salah satunya dengan pergi ke tempat favorit dan membeli es krim, atau sekedar nonton film, atau pergi menonton konser. carilah tempat-tempat yang kamu rasa dapat mengembalikan energi positif dirimu. sehingga pikiran dan hatimu merasa lebih tenang dan bahagia.
3. pergi ke tenaga profesional.
jika kamu merasa ada yang tidak beres pada dirimu dan kamu tidak dapat menanganinya, lebih baik segera menemui psikolog atau psikiater untuk berkonsultasi terkait keadaan yang sedang kamu alami.
4. peka terhadap orang lain.
selain beberapa hal di atas, kamu juga dapat memperhatikan orang-orang di sekitarmu. kamu harus peka dengan keadaan orang lain, bukan berarti kamu harus mencampuri urusan pribadinya. jika kamu merasa temanmu ada yang terlihat kesulitan, kamu bisa menanyakan kabarnya, mendengarkan ceritanya. jangan biarkan temanmu merasa sendirian dan kesepian.
5. tidak menilai seseorang dari luarnya saja.
sering kali kita menilai perilaku seseorang tanpa tahu apa penyebabnya. contohnya ada orang yang tersinggung dengan perkataanmu walaupun kamu merasa dia tidak seharusnya tersinggung akan hal itu. coba cari tahu kenapa ia tersinggung dengan perkataanmu. bisa saja dia telah melewati hari-hari yang sangat berat dan memendam banyak hal, lalu perkataanmu tidak sengaja menyinggung salah satu hal tersebut. kamu bisa meminta maaf padanya dan tanyakan apa yang terjadi.
dari sini kita bisa tarik kesimpulan bahwa apa yang kita rasakan dan kita alami tergantung pada pikiran kita sediri. sebagai orang lain, kita juga harus lebih peka terhadap keadaan orang-orang sekitar kita. sebisa mungkin hindari hal-hal yang dapat menyakiti hati orang lain. berikan dukungan pada orang-orang sekitar kita dan jangan menilai sesuatu tanpa tahu penyebabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H