Baru-baru ini sedang marak diperbincangkan atau bahkan diperdebatkan sistem matematika di Indonesia , tentang masalah ‘4x6 atau 6x4’ . Pastilah anda semua sudah paham bahwa soal seperti itu biasanya diberikan pada anak diusia sekolah dasar sederajat . Saya membaca di sosial media milik seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang memposting hasil pekerjaan rumah(PR) adiknya , di sana jelas terlihat bahwa nilainya buruk karena masalah hitung-menghitung.
Pada foto terlihat bahwa ada sebuah soal matematika ‘4+4+4+4+4+4=...’ . Sebagai kakak , kita pasti akan mengajarkan cara tercepat mengerjakan soal tersebut yang bisa dipahami adik kita bukan ? Maka , mahasiswa tersebut mengajarkan bahwa ‘4+4+4+4+4+4 = 4x6 = 24’ yang menurutnya jumlah angka 4 adalah 6 . Namun , Guru dari adiknya menyalahkan jawaban tersebut dan membenarkan dengan 6x4 dengan memberi alasan dengan berfikir logika .
Menurut saya , dari masalah di atas jika soal seperti itu diberikan pada anak usia sekolah dasar sederajat dan jawaban 4x6 disalahkan dengan alasan harus menggunakan logika , itu salah besar karena anak seusia tersebut belum mampu menangkap suatu cara pengajaran dengan menggunakan logika . Seharusnya sebagai seorang guru , harus ada penjelasan yang mudah dimengerti oleh anak didiknya . Berbeda lagi jika awalnya sang guru sudah mengajarkan cara mengerjakan dengan contoh sebagai berikut :
2+2+2 = ... -> 2+2+2 = 2x3 = 6
namun karena angka tiga lebih besar maka harus diletakkan di depan
jadi 2+2+2 = 3x2 = 6 .
hasilnya sama saja sebenarnya -.-
Nah , jika diawal sudah diajarkan seperti itu mungkin anak didiknya akan paham , bukan main menyalahkan tanpa menjelaskan terlebih dahulu .
Tapi pada kesimpulan akhir saya , mana yang benar antara 4x6 atau 6x4 ? jawabannya adalah keduanya sama-sama benar , karena cara yang dipilih orang untuk mengerjakan berbeda-beda . Sama dengan persepsi . Maka , menurut saya tak ada yang perlu disalahkan dari kedua cara tersebut karena memang hasilnya sama saja , tergantung pemahaman masing-masing orang yang mengerjakan . sekian .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H