Mohon tunggu...
Kezia auriahariandja
Kezia auriahariandja Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

saya suka baca buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkembangaan Kepercayaan dalam Setiap Zaman

15 November 2022   10:25 Diperbarui: 15 November 2022   12:48 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Trilogi Kerukunan umat beragama adalah suatu arahan atau pedoman mengenai persatuan agama yang meliputi 3 hal berkaitan, yakni : 

  • kerukunan Intern umat beragama, kerukunan antarumat beragama, kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. kerukunan Intern umat beragama, yang di mana ini artinya Kita harus menjaga kerukunan kita dengan umat yang beragama. 

  • Lalu yang kedua adalah kerukunan antarumat beragama, yang dimana ini artinya adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat kita. 

  • ketiga yaitu, kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Kebersamaan antar umat beragama dengan Pemerintah yakni dalam rangka suksesnya pembangunan nasional dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

   Tujuan dari dengan adanya pedoman yang sudah ditetapkan ini, berguna untuk menambah wawasan pemikiran masyarakat akan perbedaan. Namun, bahkan dengan adanya pedoman ini masih banyak masyarakat di zaman sekarang ini sering melanggar nya dan berpaling. Hal ini sering terjadi dan biasanya disebut sebagai diskriminasi agama.

  Diskriminasi agama adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan antar umat yang beragama yang disebabkan oleh pemikiran yang berpikir bahwa agama itu terbatas, dan pemikiran orang-orang yang tidak memiliki toleransi serta rasa hormat dengan umat yang beragama lain. Tindakan ini termasuk sebagai tindakan berdosa, kami sebagai umat Kristen dapat mengaitkan ini dengan 7 dosa mematikan. Dosa mematikan itu yakni terdiri dari kesombongan, ketamakan, iri hati, kemarahan, hawa nafsu, kerakusan, dan kemalasan. Tindakan diskriminasi agama ini termasuk sebagai dosa kemarahan, yang dimana orang-orang melakukan tindakan ini dengan rasa yang marah jelas bukan dengan rasa yang bahagia. 

  Kemarahan termasuk ke dalam 7 dosa kematian, hal ini disebabkan saat kita marah ada tubuhnya amarah dalam diri kita yang dapat mempengaruhi kita serta mengontrol kita dalam bertindak yang tidak baik. Sama hal nya saat seseorang melakukan diskriminasi agama terhadap masyarakat yang berumat agama. Salah satu tindakan diskriminasi yang dipengaruhi amarah dalam diri adalah, seorang yang melakukan pengeboman terhadap rumah ibadah, kasus seperti ini sudah sering terjadi dan dengan alasan yang kurang jelas dan kurang lebih disebabkan karena amarah serta kurangnya rasa toleransi antar sesama umat beragama.

  Menurut saya, seharusnya sebagai masyarakat yang memiliki rasa toleransi dan wawasan yang luas, kita harus tau akan dan memahami begitu akan Trilogi kerukunan umat beragama. Jika pedoman demikian sudah dapat masing-masing kita pahami serta dalami, pasti kita tidak akan melakukan diskriminasi agama. 

  Kami sebagai masyarakat yang beragama harus bisa lebih memiliki rasa toleransi serta wawasan yang luas. Pandangan kami sebagai orang Kristen mengenai diskriminasi agama ini adalah, kita harus tetap bersabar dan tidak boleh memperilakukan orang dengan kejahat juga dengan demkian. Seperti terdapat pada ayat Galatia 5 : 22 - 23 yang berkata “ Tetapi buah roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. “ Yang dimana artinya kita sebagai orang kristen yang percaya roh kudus, kita harus memiliki buah roh dalam hati kita dan harus tetap kita pertahankan dalam situasi apapun itu. 

 

 Roh kudus itu ada dan akan selalu mendampingi kita yang percaya serta menjadi pedoman kita dalam menjalani hidup ini. Roh Kudus adalah anggota ketiga Tubuh Ketuhanan. Dia adalah pribadi roh, tanpa tubuh yang berdaging dan bertulang. Pertumbuhan rohani ini juga sangat berdampak bagi kita, dengan adanya roh ini kita jadi di buka kan pikiran mengenai firman Tuhan serta roh kudus ini adalah cara Tuhan membantu kita serta sebagai pedoman bagi kita terhadap hidup dalam Kristus. Selain pandangan kami sebagai orang Kristen, kami sebagai murid menghadapi konflik demikian juga harus dengan kesabaran serta kita bisa membantu generasi selanjutnya untuk mengurangi diskriminasi perbedaan, dengan cara belajar dengan giat dan memperluas wawasan terutama mengenai hal berkait dan mengenai zaman-zaman pra-aksara hingga sekarang agar menjadi gambaran perkembangan di waktu kedepan nya dan juga  agar negara Indonesia bisa semakin maju kedepan nya, dan dijauhkan dari hal-hal yang merusak kerukunan sesama. Sekian dari saya terima kasih dan maaf jika ada ketika yang salah atau kurang tepat, Tuhan Yesus Kristus memberkati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun