Pada masa kini, semakin banyak inovasi dalam upaya melestarikan budaya, misalnya cerita rakyat. Upaya tersebut dilakukan agar budaya Indonesia yang kaya tidak tergerus oleh kemajuan masa yang semakin modern. Salah satu upaya melestarikan budaya berupa cerita rakyat adalah dengan melakukan transformasi dalam bentuk lain, seperti drama musikal. EKI Dance Company menampilkan pentas drama musikal yang mengangkat cerita rakyat Lutung Kasarung di Galeri Indonesia Kaya pada 14 September 2024. Adapun video musikal tersebut dapat diakses melalui kanal Youtube Galeri Indonesia kaya. Transformasi cerita rakyat Lutung Kasarung menjadi drama musikal dibuat unik dari segi penggunaan bahasa sehari-hari yang sederhana dan kekinian, ditambah interaksi yang dilakukan dengan penonton dan candaan humor. Hal tersebut menjadi daya tarik, sehingga penonton merasa semakin penasaran.
Sebelumnya drama musikal Lutung Kasarung sudah pernah dipertunjukkan melalui tayangan #MusikalDiRumahAja di kanal Youtube Galeri Indonesia Kaya pada masa pandemi empat tahun lalu. Projek #MusikalDiRumahAja dibuat sebagai sarana hiburan di tengah karantina pandemi, sekaligus untuk mendukung para Pekerja Seni. Projek drama musikal tersebut memiliki enam episode yang masing-masing menceritakan cerita rakyat tradisional Indonesia yang mana salah satunya adalah cerita Lutung Kasarung. Oleh karena antusias penikmat seni, pementasan drama musikal Lutung Kasarung dipertunjukkan kembali di panggung Galeri Indonesia Kaya dan ditonton langsung oleh banyak orang.
Lutung Kasarung merupakan cerita rakyat dari tanah Sunda yang bercerita tentang Sanghyang Guruminda yang turun ke bumi dengan wujud lutung yang buruk rupa, serta Purbasari yang dikutuk oleh kakaknya, Purbararang, yang iri karena Purbasari memenangkan kontes kecantikan dan berhasil menjadi ratu. Kutukan. itu membuat Purbasari menderita sakit kulit sehingga ia diusir dari kerajaan. Sanghyang Guruminda alias Lutung Kasarung kemudian bertemu dengan Purbasari di hutan, Lutung Kasarung membantu Purbasari agar pulih dari kutukannya dan dapat kembali ke kerajaan untuk merebut haknya.
Drama musikal yang ditampilkan oleh EKI Dance Company disutradarai oleh Ara Ajisiwi dan Nala Amrytha sebagai produser, selain itu musik yang ada dalam pentas tersebut dibawakan oleh Oni Krisnerwinto. Dilansir dari website indonesiakaya.com, EKI Dance Company merupakan perusahaan seni profesional di Indonesia dengan penari dan tim produksi yang bekerja penuh waktu dan tinggal di asrama. EKI Dance Company telah bergiat dalam dunia seni selama 25 tahun dan menghasilkan banyak karya berupa tari, musikal, dan berbagai pertunjukkan lainnya. Selain itu, EKI Dance Company juga memiliki tim produksi pertunjukkan, show management, hingga event organizer yang kerap dipercaya dalam berbagai event nasional maupun internasional.
Untuk memahami lebih dalam mengenai keunikan bahasa yang digunakan dalam pementasan drama musikal Lutung Kasarung oleh EKI Dance Company, akan dilakukan analisis singkat dengan teori modifikasi yang dikemukakan oleh Pradotokusumo. Teori modifikasi tersebut digunakan juga dalam penelitian yang dilakukan oleh Sundusiah, dkk. (2009) yang membahas tentang transformasi sastra klasik menjadi komik. Pradotokusumo (dalam Sundusiah, dkk., 2009) menyatakan bahwa modifikasi merupakan manipulasi pada tataran linguistik, yaitu manipulasi kata atau urutan kata dalam kalimat pada tataran kesastraan, yakni manipulasi tokoh protagonis atau alur sehubungan dengan kenyataan. Manipulasi pada tataran linguistik perlu memperhatikan masalah semantik dan masalah estetika bahasa. Sedangkan, tataran kesastraannya dipengaruhi oleh tuntutan zaman.
Dialog dalam pementasan Lutung Kasarung oleh EKI Dance Company mengalami modifikasi secara kebahasaan yang mana banyak menggunakan bahasa sehari-hari yang sederhana dan campur kode ke bahasa asing. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan kesan unik dan dijadikan sebagai daya tarik, selain itu juga penonton bisa merasa lebih terhibur dan memahami cerita dengan mudah. Tidak hanya itu, dalam lirik-lirik lagu yang dinyanyikan terdapat rima yang menciptakan kesan estetika pada lagu dan membuatnya enak didengar. Berikut beberapa analisis kutipan dialog unik yang di dalamnya menggunakan bahasa sehari-hari, campur kode, maupun rima:
“Sorry, guys. Hari ini hari terakhir aku single. Karena aku dijodohin sama putri dari… darimana gitu, lupa. Be right back, ya.”: Dialog tersebut diucapkan oleh tokoh Pangeran Guruminda pada saat cerita baru saja dimulai pada tokoh-tokoh sampingan. Tokoh Pangeran Guruminda menyatakan bahwa itu adalah hari terakhirnya sebagai lajang, karena konteksnya tokoh tersebut akan segera dijodohkan. Dari awal sudah digunakan dialog dengan bahasa sehari-hari yang sederhana dan juga campur kode.
“Dress up, make up, aku udah siap. Sayembara pewaris tahta yang akan duduk di singgasana. Make up, stand up, everybody stand up. Pilih satu jangan ragu, pilih aku jadi ratu.”: Kutipan tersebut merupakan lirik dari salah satu lagu yang dibawakan. Penggunaan bahasa asing berupa bahasa Inggris cukup mendominasi, selain itu digunakan juga Bahasa Indonesia yang tidak baku. Selain itu, jika diperhatikan, terdapat rima pada lirik tersebut sehingga enak untuk didengar, terlebih jika diiringi musik menjadi sebuah lagu.
“Kalian pikir aku bakal marah? Aku chill, santai aja lah. Asal kalian tau aja, Purbararang gak pernah kalah.”: Kutipan tersebut juga merupakan bagian lirik dari salah satu lagi. Penggunaan bahasa sehari-hari yang tidak baku mendominasi dengan sedikit campur kode, serta adanya rima.
Lutung Kasarung: “Kenapa dia ngusir kamu?”
Purbasari: “Soalnya, mestinya, tuh, aku jadi ratu.”