Makan makanan sehat dan gizi seimbang bisa menyebabkan umur panjang?
Pada masa kini, masalah makanan sudah tidak lagi sekadar pemenuhan rasa lapar. Kebutuhan makanan sudah dikaitkan dengan masalah kesehatan. Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah diperkenalkan pedoman empat sehat lima sempurna, namun pola dan kebiasaan makan sebagian besar penduduk Indonesia masih jauh dari baik oleh karena banyak faktor. Pola dan kebiasaan makan yang tidak baik dan rendah gizi menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah Kesehatan. Padahal tubuh kita setiap harinya memerlukan asupan gizi yang lengkap dan seimbang agar tetap sehat.
Mengenal makan makanan sehat dan yang baik untuk dikonsumsi
Apa itu makanan sehat? Makanan yang sehat adalah makanan yang memiliki nutrisi yang beragam dan seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh kita, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Selain itu, makanan sehat itu bebas dari bahan-bahan berbahaya seperti pengawet, pewarna msi, pemanis buatan dan lain-lain. Selain terbebas dari bahan-bahan yang berbahaya, makanan sehat seharusnya mengandung nutrisi dan gizi yang baik untuk tubuh kita. Karena setiap tubuh memiliki kebutuhan tersendiri dan setiap zat makanan memiliki fungsinya sendiri.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, sebenarnya terdapat banyak jenis makanan sehat yang bisa kita konsumsi. Diantaranya yaitu sayur-sayuran, buah-buahan, telur, daging dan kacang-kacangan. Sayur-sayuran yang baik untuk tubuh contohnya seperti brokoli, sayuran ini memiliki senyawa yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Kemudian, ada sayur kale yang di dalamnya mengandung vitamin C dan vitamin K, dan sayuran yang memiliki daun hijau seperti bayam dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan sumber vitamin A, B6, C, E, dan K yang baik.
Namun sebelum mengonsumsi makanan sehat, ada baiknya kita harus pintar memilih bahan makanan yang sehat dan baik saat membelinya. Karena hal itu juga sangat penting kita perhatikan. Contohnya saat kita membeli daging sapi, hal pertama yang harus diperhatikan yaitu warnanya. Daging sapi yang masih baik dikonsumsi yaitu berwarna merah segar, tidak pucat dan kotor. Kedua, pilihlah tekstur yang masih kenyal, caranya dengan menekan bagian daging, jika kembali seperti semula maka daging tersebut masih segar. Terakhir, pilihlah daging sapi yang tidak berair.
 Â
  Â
Permasalahan pola makan di masyarakat
Â
Menurut staf Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dedeh, kebiasaan menunda makan dengan alasan sibuk ataupun pilihan menu sembarang, perlahan bisa memicu beragam gangguan kesehatan. Permasalahan yang menghambat konsumsi pola makan sehat dan kurang gizi di Indonesia yaitu kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pola makan yang sehat.
 Selain itu, kehidupan modern sekarang ini juga memicu pola makan yang tidak sehat. Karena pada masa modern ini semuanya dibuat menjadi serba cepat, serba praktis dan tinggi lemak. Sehingga menjadikan orang sering berpikir simpel dan relatif tak peduli dengan pola makan yang sehat. Tanpa disadari, gaya hidup seperti inilah yang justru mengacaukan pola makan sehat, konsumsi makanan yang amburadul dan berujung menjadi kebiasaan buruk.
Â
 Pola makan tidak sehat juga meliputi diet tinggi lemak dan karbohidrat, makanan dengan kandungan sodium atau garam tinggi, rendahnya konsumsi makanan berserat, serta kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan. Sekarang ini, banyak orang yang mengonsumsi makanan tanpa mempertimbangan dan lebih mengutakaman kesenangan dan kepuasan hingga tidak memikirkan dampak buruk untuk kesehatannya. Masih banyak masyarakat yang belum paham pentingnya menjaga kesehatan mulai dari pola makanan yang sehat, kebanyakan dari mereka beranggapan makanan sehat itu selalu mahal.
