Mohon tunggu...
Kezia Natalia
Kezia Natalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Agroteknologi UKSW

Agroteknologi 20 (UKSW)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Kedelai Jepang di Antara Sindoro Sumbing

31 Mei 2024   17:56 Diperbarui: 5 Juni 2024   04:01 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ulat yang mati terinfeksi jamur Beauveria Bassiana. | Sumber: Dokumentasi Pribadi

Penyiraman hanya dilakukan jika tidak ada hujan pada awal pertumbuhan vegetatif (17-21 HST) dan pada saat pengisian polong (55-70 HST). Setelah satu minggu, dilakukan penyulaman pada kedelai edamame yang mati, busuk, dan abnormal. Pemupukan dilakukan satu bulan setelah tanam dengan menggunakan pupuk NPK 250 kg/ha.

Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (OPT) pada tanaman kedelai dilakukan 2 minggu setelah tanam dan 2 minggu sebelum panen. Serangan hama biasanya cukup parah saat fase pengisian polong. Hama yang dapat dijumpai di lahan kedelai edamame misalnya siput kebun, ulat grayak, kepik hijau, ulat penggerek polong, dan ulat bulu. 

Upaya mengendalian populasi hama di KB TPH Kledung yaitu dengan spraying menggunakan insektisida berbahan aktif sesuai dengan target OPT yang ingin dikendalikan. Selain itu, digunakan agen hayati yang aman bagi lingkungan, yaitu memanfaatkan jamur entompatogen Beauveria bassiana. 

Jamur tersebut ternyata dapat mengubah serangga menjadi "zombie". Spora Beauveria bassiana dapat mengambil alih system syaraf dan otak dari serangga sehingga serangga berubah menjadi seperti mayat hidup. Fungi ini kemudian akan memakan tubuh si serangga sejak awal terinfeksi hingga menjadi mati dalam kondisi terselimuti hifa jamur. Penggunaan jamur Beauveria bassiana ini cocok untuk mengendalikan populasi ulat kupu-kupu dan beberapa serangga kecil lain seperti belalang dan jangkrik. 

Ulat yang mati terinfeksi jamur Beauveria Bassiana. | Sumber: Dokumentasi Pribadi
Ulat yang mati terinfeksi jamur Beauveria Bassiana. | Sumber: Dokumentasi Pribadi

Penyakit yang teramati menyerang tanaman kedelai edamame di lahan KB TPH Kledung yaitu antraknosa. Penyakit ini biasanya menyerang bagian batang, polong, dan tangkai daun. Jamur antraknosa (Collectotrichum dematium) yang ditemui di lahan yaitu menyerang pada bagian polong kedelai edamame. Gejala yang muncul yaitu bintik gelap pada daun, tangkai, serta polong dan dapat berkembang menjadi busuk buah. Pengendalian yang dilakukan yaiu dengan spray fungisida berbahan aktif Mancozeb 80%.

Tanaman kedelai edamae terserang penyakit antraknosa. | Sumber: Dokumentasi Pribadi 
Tanaman kedelai edamae terserang penyakit antraknosa. | Sumber: Dokumentasi Pribadi 

Agar memperoleh benih yang unggul untuk masa tanam berikutnya, sebelum kedelai edamame dipanen, dilakukan seleksi tanaman terlebih dahulu. Seleksi massal dilakukan dengan memilih individu dari populasi besar. Individu yang dipilih yaitu yang memiliki sifat sesuai dengan yang dikehendaki: jumlah polong paling banyak, ukuran polong besar, dan tanaman sehat. Tanaman yang terbaik tersebut dipisahkan untuk kemudian dipanen bijinya dan diberi perlakuan awal untuk dijadikan benih tanam.

Panen Kedelai Edamame. | Sumber: Dokumentasi Pribadi 
Panen Kedelai Edamame. | Sumber: Dokumentasi Pribadi 

Pemanenan kedelai edamame untuk benih di KB TPHP Kledung dilakukan pada saat biji kedelai edamame telah masak secara fisiologis agar nantinya benih bisa berkecambah dengan lebih baik. Waktu yang dibutuhkan hingga polong siap untuk dipanen yaitu pada usia tanaman sekitar 90 HST, lebih lama dibanding panen biji untuk konsumsi yang biasanya dilakukan pada 65-70 HST. 

Panen dilakukan dengan mencabut bagian perakaran tanaman. Tanaman lalu dijemur di dalam Screen House hingga polong mengering, kemudian biji dikeluarkan dari dalam polong dan disimpan dalam kondisi kering. Biji untuk benih ini juga disa diberi perlakuan terlebih dahulu sebelum disimpan agar kualitasnya sebagai benih tetap baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun