Untuk seorang ibu, prioritaskanlah perhatian kepada keluarga, terkhusus anak-anakmu.
Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A.
 "Apresiasi tertinggi dari allah kepada seseorang yang telah berumah tangga bukan tentang profesi dunianya, tapi bagaimana ibu bisa optimal menjadi seorang ibu dengan tugasnya". Nasehat Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A. membuka awal ceramahnya kemarin tepatnya pada tanggal 14 Maret 2023.
 Jika menikah tapi belum dikaruniai seorang anak maka belum tugasnya, maka jadilah seorang istri dengan tugasnya, yaitu menjadi istri yang baik untuk suami. Jadi seorang ibu untuk masuk surga itu tingkat tertingginya bukan karena aktif mendampingi kegiatan diluar bukan karena aktif mengikuti kegiatan dengan teman rekan kerjanya, namun yang paling utama itu adalah bagaimana anak di rumah.
Sehingga ketika suami pulang dengan membawa suatu hasil dari kegiatannya dalam lelahnya ia hanya tinggal menikmati candanya, dimana masalah keluarga sudah di selesaikan oleh istrinya.
 Ada seorang sahabat, ia tidak pernah puasa sunah puasanya hanya ramadhan saja, tidak pernah shalat sunah salatnya shalat fardhu saja,namun ia mentaati suaminya,menjaga kehormatan keluarganya dia menempatkan masalah di rumah sebagai tugas utamanya maka dikatakanlah padanya ketika kembali ke yaumul hisab untuk cepat memasuki pintu surga dari arah mana saja pintu yang hendak dimasuki, tanpa hisab.
 Jika seorang ibu diberi kebebasan oleh suaminya untuk boleh mengikuti kegiatan di luar semacam pengajian, maka itu juga baik untuk dioptimalkan namun setelah itu bawalah ilmu itu pada anak, kalau perlu ajak anak untuk mengikuti kegiatan yang positif seperti pengajian ini.
Kegiatan diluar itu boleh bagi seorang ibu, namun jangan sampai ibu aktif di luar tapi anak dititipkan pada orang lain sehingga ia mendapat karakter dari seorang perawat nya bukan dari ibunya. Jadi wajar kalo anak tidak mengenal ibunya, menjadi tidak akrab sehingga menyebabkan ia harus mencari jati dirinya diluar rumah karena tidak dekat dengan ibunya.
 Apakah seorang ibu akan bangga melihat anak merubah penampilannya dengan semaunya? Apakah seorang ibu tidak khawatir kalau anak mencari perhatian diluar? Bahkan ada seorang ibu yang bahkan tidak sempat menyapa anaknya, cuman ketemu berangkat lalu ketemu untuk tidur dan begitu seterusnya.
Jika terus seperti ini lalu sebenarnya apa yang dicari dari yang dikumpulkan itu? Untuk apa kegiatan sibukmu di luar jika anaknya sendiri tak di pikirkan?.
 Dikisahkan bahwa istri nabi muhammad saw. Yaitu Sayyidah Khodijah itu selalu menyelesaikan masalah keluarganya sebelum beliau datang sehingga tak pernah terdengar dalam telinga kita bahwa fatimah pernah merewelkan nabi, Ummu kulsum juga demikian.