Mohon tunggu...
Kezia Mayumi Matahati
Kezia Mayumi Matahati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wilhelm Dilthey: Makna Kehidupan dalam Konteks Sejarah

13 November 2023   10:25 Diperbarui: 13 November 2023   11:07 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilhelm Dilthey (1833-1911), seorang filsuf dan sejarawan Jerman, mengukir namanya dalam sejarah pemikiran humanistik dengan kontribusinya terhadap hermeneutika, ilmu pengetahuan manusia, dan pemahaman makna kehidupan. Artikel ini akan menjelajahi perjalanan hidupnya, pemikirannya yang mendalam, teorinya yang memengaruhi banyak disiplin ilmu, dan filsafatnya yang mendalam tentang makna kehidupan.


Biografi Wilhelm Dilthey

Wilhelm Dilthey lahir pada 19 November 1833, di Biebrich, Wiesbaden, Jerman. Dalam masa muda, ia menunjukkan minat yang mendalam pada bidang humaniora dan sastra. Dilthey memulai pendidikan tingginya di Universitas Berlin, yang pada saat itu merupakan pusat intelektual Eropa, dan kemudian meraih gelar doktor di bidang filsafat. Kariernya di dunia akademis dimulai sebagai seorang profesor di Universitas Basel pada tahun 1867 dan kemudian di Universitas Kiel pada tahun 1882.


Pemikiran dan Teori

Hermeneutika dan Pemahaman Manusia

Kontribusi terbesar Dilthey adalah dalam bidang hermeneutika, suatu metode interpretatif yang bertujuan untuk memahami makna dalam konteks sejarah dan budaya. Dilthey menegaskan bahwa untuk memahami manusia dan karya seni, kita perlu memahami pengalaman manusia melalui lensa sejarah dan budaya.

Pembedaan Ilmu Pengetahuan Alam dan Manusia

Dilthey membedakan antara ilmu pengetahuan alam yang mengutamakan objektivitas dan ilmu pengetahuan manusia yang memerlukan pendekatan interpretatif. Baginya, ilmu pengetahuan manusia melibatkan pemahaman dan interpretasi terhadap nilai-nilai dan konteks sejarah.

Dialektika dan Sintesis Pemahaman

Dalam pandangan Dilthey, pemahaman manusia melibatkan proses dialektis di mana konflik antara pemahaman yang sudah ada (tesis) dan perspektif baru (antitesis) menghasilkan sintesis pemahaman yang lebih tinggi. Proses ini merupakan bagian integral dari evolusi kehidupan manusia.


 Filsafat Makna Kehidupan

Pentingnya Konteks Sejarah

Dilthey meyakini bahwa makna kehidupan dapat dipahami melalui konteks sejarah dan budaya. Manusia, menurutnya, adalah produk dari keadaan sejarah dan budaya yang membentuk pemahamannya terhadap dirinya sendiri dan dunia.

Pengalaman Pribadi dan Kehidupan Sebagai Proses

Pemikiran Dilthey mendorong kita untuk memahami makna kehidupan melalui pengalaman pribadi. Kehidupan dianggap sebagai suatu proses yang terus berkembang, dan pengalaman individual menjadi kunci untuk mengungkap makna yang lebih dalam.

Kritik terhadap Reduksionisme Ilmiah

Dilthey kritis terhadap pendekatan ilmiah yang mereduksi kehidupan manusia menjadi kausalitas dan hukum alam semata. Baginya, pendekatan ini mengabaikan kompleksitas dan nilai-nilai kultural yang membentuk kehidupan manusia.


Warisan dan Pengaruh

Fenomenologi dan Pemikiran Kontinu

Pemikiran Dilthey memberikan kontribusi penting pada perkembangan fenomenologi, terutama melalui penekanannya pada pentingnya pengalaman dan pemahaman subjektif. Pendekatannya terus memengaruhi studi humanistik dan ilmu sosial.

Hermeneutika Modern

Konsep hermeneutika Dilthey masih menjadi dasar untuk studi sastra, sejarah, dan ilmu sosial modern. Prinsip-prinsipnya diterapkan dalam interpretasi teks dan fenomena manusiawi lainnya.

Pengaruh di Luar Filsafat

Pemikiran Dilthey memengaruhi berbagai disiplin ilmu, termasuk psikologi, antropologi, dan sosiologi. Pendekatannya yang holistik dan kontekstual memberikan kerangka kerja yang berharga untuk pemahaman kompleksitas kehidupan manusia.


Kesimpulan

Wilhelm Dilthey tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap filosofi, tetapi juga membuka jalan bagi pendekatan interpretatif dalam ilmu pengetahuan manusia. Dengan menekankan pengalaman, hermeneutika, dan pentingnya konteks budaya, pemikiran Dilthey terus memengaruhi studi humanistik dan ilmu sosial hingga hari ini. Warisannya tidak hanya terlihat dalam konsep-konsep filosofisnya, tetapi juga dalam pengaruhnya terhadap perkembangan metodologi penelitian di berbagai disiplin ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun