonomi Turunkan Kesenjangan Sosial

29 Juli 2022   17:45 Diperbarui: 29 Juli 2022   17:48 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat mengharapkan pembangunan ekonomi yang dapat menciptakan akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan, serta mengurangi kesenjangan antar kelompok dan wilayah.Pemerataan ekonomi diperlukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi inklusif dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan,  menekan angka pengangguran dan menanggulangi berbagai masalah ketimpangan lain. Namun tak dapat dipungkiri masih ada banyak kesenjangan terjadi, terutama bagi kaum perempuan dan penyandang disabilitas.

Undang-undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, Pasal 53 ayat 1 mewajibkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD mempekerjakan sedikitnya 2% penyandang disabilitas dari jumlah keseluruhan pegawai. Sedangkan di pasal 2 mewajibkan perusahaan swasta untuk mempekerjakan sedikitnya 1% penyandang disabilitas. Implementasinya tidak semua perusahaan mendukung peraturan perundangan tersebut. Good looking masih menjadi nilai plus bagi pelamar kerja baru. Tenaga kerja high quality yang menyandang disabilitas akan menjadi last choice & berat untuk dipertimbangkan. Begitupun dalam pelayanan dan fasilitas umum, tidak banyak yang sepenuhnya mendukung para penyandang disabilitas. Padahal kaum disabilitas seharusnya mendapat hak dan perlakuan yang sama dalam upaya pemerataan ekonomi bukan.

Menyoal kesetaraan gender bagi perempuan, sepertinya permasalahan yang tidak akan tuntas. Dalam hal ketenagakerjaan, ada beberapa sektor perusahaan yang mematok gaji lebih  rendah daripada pekerja pria padahal tanggung jawabnya sama. Umumnya Gender gap ini dikarenakan asumsi yang keliru soal produktivitas perempuan yang dianggap lebih rendah daripada laki-laki. Para pekerja kelas menengah ke atas, kebanyakan tidak mengalami perbedaan dalam hal gaji melainkan pada jaminan sosial yang diterima. Misalnya, istri dan anak-anak pekerja laki-laki ditanggung biaya kesehatannya oleh perusahaan. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi pekerja perempuan. Hal ini cenderung memberatkan bagi pekerja perempuan yanh berperan sebagai orangtua tunggal (single mom) padahal keduanya sama-sama mengabdi pada perusahaan dan punya tanggung jawab yang sama. Seharusnya perusahaan bisa memberikan dukungan "lebih" dengan lebih membuka lebar peluang pengembangan karir bagi perempuan.

Memenuhi visi Indonesia Maju 2045, peran SDM sangat menentukan kualitas perekonomian negara. Pemuda merupakan komponen penting dalam peningkatan mutu dan kualitas SDM. Dimulai dari perbaikan kurikulum pendidikan dan pemberdayaan tenaga kerja usia produktif. Keberhasilan dalam menciptakan SDM unggulan merupakan aset berharga dalam tumbuh kembang perekonomian negara di masa mendatang. Dibutuhkan kesadaran dan kerjasama yang baik antara komponen masyarakat, pendidik dan pemerintah untuk dapat mewujudkan goal bersama. Mungkin dengan memperbanyak studi & pelatihan ketrampilan yang  bisa membantu mengembangkan passion pemuda untuk bisa membuka lapangan kerja sendiri, tak hanya berpatok pada sektor pekerjaan formal.

Beruntung dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan G20. Merupakan event akbar dimana negara kita terpilih untuk memegang  presidensi G20 2022. Forum berskala Internasional ini membawa banyak dampak positif bagi negara kita, baik di bidang komunikasi multirateral, perekonomian, hingga sektor pariwisata. Nama Indonesia akan kian mendunia dan sekaligus merepresentasi negara-negara berkembang lain.

Sebagaimana penyelenggaraan events G20 sebelumnya yang mengangkat berbagai issue penting yang mendunia. Mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger", fokus utama Indonesia adalah  membangun kekuatan untuk dapat bangkit, pulih dan tumbuh bersama pasca badai pandemi yang melanda dunia. Dalam bidang keuangan sendiri, Bank Indonesia memiliki beberapa agenda prioritas diantaranya:
Strategi pemulihan ekonomi negara-negara berkembang
Meningkatkan pertumbuhan jangka panjang sebagai dampak krisis
Standarisasi sistem pembayaran digital
Stabilitas Keuangan
Open Banking guna mendorong produktivitas ekonomi inklusif bagi wanita, pemuda dan UMKM
Strategi rencana perpajakan nasional

Keberhasilan presidensi G20 akan membantu memulihkan perekonomian nasional pasca diterpa badai pandemi dan krisis berkepanjangan.  *deeja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun