Alhamdulillah akhirnya datang pertolongan Allah mendatangkan sumber mata air tepat di bawah hentakan kaki Ismail yang dinamai Zam-zam (artinya banyak atau melimpah ruah).
Beberapa tahun berlalu, setelah peristiwa tersebut akhirnya nabi Ibrahim kembali lagi ke Mekah dan berkumpul dengan keluarga tercintanya. Ketika itu usia Ismail memasuki 7 tahun dan kembali Allah menguji keimanannya.
Melalui ilham dalam mimpi, Allah SWT memberi perintah kepada nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Ismail. Sungguh perintah yang sulit untuk dijalani, di satu sisi sangat menyayangi putera semata wayang, namun di sisi lain cinta kepada Allah melebihi apapun di dunia. Namun betapa terharu dan berbangga dengan puteranya yang dengan senang hati menerima perintah tersebut tanpa penolakan sedikitpun.
Pada saat penyembelihan, nabi Ibrahim sedikit ragu untuk mengayunkan pisau, lantas Ismail yang menyadarkan agar segera melaksanakan perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim memejamkan mata dan mengarahkan pisau ke leher Ismail. Namun mukjizat terjadi, Allah mengganti posisi Ismail dengan seekor domba besar. Sebagaimana tertulis dalam surat As-Shaffat:
"Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar". (QS. Al-Shoffat:107)
"Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (As Shaffat:108)
(yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim". (As-Shaffat:109)
Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (As-Shaffat: 110)
Itulah sejarah singkat yang mendasari hari raya Idul Adha disebut juga dengan hari raya kurban. perintah untuk berkurban. Beberapa hikmah yang diperoleh terkait dengan pelaksanaan ibadah kurban antara lain:
- Sebagai bentuk syukur kepada Allah atas nikmat yang telah dikaruniakan kepada kita.
- Menghidupkan kembali ajaran atau sunnah sebagaimana yang pernah diperintahkan kepada nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya. Kisah ini tertuang dalam Quran Surat As-Saffat ayat 102 sampai dengan 107.
- Merupakan wujud kepedulian sosial. berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kurang mampu dengan membagikan sembelihan hewan kurban kepada fakir miskin, keluarga, tetangga dan lingkungan sekitar.
- Menyambung silaturahmi. Momen Idul Adha merupakan ajang berkumpul bersama dengan melaksanakan sholat Eid kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan. Suasana akan menjadi hangat, akrab dan terasa kekeluargaan yang kental
- Melatih keikhlasan mengluarkan sebagian harta yang kita miliki untuk berkurban. Dengan tetap bersikap rendah hati dan tidak menyombongkan diri atas apa-apa yang dimiliki.
- Meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri pada Allah. Dengan menjalankan ibadah kurban, menaati perintah Allah akan semakin menambah rasa ketakwaan kita.
- Sebagai saksi amal kebaikan di akhirat. HR Ibnu Majah: "Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduk, kuku-kuku dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah SWT sebelum jatuh ketanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H