Semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpanya, peribahasa ini sepertinya cocok untuk penyanyi jebolan Indonesian Idol, Keisya Levronka. Menggandeng Mario G. Klau sebagai pencipta lagu dan diproduseri oleh Tohpati, peluncuran Single keempat pada 25 Mei 2022 berjudul "Tak Ingin Usai" sedang marak dibicarakan di kalangan netizen.Â
Berhasil menduduki Top 100 music Trending You Tube hingga meraih 40 juta viewers #1 versi LV (lyric video) dan 26 juta viewers #5 versi MV (music video), sebuah pencapaian prestasi yang luar biasa. Namun sayang akibat performa yang kurang maksimal di beberapa live act mengecewakan sebagian besar netizen yang menaruh ekspektasi tinggi atas lagu yang sedang viral tersebut.Â
Jika sebelumnya Keisya banyak mendapat pujian atas suara merdunya dikombinasikan dengan lagu galau nan mendayu-dayu tersebut, kini berbalik arah banyak yang menghujat kegagalan Keisya ketika berulang kali gagal mencapai high note. Â
Saya sendiri bukanlah penggemar fanatik atau fans Keisya yang dijuluki Keisyakeys. Namun saya cukup mengamati perjalanan karirnya sejak mengikuti audisi ajang pencarian bakat di salah satu stasiun TV nasional beberapa tahun lalu.Â
Keisya yang memiliki timbre suara unik  husky voice belajar menyanyi secara otodidak namun tidak mengembangkannya melalui les vokal ataupun menjadi wedding singer, bukan juga vokalis band di caf, manapun.Â
Selain tidak mempelajari teknik bernyanyi dengan baik, dia juga sempat vakum dari dunia bernyanyi karena sedang menjajal kemampuan berakting dengan main di beberapa series. Rasanya wajar dengan jam terbang yang minim otomatis akan mempengaruhi kapabilitas tidak sebaik teman-teman seangkatan Idol yang lain.
Itu pendapat saya sebagai orang awam ya...bagaimana dengan komentar dari kalangan professional? Indra Azis, sebagai mentor alias vocal coach Indonesian Idol, The Voice Indonesia, X-Factor Indonesia, yang juga melatih penyanyi profesional mulai dari Agnez Mo, Raisa, Afgan, hingga Ari Lasso.Â
Indra juga merupakan pelatih Keisya saat dikarantina Idol, Â mencoba mengupas kegagalan Keisya dalam You Tube Channel Vocalplus postingan 25 Juni 2022. Menurut Indra, lagu ini dimainkan di nada dasar C dan pada saat modulasi harus belting hingga ke nada F. Nah, kebayang kan gimana effort untuk bisa capai nada tinggi bagi penyanyi yang sebenarnya tidak terbiasa menyanyikan nada tinggi.Â
Sedikit kilas balik saat audisi Keisha memilih lagu Celengan Rindu milik Fiersa Besari yang merupakan middle range, santai alias easy listening. Sebagaimana kita tahu biasanya orang akan membawakan lagu andalan di saat audisi, lalu kenapa Keisya membawakan lagu semacam ini jika bukan karena memang range vocal dia tergolong medium.Â
Balik lagi ke permasalahan gagal belting, lalu kenapa Keisha bisa berhasil melakukan dengan baik, almost perfect waktu rekaman di studio maupun saat nyanyi diluar live stage?Â
Analisa yang diberikan oleh Indra adalah mungkin karena dengan kondisi yang lebih kondusif, stamina full, lingkungan yang tidak riuh dengan adanya teriakan audience ataupun suara alat musik band pengiring.Â
Live konser minimal membawakan 3 sampai 5 buah lagu dimana lagu andalan selalu ditaruh di penghujung acara. Pada saat live performance akan lebih sulit untuk monitoring dikarenakan beberapa hal seperti suara penonton berisik, environment sound system tidak jelas sehingga kurang bisa mengontrol suara sendiri/ unbalanced.Â
Stamina yang sebelumnya sudah terkuras di lagu-lagu pembuka maupun berbagai event yang bahkan mungkin bisa terjadi mendatangi beberapa tempat dalam satu waktu dapat mengakibatkan penyanyi over power sehingga teknik vokal pun menjadi buyar.Â
Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan adalah Keisya sempat vakum selama 2 tahun dan ketika comeback langsung membawakan lagu yang cukup berat baginya alias keluar dari zona nyaman.
Well, sekarang bisa dimaklumi kan dengan kejadian yang fenomenal tersebut. Alangkah lebih bijak kalau kita bisa membantu memberikan support supaya Keisya terus mengasah kemampuan bernyanyinya.Â
Seiring dengan jam terbang yang semakin bertambah semoga bisa memperbaiki musikalitasnya lebih baik dari sebelumnya. Overall lagunya bagus, cocok dengan karakter vokal Keisya dan rasanya sekalipun banyak yang mencoba mengcover lagu tersebut tapi feelnya tetap ada pada Keisya, inseparable. Semangat Keisya!  *deeja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H