Upaya menghilangkan pola makan yang tidak sehatÂ
Â
Pertama, dimulai dengan menghindari makanan junk food atau makanan cepat saji dan makanan berkemasan. Kita bisa menghindari makanan cepat saji dan kemasan ini dengan cara membatasi makan di luar rumah dan memasak makanan sendiri di rumah. Lalu, bisa dengan mengonsumsi makanan cukup protein. Karena protein sendiri mempunyai banyak manfaat untuk menunjang kinerja sel tubuh, memperbaiki pengaturan jaringan dan memperbaiki organ tubuh. Makanan cepat saji tidak baik untuk tubuh karena makanan ini mengandung tinggi kalori dari lemak dan gula. Memang tidak heran seringkali makanan cepat saji dan kemasan menggoda untuk dikonsumsi karena rasanya yang enak dan harganya murah. Padahal selain kurang sehat dan kurang manfaatnya bagi tubuh, tanpa disadari dengan membeli makanan ini juga dapat menguras dompet karena kita akan tertarik untuk membelinya terus. Â
Kedua, lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran. Buah dan sayuran merupakan sumber gizi alami dan terbaik. Untuk itu, kita bisa memperbanyak buah dan sayur dalam setiap menu makanan yang kita konsumsi setiap harinya. Dengan mengonsumsi buah dan sayuran kita bisa menghindari makanan yang tidak sehat. Buah dan sayuran ini juga terdapat banyak manfaat untuk tubuh kita. Dengan mengonsumsi buah dan sayur kekebalan tubuh kita bisa terjaga karena mengandung banyak vitamin C. Selain itu, serat yang terkandung dalam buah dan sayur dapat menurunkan kolesterol, membuat cepat kenyang, dan melancarkan pencernaan.
Ketiga, mengurangi makanan yang digoreng. Memang sudah bukan rahasia lagi jika makanan yang diolah dengan cara digoreng bisa memberi efek yang kurang baik bagi kesehatan. Mulai dari masalah kolesterol hingga lemak yang tinggi karena minyak yang menyerap ke dalam makanan tersebut. Sebenarnya bukan berarti tidak boleh mengonsumsi makanan yang digoreng, namun sebaiknya kita bisa mengurangi makanan dengan pengolahan secara digoreng dengan memperbanyak menu makanan yang diolah dengan cara dikukus atau direbus karena proses pemasakan itu lebih sehat.
Terakhir, banyak minum air putih. Banyak dari kita yang masih mengabaikan pentingnya minum air putih. Manfaat air putih ini tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan ginjal, namun konsumsi air putih yang cukup juga bisa menghindari terjadinya dehidrasi pada tubuh kita. Konsumsi air putih harus sesuai dengan anjuran pola hidup sehat, yaitu paling tidak sebanyak 8 gelas sehari. Dengan terpenuhinya cairan dalam tubuh kita, maka pencernaan, stamina, dan konsentrasi akan lebih terjaga. Tentu kita juga akan lebih maksimal saat bekerja. Sebagai tambahan, pastikan meminum air putih 20 menit sebelum dan 60 menit sesudah makan.
Dengan itu, untuk mencapai pola hidup yang sehat sangatlah mudah. Selama kita punya motivasi dan niat untuk menjaga pola makan sehat pasti lama-kelamaan hal itu akan menjadi kebiasaan yang baik untuk kita. Pola hidup sehat bisa dimulai dengan makan makanan yang mengandung lemak sehat dan hindari lemak jenuh. Memperbanyak asupan serat, baik dari sayuran, buah-buahan, atau gandum utuh. Membatasi minuman dengan pemanis karena jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama secara langsung akan meningkatkan kadar gula darah dan berdampak pada terjadinya diabetes. Dengan pola hidup makan sehat, tubuh kita akan terus terjaga dan rentan dari penyakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H