Mohon tunggu...
Sofa Khasani
Sofa Khasani Mohon Tunggu... Lainnya - Working Mom

Mom of Two

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Batasi Gula Garam: Kunci Hidup Lebih Sehat

6 Mei 2024   08:28 Diperbarui: 6 Mei 2024   08:29 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam dunia yang dipenuhi dengan makanan yang "diproses" dan minuman manis, menjadi semakin penting untuk memahami urgensi membatasi konsumsi gula dan garam dalam diet kita. Bukan hanya masalah penampilan fisik, tetapi kesehatan kita secara keseluruhan tergantung pada keputusan makanan yang kita buat setiap hari.

Gula, dalam bentuk sukrosa, fruktosa, atau glukosa, adalah bagian penting dari banyak makanan yang kita konsumsi. Gula, meskipun memberikan energi instan, dapat menjadi bumerang bagi tubuh kita jika dikonsumsi secara berlebihan. Gula tambahan dalam makanan dan minuman seringkali memiliki kalori kosong tanpa nilai gizi, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Hal ini bukan hanya menyebabkan peningkatan berat badan, tetapi juga meningkatkan risiko terkena obesitas dan masalah metabolik seperti sindrom metabolik.

Selain obesitas, konsumsi gula yang berlebihan juga terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Gula dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berlebihan, menyebabkan pankreas memproduksi lebih banyak insulin. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan cikal bakal dari diabetes tipe 2.

Sementara itu, garam adalah sumber natrium yang penting bagi fungsi tubuh yang sehat terutama dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuh. Namun, konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi. Sodium dalam garam menyebabkan retensi air dalam tubuh, meningkatkan volume darah dan tekanan darah. Ini dapat meningkatkan beban kerja pada jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.

Semula, saya pikir akan menjadi mudah lelah dan lesu jika tidak mengonsumsi gula. Karena seperti yang kita ketahui bahwa gula termasuk salah satu zat yang dapat membentuk energi untuk tubuh kita. Namun, kenyataannya saya merasakan peningkatan energi yang signifikan setelah mengurangi konsumsi gula dan garam. Badan saya tidak lagi merasa lelah dan lesu setelah makan, yang memungkinkan saya untuk lebih fokus dan produktif dalam aktivitas sehari-hari.

Asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Setelah membatasi gula, saya melihat perubahan positif dalam tekstur dan penampilan kulit saya. Kulit saya menjadi lebih cerah, bersinar, dan bebas dari jerawat dan kemerahan.

Salah satu manfaat paling nyata yang saya alami setelah membatasi gula dan garam adalah penurunan berat badan yang stabil dan sehat. Tanpa asupan yang berlebihan dari dua bahan ini, saya dapat mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal dengan lebih mudah.

 

Langkah Sederhana untuk Membatasi Konsumsi Gula dan Garam

1. Membaca Label Nutrisi

 Langkah pertama untuk membatasi konsumsi gula dan garam adalah dengan membaca label nutrisi pada makanan dan minuman yang Anda beli. Cari produk dengan jumlah gula dan garam yang lebih rendah atau pilih produk yang tidak memiliki tambahan gula atau garam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun