Apa yang anda bayangkan saat mendengar kata es teh manis, brownies, martabak manis, kembang gula, gulali, coklat dan es krim? Manis dan lezat bukan?! Apalagi bagi anak-anak rasanya susah menolak tawaran permen lucu berwarna-warni. Gula adalah komponen penting dalam olahan hidangan apapun yang kita konsumsi.Â
Gula memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai sumber energi utama tubuh, memperbaiki suasana hati, membantu meningkatkan fungsi otak, serta menyehatkan kulit. Namun gula juga bisa menjadi "musuh dalam selimut" jika dikonsumsi berlebihan.Â
Sebagaimana kita ketahui, diabetes adalah salah satu penyakit mematikan di dunia. Dan tanpa kita sadari, terlalu banyak mengonsumsi gula dapat mengakibatkan kecanduan.
Memakan gula diyakini dapat melepaskan hormon opioids dan dopamine dalam tubuh yang berperan dalam menciptakan efek dan perilaku "candu". Kelebihan gula dalam tubuh dianggap sama efeknya seperti kecanduan narkoba.Â
Dalam ilmu medis istilah kecanduan digunakan untuk menjelaskan sebuah situasi tragis dimana senyawa kimiawi otak seseorang memaksa mengubah untuk mengulangi zat atau aktifitas tertentu meskipun dengan konsekuensi yang berbahaya, ungkap Dr. Alan Greene, ahli kesehatan anak juga penulis buku "Raising Baby Green" dan "Feeding Baby Green."
Gula mengaktifkan reseptor opiate yang menekan pusat syaraf otak dan mempengaruhi serta mengarahkan untuk berperilaku kompulsif/ repetiti, dengan konsekuensi negatif seperti kelebihan berat badan, sakit kepala, ketidakseimbangan hormon dll.Â
Setiap kita memakan makanan manis, kita sedang mengalami gangguan neuropati yang menyebabkan otak berpikir keras untuk menginginkan gula, membangun sebuah toleransi sebagaimana cara kerja atau narkoba.
Tanpa kita sadari gula juga ada didalam label kemasan "sugar free" sebotol jus, granola bar, yoghurt bebas lemak. Ada banyak jenis turunan gula seperti  glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa dan masih banyak lagi.Â
Dalam gula alami terkandung serat nutrisi yang bersumber dari alam seperti gula tebu, susu dan buah-buahan. Sementara gula buatan dihasilkan melalui senyawa yang sengaja dibuat sebagai pengganti pemanis alami dan konsentrasi buatan.
Berikut adalah beberapa alasan kenapa tidak baik mengonsumsi gula berlebih:
Mengakibatkan kelebihan berat badan
Meningkatkan resiko serangan jantung
Memicu jerawat
Meningkatkan resiko diabetes tipe 2
Meningkatkan resiko kanker
Menungkatkan resiko depresi
Mempercepat proses penuaan kulit
Meningkatkan selulit
Menyebabkan pembengkakan liver
Menguras energi
Serta gangguan kesehatan lainnya
Mulailah mengonsumsi makanan sehat dan membatasi asupan gula harian anda. Menurut American Heart Association (AHA), jumlah maksimum gula yang dikonsumsi perhari adalah:
Laki-laki:Â 150Â kalor per hari (37.5Â grams setara 9 sendok teh gula)
Perempuan:Â 100Â kalori per hari (25 grams setara 6 sendok teh gula)
Perhatikan asupan gula harian anda. Waspadai juga makanan dengan gula sehat tambahan. Seringkali makanan mengandung gula tinggi berlabel "healthy food" dalam bentuk madu, gula tebu organik dan gula palm. Bijaklah dalam mengonsumsi gula karena manis ternyata tak hanya berasal dari gula, bisa juga didapat dari masakan, buah-buahan dan nasi putih. *deeja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H