Ada sebuah kalimat motivasi yang ditulis dalam buku ini, yaitu “Kita bisa saja salah menetapkan tujuan. Tapi tidak akan pernah salah menjalani skenario dari Tuhan.” Pada halaman 73 ini mengandung sebuah makna bahwa walaupun kita bisa salah menetapkan tujuan tetapi kita tidak akan pernah salah menjalani skenario yang sudah ditentukan dari Tuhan.
Disini penulis membagikan kisah hidupnya yang dapat menjadi inspirasi untuk pembacanya, penggunaan bahasanya yang cukup mudah dipahami oleh pembaca. Buku ini membuat kita bahwa kita merasa tidak sendirian, bukan hanya kita yang mengalami masa – masa sulit dalam hidup, juga bukan hanya kita yang merasakan pahitnya sebuah penolakan. Di setiap bab buku banyak sekali kata – kata motivasi yang dapat dirasakan pembaca saat membaca buku ini.
Tetapi, buku ini terkandung kata – kata yang mungkin kurang dimengertioleh pembacanya, seperti kata “toxic” yang mungkin sebagian pembaca tidak memahami apalagi jika yang membaca nya adalah orang tua. Gambar – gambar yang menjadi pendukung pada buku ini kurang memberikan makna dari setiap kalimat yang ditulis karena warna nya diberikan hitam putih saja.
Dari buku ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa buku ini disarankan untuk pembaca nya yang merasa sendirian atau putus asa. Dengan diterbitkannya buku ini penulis memberikan sinopsis yang menurut saya memiliki makna bahwa apa yang dia alami dalam kisah kehidupannya tidak berjauh beda dengan apa yang dialami oleh kita, buku ini menyadarkan kita tentang sesuatu momen yang penting dan berharga dalam hidup kita.
Ada satu kutipan tips yang saya ambil dari buku ini
‘Selalu mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi di hidup kita adalah bagian rencana Tuhan. Dan inilah yang terbaik untuk kita hari ini.’’
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H