Mohon tunggu...
Analisis Pilihan

Kemenangan dari Kekalahan PSI

22 April 2019   18:53 Diperbarui: 23 April 2019   03:11 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyampaikan orasi politiknya saat kampanye dalam #Festival11 di Medan, Sumatra Utara, Senin (11/3/2019). Dalam acara yang dihadiri ribuan kader dan simpatisan PSI dari berbagai daerah di Sumut itu Grace Natalie membicarakan masalah solidaritas dan anti korupsi di Indonesia. (Foto: TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

Grace Natalie menyatakan akan terus membesarkan PSI sesuai harapan konstituen PSI, serta mempertahankan akses yang baik ke media sosial, karena PSI memang mendapatkan respon baik terhadap gagasan yang selama ini disuarakan PSI di media sosial. 

Perbaikan struktur juga akan dilakukan PSI agar bertumbuh menjadi partai yang punya tempat dan kepercayaan di mata masyarakat. PSI kalah itu faktanya, namun bagaimana mereka melakukan komunikasi politik dengan pernyataan kekalahan membuat nama PSI dipercaya akan menjadi partai yang lebih kuat di pemilu 2024.

Kekalahan dan kemenangan adalah dua hal yang sering terjadi Pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif serentak seperti pada 17 April 2019. PSI menerima kekalahan itu tak mudah dengan segala kerja keras yang mereka lakukan selama ini. 

Tapi PSI di sini lebih membuktikan kedewasaan mengakui kekalahan dari sebuah partai baru ketimbang harus mengerahkan berbagai cara untuk membantah sebuah kekalahan. Inilah yang harus kita teladani dari partai baru ini. Mungkin bukan pemilu kali ini, tetapi kemenangan PSI akan datang pada pemilu berikutnya.

Kezya Yunsi Tamba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun