Mohon tunggu...
Khabiburrahman Ikhsan
Khabiburrahman Ikhsan Mohon Tunggu... Freelancer - Perbanyaklah membaca karena dengan membaca dapat merusak kebodohanmu :)))

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prodi Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Setelah Bertemu Bapak Edi Purwanto, Pancasila dan Kewarganegaraan Jadi Matkul Favorit Saya

8 Mei 2020   15:00 Diperbarui: 8 Mei 2020   14:56 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya kenalin dulu Bapak Edi Purwanto adalah dosen Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan saya di UIN Malang.

Dulu saat saat pertama kali masuk ke kelas Pancasila saya sempat berfikir gimana sih matkul pancasila itu. Saya pernah berfikir kalau Matkul pancasila bakalan sulit soalnya dari jaman sekolah udah nggak suka pelajaran kewarganegaran. 

Tapi pas sudah bertemu dengan Pak Edi semua berbanding terbalik dari yang saya bayangkan, orangnya yang asik dan gaya membawa pelajaran yang khas membuat saya jatuh cinta dengan Matkul Pancasila dan Kewarganegaraan. 

Sejak saat itu pola fikir saya terhadap pelajaran Kewarganegaraan berubah, yang dulu saat sekolah saya sering bolos atau tidur saat pelajaran kewarganegaraan sekarang jadi pelajaran yang paling ditunggu-tunggu setiap minggu.

Sejak hari pertama masuk kuliah beliau sudah ngeprank anak-anaknya, beliau pura-pura tidak hadir dan menyamar menjadi Pak Hadi staff Fakultas yang ditugaskan mengisi jam Pak Edi. Pak Hadi bercerita tentang Pak Edi yang katanya orangnya bengis dan kejam. Saya pun awalnya takut mendengar ceritanya, eh tetapi setelah jam nya berakhir saya dan teman-teman sadar kalau tadi hanya prank. emang ada-ada aja beliau hehe.

Dalam proses belajar bersama beliau, beliau tidak hanya mengajarkan kepada muridnya tentang Pancasila dan Kewarganegaraan. Beliau juga mengajarkan beberapa Ilmu lain kepada mahasiswa. Beliau melatih mahasiswa untuk Public Speaking, membuat video, Melakukan Observasi, Wawancara, Berdiskusi Kelompok, Menulis, dan masih banyak ilmu-ilmu kehidupan lain yang bisa didapat.

Saat perkuliahan semester satu, beliau pernah memberikan tugas untuk membuat video permohonan kepada Bapak Jokowi. saat itu saya bingung karena saya tidak terlalu mempunyai keahlian untuk edit video, shooting, dsb. Tetapi ada pesan beliau yang membuat saya semangat, waktu itu beliau berkata,"Selain untuk melatih kalian untuk berfikir kritis dan berpendapat, bisa jadi ini yang membuat kalian viral dan awal cerita kalian menjadi seorang youtuber". Setelah mendengar dawuh beliau. 

Semangat saya mengerjakan tugas menjadi meningkat drastis. Akhirnya tugaspun jadi, meskipun hasilnya tidak terlalu bagus dan sempurna, saya senang karena bisa melakukan suatu hal yang belum pernah saya lakukan. Setelah itu beberapa minggu kemudian beliau memberikan tugas membuat video lagi, Kali ini berkelompok membuat video short movie tentang anti SARA. 

Saat itu saya tidak terlalu risau karena saya sudah pernah mendapat tugas membuat video sebelumnya dan sudah lumayan bisa mengedit. Akhirnya tugas saya kerjakan bersama kelompok saya. Setelah mengerjakan tugas beliau tersebut saya mendapat pengalaman baru, yaitu pengalaman membuat short movie. 

Saat shooting rasanya seru banget. rasanya kayak shooting film beneran hehe. Walaupun hasilnya tidak terlalu bagus, setidaknya ada peningkatan dari video sebelumnya. Dan semoga ini selalu berkembang sampai saya benar-benar ahli dalam membuat video.

Tugas tugas selesai dikerjakan, Akhirnya perkuliahan semester satu pun berakhir. kelas perkuliahan terahir berakhir bahagia diisi dengan nyanyi-nyanyi bersama, makan bersama dan berfoto bareng pak edi. Dalam batin saya kenapa terlalu cepat seperti ini, baru saja menemukan dosen terbaik, eh kok sudah mau pisah saja. saat itu saya berharap semoga semester depan bisa bertemu beliau lagi. 

Saat perkuliahan semester dua, Ternyata harapan saya untuk diajar lagi oleh Pak Edi terkabul. Di perkuliahan semester dua beliau mendampingi saya belajar kewarganegaraan. Metode belajarnya pun cukup unik beliau menyuruh mahasiswa untuk memilih sendiri ingin belajar tentang apa saja yang masing-masing mahasiswa fahami betul, tetapi yang menyambung dengan kewarganegaraan. 

Setelah itu satu minggu sekali 5 mahasiswa dipersilahkan untuk mempresentasikan materinya secara bergantian. beliau berkata kalau dengan cara seperti itu akan melatih public speaking dan kemampuan presentasi, karena mahasiswa mempresentasikan sesuatu yang mereka fahami. 

Tidak hanya itu saja masih sangat banyak hal-hal positif yang saya pelajari dari beliau selama dua semester. kalau saya tulis semua mungkin sudah jadi buku yang tebal. 

Artikel ini saya tuis sebagai ungkapan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Edi Purwanto karena sudah mengajar saya selama 1 tahun. Terima kasih karena sudah mengajarkan banyak hal-hal yang luar biasa. Semoga Bapak Edi Purwanto selalu diberi kesehatan selalu dalam perlindungan tuhan yang maha esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun